9. Ada Apa?

1.6K 586 474
                                    

𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝒓𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈 𝒔𝒘𝒆𝒆𝒕𝒚!❦︎

________________________________________________

𝑘𝑎𝑙𝑜 𝑑𝑖𝑡𝑖𝑘𝑢𝑛𝑔, 𝑏𝑎𝑙𝑒𝑠 𝑎𝑗𝑎. 𝑃𝑢𝑡𝑒𝑟 𝑏𝑎𝑙𝑖𝑘 𝑡𝑎𝑏𝑟𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛.

-𝐞𝐦𝐛𝐮𝐧 𝐡𝐚𝐦𝐦𝐞𝐫𝐚.

_________________________________________________

"EMBUN JANGAN MAKAN TERUS, CEPET CERITAINNN!"

Anya berteriak, tepat didekat daun telinga embun. gadis itu terlihat yang terus menerus memasukan gigitan besar kedalam mulutnya, sehingga membuat anya kesal dengan kelakuannya.

Embun menatap anya santai, seolah teriakan gadis itu bukanlah apa apa baginya, dia sudah cukup terbiasa. "Ya si bram mati, lo mau gue ceritain apalagi?"

Apel keduanya telah habis, batangnya pun ia buang asal asalan didalam uks. Berniat mengambil satu buah lagi, tangannya kalah cepat dengan tangan manusia yang menatapnya dengan garang.

"Ce.ri.ta.in." Titahnya dengan penuh tekanan dalam katanya.

Embun mendelik malas, ia menghela nafasnya geram. "Si bram mati anya, dibunuh pake piso lipet. motong semuanya kaya cabe kriting, sret sret sret sret, modar deh!"

Ia merebut keranjang buahnya dari gadis itu, lalu memakannya kembali.

Bibir anya mengerucut, "Tapi kan bram bukan cabe kriting."

Embun melempar apel nya, "YANG BILANG DIA CABE KRITING SIAPA ANYA?!"

"Embun ko jadi bego kaya gini sih, kan tadi embun yang bilang gitu." Ujar anya sewot.

"LO NYA! LO YANG BEGO." Embun mengipas ngipas tangannya diudara, berniat memberi tambahan oksigen untuk dirinya.

"Embun juga."

"ITU PERUMPAMAAN NYA! PERUMPAMAAAN!" Gemasnya ia menarik narik kedua bahu anya.

Anya tersenyum, "Ngomong dong."

Embun terduduk lemas, "gue udah ngomongnya."

Gadis itu mengangguk, menatap embun dengan rasa penasarannya kembali, "Terus apalagi selain dipotong kaya cabe kriting?"

Embun memungut apelnya kembali, "DIGORENG!"

"Ko-"

Ceklek

Mereka berdua serempak melirik kearah pintu uks yang baru saja terbuka, Terpampang seorang gadis yang berpenampilan agak cupu di depan sana, melirik embun dengan sebuah ketakutan besar, embun adalah preman.

Gadis itu meremas tangannya yang berkeringat, "K-kalian b-berdua-"

Embun berdecak, "NGOMONG YANG BENER."

Teriakan embun membuat gadis itu terlonjak kaget. "k-kalian berdua dipanggil pak ario ke ruangannya."

Embun tersenyum sinis, bukan kepada gadis itu. Melainkan akan perintah yang baru saja dilontarkan oleh gadis itu, "Terus?" Tanya nya lagi.

Gadis itu kelimpungan, tugasnya telah selesai. Ia membungkukan badannya, "udah itu aja, p-permisi."

Menutup pintu secara perlahan, akhirnya gadis itu menghilang.

Ceklek

"Embun bikin dia takut tau." Adunya.

Embun tercengang, "lah emang gue ngapain?" Gadis itu berdiri, kemudian merapihkan helaian anak rambut di samping pelipisnya.

Cakrawala |REVISI|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang