25. Dikeroyok

1.1K 211 161
                                    

Hidup untuk mati, mati untuk hidup kembali.

****

"Minggir, gue bakalan bebasin lo semua kali ini." Cakra menangkap helm yang Alaska lemparkan padanya. Ia menatap lelaki itu datar, jelas urusannya lebih penting dari pada harus mengurus curut-curut sialan ini.

Alaska terkekeh, "Setelah lo ngebantai anak-anak gue sama tangan kotor lo itu, lo ngerasa gak ada beban sama sekali? Bahkan kata maaf pun gak ada gunanya, bangsat! Lo harus siap buat nerima ngebales semuanya."

"Kalo gak mau mati, gak usah gaya-gayaan ngajak tawuran. Maen barbie aja bisa kan?" sarkas Cakra kembali. Betapa sempitnya pemikiran mahluk dihadapannya ini, dia yang memulai dia juga yang tak terima. Ah ... memikirkan itu saja hampir membuatnya muak.

"Gue gak peduli, tapi gue bersumpah akan ngebuat lo mati hari ini."

Cakra menaikan satu bibirnya ke atas, "Buktiin. lo cuma ngomong doang dari kemaren."

Tangan Alaska terkepal kuat, ia langsung berjalan cepat ke arah Cakrawala, mencoba meraih kerah bajunya.

Ketika tangannya akan menggapai kerah bajunya itu, dengan cepat Cakra menahannya, tersenyum tipis kemudian memelintirkanya ke arah belakang.

Bugh

Ia menendang punggung Alaska, membuat lelaki itu langsung tersungkur ke arah teman-temannya.

Alaska sontak langsung berdiri, menatap tajam ke arah Cakra dengan penuh dendam. Ia melirik ke arah teman-temannya sebentar, kemudian memberi intruksi agar langsung melawannya.

"BERANI-BERANINYA LO-, SERANGGG!"

Bugh

Aksi baku hantam langsung terjadi, pukulan demi pukulan mereka hujamkan ke arah Cakrawala. Cakra namun dengan sigap menahannya, menepisnya terus menerus karena pukulan itu saling terganti satu sama lain.

Ia memincingkan matanya ke samping, deru angin membuatnya menebak bahwa akan ada orang yang akan menyerangnya dari belakang. sontak ia langsung menundukan kepalanya.

Bugh

Kaki itu malah mengenai wajah lawannya sediri, hingga membuat mereka semua tersungkur secara bersamaan.

Lelaki yang ada dibelakangnya pun sontak langsung membulatkan matanya, "Sorry!"

Bugh

Cakra menendang wajahnya, kemudian memukulnya secara membabi buta.

Bugh

Bugh

"Berani-beraninya lo nyerang gue dari belakang ha?!" Nafas Cakra tampak menderu tajam, ia memang paling tak suka jika ada lawannya yang menyerangnya dari arah sana. Pengecut.

Bahunya tiba-tiba tertarik ke bekalang, membuat Cakra mau tak mau langsung terdorong. Empat orang kini menahan tubuhnya, tanpa membiarkan lelaki itu bergerak semuanya.

"Bagus, lo bakalan bener-bener mati sekarang, anjing." Alaska mulai mendekatinya, Cakra langsung memberontak, berusaha melepaskan kukungan itu dari tubuhnya.

"Cara lo sampah, bangsat!"

Bugh

Pukulan Alaska kini mengenai perutnya, membuatnya sesekali langsung meringis, gejolak tak tertahan kini mengoyak lambungnya, namun Cakra mati-matian menahan itu supaya tak keluar.

Bugh

Bugh

Bugh

Cakrawala |REVISI|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang