52.Janggal

156 41 32
                                    

Beruntung, setelah menunggu satu jam Yonna bisa kembali normal dan tidak mendapat luka seperti tadi.

Keesokannya Giandra mendadak menghampirinya.

"Mau ngomong apa sih? Serius amat muka lo"

Giandra tampak ragu sampai akhirnya membuka suara.

"Lo-Yonna lo ngapain!" Teriak Giandra.

"Argh.."

Alan yang kebetulan lewat langsung mengecek kondisi Yonna.

"Lo gak papa? Lo kenapa bisa ceroboh?"

Yonna menunduk tak berani melihat ke arah Giandra.

Alan segera membawanya ke uks.

Seseorang dari jauh mengawasi mereka.

***


"Lutut lo berdarah"

"Iya gue gak buta kok"

Alan menatap Yonna jengkel.

"Kenapa bisa kayak gini? Lo jatoh?"

Yonna menggigit bibir bawahnya.

"Eum..Giandra, ah mungkin dia gak sengaja ke dorong gue Lan, udah sih lupain aja lagian lukanya gak serius amat."

"Giandra? Kemarin adiknya sekarang abangnya?"

"Gue..gak tahu"

Alan mengusap wajahnya kasar.

"Ya udah lo istirahat aja di sini, bentar lagi bel bunyi" Yonna mengangguk.

Kenapa ya? Kalau Giandra mungkin aja gak sengaja, tapi Elvi..sudah beberapa kali.

Yonna berusaha menebak namun itu membuatnya tambah pusing saja, lebih baik ia manfaatkan lututnya yang terluka untuk tidur di uks.

Diam-diam seseorang melihat gerak-gerik Yonna dari jendela. Kemudian ia menunduk dan pergi tanpa berkata-kata.






































"Elvi?"

Orang yang disebut menutup rapat pintu uks, tidak ada orang lain selain Yonna dan dia sekarang.

"Maksud lo apa sih bilang gue dorong lo dan segala macam? Sejak kapan Yon?"

Yonna mengernyit.

"Ta..tapi yang gue ingat jelas itu lo yang selama ini dorong gue bahkan sampai jatuh dari tangga, jujur Elvi gue ada salah ya sama lo?"

Elvi tertawa kecut.

"Salah apa? Salah lo udah-"

"Elvi! Ikut gue" Alan mendadak datang dan memotong pembicaraan keduanya.








































"Maksud lo? Yonna jatuh sendiri? Dan nuduh lo yang dorong dia selama ini?"

Elvi mengangguk.

"Lalu kenapa lo gak berani lihat gue waktu Yonna jatuh dari tangga?"

"Itu dia! Gue takut di tuduh lagi, gue orangnya gak suka cari masalah kak Alan.."

"Tapi buat apa Yonna kayak gitu? Maaf Elvi, gue belum bisa sepenuhnya percaya omongan lo untuk sekarang ini."

Alan beranjak pergi, dan berhenti sebentar.

"Ah ya..kalau bisa jauhi Yonna dulu sementara waktu" pesan Alan yang akhirnya benar-benar pergi dari hadapan Elvi.

Tak lama seseorang datang.

Sally menepuk pundak temannya itu dan ikut duduk di bangku taman "tenang, gue percaya kok sama lo, gue tahu lo orangnya gimana"

Elvi tersenyum tipis dan memeluk Sally.

"Makasih Sally"

Sally mengelus punggungnya dan tersenyum.

How To Comeback 1 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang