9.Menyelidiki

446 79 20
                                    

"Oke tenang saja, masalah itu biar gue yang urus."

"Sip makasih Reven" Reven mengangguk santai.

"Memangnya buat apa lo mau menyelidiki Reinaldo?" Tanya Cindy dengan wajah polosnya.

Yonna memutar bola matanya malas "ya kan gue mau balas dendam masa iya gue..eh..mmaksud gue, gue mau tau lebih dalam aja gituu biar lebih enak pas balas dendam hehe.."

Cindy menaikkan sebelah alisnya.

"Gak ngerti gue"

"Lupain."

"Oke"

Yonna di buat gemas dengan sikap Cindy.

Besoknya Yonna mendapat info bahwa Reinaldo selalu tinggal sendirian di rumah dan rumahnya tak jauh dari sekolahan.

"Itu doang yang lo dapet?"

Reven menggeleng.

"Ada 1 rumor tentang dia"

Semua yang menyimak menjadi makin penasaran, kecuali Vero yang asik makan sambil mendengarkan musik.

Benar-benar tidak seperti hantu, melainkan manusia. Mungkinkah gadis itu masih belum move on dengan kehidupan semasa hidupnya dulu?

Yonna kembali memfokuskan perhatiannya pada cerita yang keluar dari mulut Reven.

"Katanya setiap ada cewek yang ngaku langsung suka sama dia, 3 hari kemudian pasti cewek-cewek itu menghilang"

"Cewek-cewek? Lebih dari 1 dong berarti?" Tanya Silsil.

Reven mengangguk "sudah ada 12 cewek yang nyatain suka sama dia dan 12 cewek itu hilang sampai sekarang."

"Seram banget...Yon kok lo bisa sih suka sama orang kayak gitu? ish!" Cindy merinding jadinya.

Yonna mengangkat kedua bahunya santai, dia juga bingung apa yang membuat 'Yonna' ini tergila-gila sama seseorang bernama Reinaldo.

"Oke itu cuma rumor'kan? Gue gak peduli yang penting gue bakal balas dia, kalau perlu sampai dia gila! Ahahahahahahahahahahaha!"

Cindy, Silsil, Reven apalagi Vero hanya menatap Yonna datar. Yonna memang susah sekali di beritahu.

"Ingat kata gue! Jangan berlebihan" ucap Silsil menoyor kepala Yonna.

"Iya..iya..btw dunia se-tidak adil ini ya?"

"Maksud lo?" Tanya Reven.

"Ck, masa hantu sama hantu bisa saling noyor sedangkan giliran hantu megang manusia langsung nembus gitu aja..gak adil!" jelas Yonna.

"Ya salah lo sendiri nyari mati" Yonna menatap tajam ke arah Vero.

Wah..Yonna udah gak takut nih kayaknya sama perempuan itu.

"Itu kecelakaan bego!"

"Ehh udah-udah stop" lerai Silsil.

"Gue ke sekolah dulu" Yonna langsung melayang pergi dari sana.























Hmm jadi penasaran gue sama rumor itu, ikutin Reinaldo aah siapa tahu ada sesuatu yang berhubungan dengan rumor itu -pikir Yonna.

Setelah hampir seharian mengikuti Reinaldo ke sana-ke sini ternyata tidak ada yang spesial, hari berjalan seperti manusia normal, sama saja.

"Huh..membosankan, ada gitu ya manusia zaman sekarang kerjaannya diammm mulu, dengerin musik sendirian mulu di kelas, keluar juga ke kantin itu pun sekali doang hihh! Yonna bego banget dah milih doi, sangat tidak keren!" omel Yonna alias Kimi tidak jelas.

Yonna menyerah, dia memutuskan untuk pulang saja. Lebih asik adu bacot sama Vero ternyata dari pada ngikutin Reinaldo seharian.

Saat perjalanan pulang Yonna di hadang oleh seseorang.

Tubuhnya cukup tinggi membuat pandangan Yonna jadi terhalang. Yonna hanya bisa melihat sebuah kalung di depan matanya.

"Ish minggir" Yoona kaget baru juga mau dorong orang itu ke samping dan ternyata tembus.

Eh??! O..orang? Manusia yang masih hidup?! Terus..ngapain dia halangin jalan gue?! Dia sengaja halangin, otomatis dia bisa lihat gue dong?!

How To Comeback 1 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang