57.Kating

216 49 78
                                    

Brakk!!

"APA KABAR ITU PINTU?!" Teriak Wesley mendengar Kimi membanting pintu.

Kimi tak menggubris, ia malah berlari dan memukul meja kerja Wesley dalam satu hentakkan.

"Gue liat dia bang!" Kimi tampak begitu antusias.

"Dia siapa? Ganggu gue kerja lo, minggir" usir Wesley mematahkan semangat Kimi.

"Bang! Masa gue mimpi ada cogan namanya Alan, eh gak taunya gue ketemu dia tadi! Beneran! Padahal di mimpi gue, dia mati.."

Wesley segera berdehem "ada-ada aja lo."

Kimi memutar bola matanya malas.

"Gak seru lo! Kerja sana sampe sakit!"

Wesley hendak melempar spidol pada Kimi, namun ia tahan.

Pfftt jadi kayak deja vu -batin Kimi.

"Pergi sana!"

"Iya iya" Kimi pun naik ke atas menuju kamarnya.


















"Harusnya gue ajak kenalan tadi, tapi kalau dia gak kenal gue gimana? Aduhhh bisa-bisanya gue ketemu cogan yang mirip banget sama Alan" Kimi memeluk gulingnya sambil berguling kesana kemari hingga jatuh dari kasur.

"Aduhh" ringisnya sambil mengusap punggung.

"Aaaa moga aja besok bisa ketemu lagi, atau dimana gitu kapan pun" Kimi kembali histeris sendiri.

Wesley tertawa menguping pembicaraan adiknya dari luar.

"Untung aja lo selamat, terpaksa korbanin Alan. Salah sendiri main ubah alur, jadi lo pemeran utamanya sama Alan. Harusnya Giandra ckck"

"Apa apa?!"

Wesley segera berlari menuju kamarnya.

"Ehh?!!! Gak asik lo bang! Kasih tahu cepet!!"

Blamm!

"Gue kasih tahu tapi jangan marah" ucap Wesley setelah menutup rapat pintunya dan berbicara dari dalam kamar.

"Yaa cepet"

Butuh beberapa detik untuk Kimi mendengar suara abangnya lagi.

"Sebenarnya gini, gara-gara lo ubah alur cerita novel gue, yang harusnya lo sama Giandra. Singkatnya karena alur berubah syarat keluar dari dunia novel itu harus salah satu pemeran utama yang mati. Ya sebagai abang yang baik gue gak mau lah lo yang mati. Ya udah akhirnya Alan yang jadi korban"

Selesai menjelaskan, Wesley tak mendengar suara adiknya yang cerewet lagi, sepertinya Kimi sudah kembali ke kamarnya.

"Yang penting ingat, toh itu dunia novel doang, sedih boleh tapi jangan kelamaan! Dan lo udah berhasil keluar dengan selamat" lanjut Wesley sedikit berteriak.

"Jadi abang yang masukin kita berdua ke novel? Terus, waktu abang jadi kepsek itu-"

"Gue berusaha sabar diganggu lo" potong Wesley membuat Kimi terkekeh.

"Makasih.."

"Ya tidur sana, besok udah kuliah kan lo?" Kimi mengangguk walau Wesley tak dapat melihatnya karena terhalang pintu.
















































Hari ini Kimi telah masuk kuliah untuk pertama kalinya, namun ada hal yang membuatnya terkejut. Saat pergi ke kantin, dia melihat seseorang yang mirip Alan sedang membeli sesuatu.

Ragu-ragu Kimi menghampirinya.

"Ha..hai"

Laki-laki itu menoleh sambil tersenyum, jujur Kimi rindu dengan senyum itu.

"Hai" jawabnya.

"Maba ya?" Kimi mengangguk begitu ditanyai.

"Oh, mau bareng?"

Woi jantung gue mau copot rasanya, demi apa woi! Apalagi katanya dia kating famous disini. -batin Kimi.

"Ah iya iya mau" jawab Kimi cepat.

Keduanya berjalan bersama temannya yang lain.

"Nama lo siapa?" Tanya laki-laki mirip Alan itu.

"Nama gue Yo-ah Kimi maksudnya"

"Panggil gue Alan" Kimi tersentak.

"Alan?"

Alan mengangguk tanpa merasa ada yang aneh.

"Ah..oke"

"Nanti gue bawa keliling disekitar sini, mau?"

MAU LAH WOI! GILA KALI GAK MAU! -batin Kimi terus meronta-ronta kegirangan.

"Boleh" Alan tersenyum dan mulai fokus makan pada makanan yang ia pesan, begitu juga dengan Kimi yang susah payah menjaga image.

Belum lagi teman-teman Alan yang ganteng semua.

How To Comeback 1 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang