38.Mengungkap

196 46 25
                                    

"Orang yang kamu maksud..Cindy Mavella?"

Yonna mengernyitkan dahinya.

Jangan-jangan dia yang bunuh Cindy?! -pikir Yonna.

"Eh itu coba liat di belakang lo ada apa!" Nathan refleks menoleh ke belakang dan Yonna melarikan diri dari sana.

"Gak ada-eh jangan pergi!" Nathan mengejar Yonna.



















































Setelah bersusah payah, akhirnya Nathan berhasil mencegah Yonna pergi begitu saja.

"Kenapa kamu lari?" Yonna gelagapan.

"Eng..pas-pasti lo kan yang bunuh Cindy?!"

Nathan kaget sampai tak bisa berkata-kata.

Kenapa ada gadis sebodoh ini? -batin Nathan.

"Lo gak jawab, fix lo pembunuh! Bye!" Yonna berusaha berlari lagi tapi Nathan menahan lengan kanannya.






Bugg!!







Alan menarik Yonna ke belakangnya.

"Kalian ini kenapa?" Tanya Nathan kebingungan.

"Lo yang kenapa!" Teriak Yonna tak santai.

"Saya hanya bertanya, baiklah sepertinya kamu salah paham..saya pacarnya Cindy."

"Cindy? Bukannya dia udah-" Yonna menggeleng memberi isyarat pada Alan untuk menutup mulut.

"Hh..saya tidak bisa menganggapnya sebagai mantan saya, sampai kapanpun. Saya akan memberinya keadilan."

Yonna berjalan maju "keadilan seperti apa?"

Nathan sedikit menunduk "ayahnya membencinya sejak ia lahir ke dunia ini, saya juga gak tau kenapa, padahal Cindy anak yang baik dan penurut,"

"Saya punya firasat ayahnya yang menyebabkan kematiannya. Sejak rumah mereka terbakar habis oleh api, saya tak pernah bertemu ayahnya lagi."

"Sebelumnya maaf, berarti gue yang udah mikir ke arah negatif.."

"Hmm baiklah, gue bakal bantu lo..keliatannya lo pacar yang baik, eh lo udah ada pacar baru belum?"

Alan menoleh pada Yonna tak suka.

Nathan menggeleng "saya belum bisa melupakan Cindy."

Yonna mengangguk dan di belakang Alan bertingkah seperti bernafas lega.

"Baguslah, sekarang gue yakin lo orang baik! Ya udah lo selidikin aja dulu sama polisi biar gue urus sisanya!" ujar Yonna.

"Sisanya?"

Yonna mengangguk lagi "tenang aja, yaudah gue pulang dulu ya kapan-kapan lagi baru ketemuan."

"Eh tunggu, boleh berikan nomor ponselmu?"

"Hah?"

"Pakai nomor gue aja" Alan menyodorkan ponselnya namun tidak ada penerimaan dari Nathan.

"Ah iya pakai nomor dia aja, hp gue lagi di perbaiki, tenang aja dia bisa di percaya kok."

Akhirnya Nathan menuliskan nomornya di ponsel Alan.

"Makasih ceritanya"

Setidaknya gue mulai tahu sedikit tentang Cindy -lanjut Yonna dalam hati.

Nathan mengangguk.

How To Comeback 1 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang