25.Sekarat

283 65 21
                                    

Yonna dan Alan pun dapat bernafas lega setelah mendengar dari dokter bahwa Sally hanya butuh istirahat selama 3 hari disini, setidaknya dia tidak sampai punya penyakit yang parah.

Argh...kenapa nih??

Kok tiba-tiba kepala gue pusing gini??

Gak biasanya..

Yonna memegang kepalanya yang terasa begitu sakit, tak lama ia ambruk di samping Alan.

"Yon" panggil Alan mengecilkan suaranya agar yang lain tidak curiga.

Alan kaget melihat Yonna terbaring di lantai.

"Yon lo kenapa?" Yonna tak mampu menjawab, entah kenapa rasanya sulit sekali ingin membuka suaranya.

Sial, Alan panik sekarang.

"Alan, ayo! Nenek duluan bawa dia ke rumah" ucap nenek yang mendadak muncul.

Alan mengangguk, secepatnya dia bergegas pulang dengan mobilnya, tak lupa menelpon Elvi untuk memberi kabar tentang Sally. Untung saja Elvi tadi meminta nomor telpon Alan dan sudah di saveback Alan.

Nenek tersebut pun memasukkan roh Yonna ke dalam tongkat kayu lusuhnya. Dan segera pergi ke rumahnya.

***

"Dia kenapa nek?" Tanya Alan terlihat khawatir.

Nenek itu tersenyum.

Kau memang tak bisa merelakannya -batin nenek.

Alan menatap neneknya "nek?"

Nenek pun tersadar dari lamunannya.

"Ah..dia..sudah tak bisa di selamatkan lagi, kecuali.."

"Apa nek?"

"Tidak..dia benar-benar tak bisa di selamatkan lagi"

Alan menggeleng tak percaya "gak mungkin nek..Alan yakin nenek punya solusinya."

Nenek itu menunduk, tanpa mereka sadari seseorang terus melihat mereka di sudut jendela dari luar.

Orang itu segera masuk ke dalam rumah dan memberi Yonna meminum sesuatu.

Alan hendak meninju orang tersebut tapi nenek segera menghentikannya.

"Siapa kau? Darimana kau mendapat obat itu? Bagaimana kalau dia-"

"Saya gak akan biarin dia meninggal untuk kedua kalinya" orang tersebut langsung pergi.

Nenek itu geram, terlihat tangannya memegang kuat tongkat kayu miliknya.

"Nek.." sahut Alan meminta penjelasan.

Nenek itu menggeleng beberapa kali.

"Hancur sudah hidupnya..
hancur..Alan, kau adalah cucu nenek yang tersisa, mulai sekarang jangan dekat dengan gadis ini lagi."

Alan tak mengerti, apa maksudnya?

"Gadis ini..tadi diberi minum sebuah obat yang bisa menyelamatkannya tapi bisa juga memberikan efek yang tidak baik pada dirinya, bisa-bisa dia membunuhmu Alan..tolong patuhi nenek..jangan dekati dia lagi" lanjut nenek.

"Jelaskan pada Alan yang lengkap nek"

Nenek mengangguk dan menghela nafasnya kasar.

"Nama obatnya adalah obat slife, intinya obat itu bisa membuat makhluk seperti Yonna menjadi manusia kembali walau hanya berlaku di pagi sampai sore hari, tetapi obat ini juga punya resikonya. Biasa akan terlihat setelah 3 bulan lamanya, jika tidak apa-apa maka Yonna beruntung, atau sebaliknya Yonna akan berbahaya."

"Resiko yang seperti apa?"

Nenek hanya menggeleng "intinya kau tak usah dekat dengannya lagi."

"Alan yakin Yonna gak bakal kenapa-napa nek..dia gadis yang baik"

Hati nenek sedikit terluka melihat Alan menatap penuh harap pada Yonna, berharap Yonna baik-baik saja.

Cukup sekali ia melukaimu Alan.. -ucap nenek dalam hati.

"Baiklah..terserah kau Alan, yang pasti kau harus berjanji pada nenek untuk selalu waspada" Alan mengangguk.

"Lalu kapan dia akan sadar nek?"

"Besok, dan jangan beritahu dia tentang obat itu apapun yang terjadi"

Alan tak menjawab, dia benar-benar berharap Yonna akan baik-baik saja.

"Satu lagi..kau lebih harus berhati-hati karena dia bukan berasal dari dunia yang sama dengan kita"

"Bukannya memang tak sama?"

Nenek terkekeh mendengarnya.

"Ada dunia yang lain lagi..dan hanya dia yang tahu dunia seperti apa itu, nama aslinya Kimi oh ya..nenek disuruh untuk tidak memberitahu siapapun tentang hal ini olehnya, bantu nenek jaga rahasia ini ya Alan."

Alan lagi-lagi mengangguk.

Nanti tunggu semua membaik baru dia akan bertanya banyak hal tentang ini semua kepada Yonna.

"Kimi...kenapa terdengar tidak asing?"

How To Comeback 1 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang