50.Sore

153 41 45
                                    

"Udah selesai belum bete nya?" Yonna menopang dagunya dengan tangan kanan.

"Aish Alan udah kek, diem mulu daritadi"

"Lo tau momen paling menenangkan itu gimana?" Tanya Alan tiba-tiba.

"Maksudnya?"

"Lo ingat momen yang paling buat lo merasa sangat tenang?"

Yonna mengangguk pelan sambil memikirkan sesuatu.

"Ingat..yaitu ketika gue bisa punya me time tanpa ada yang ganggu, dikamar seharian misalnya"

Kangen rumah -lanjut Yonna dalam hati.

Alan mengelus puncak kepala Yonna dengan lembut.

"Kalau gue, waktu sore bisa lihat pemandangan langit dengan orang yang gue anggap dekat apalagi banyak angin gini"

Yonna menatap ke awan "ya..lo benar, pemandangannya cukup bagus sore ini di rooftop sekolah"

"Eh tunggu, orang dekat? Siapa tuh bahahaha"

Yonna menyenggol bahu Alan pelan "lo udah ada pacar ya? Kenapa gak ngasih tahu?" Yonna tampaknya sedang mengejek Alan.

"Buat apa ngasih tahu lo?"

"Ya elahh emang lo gak anggap gue teman lo gitu? Padahal kita kenal udah cukup lama, ck dasar"

"Ogah gue anggap lo teman" Alan diam-diam tersenyum tipis.

"Idihh ya udah kalo gak mau ngasih tahu, lo sama pacar lo aja gak usah ngajak gue lagi. Bye!"

Alan menarik Yonna yang hampir pergi dari sana.

"Ehh ngapain narik kerah baju gue dari belakang? Lepas nyet"

"Mulut dijaga" ucap Alan.

"Ya untungnya masih di tempat gak geser ke kanan kiri" balas Yonna santai.

"Akh bego" Yonna mengelus dahinya pelan setelah di jitak Alan.

"Mau tahu pacar gue siapa?"

"Siapa? Siapa?" Yonna tampak antusias.

Alan menggunakan jari telunjuknya untuk mendorong dahi Yonna menjauh darinya.

"Gak perlu tahu"

"Cih" Yonna malas bicara dengannya sekarang, lebih baik ia diam memandangi langit di sore hari.

Huh..bentar lagi gue bakal berubah jadi hantu, kapan bisa bebas? Gue pengen normal kayak dulu -batin Yonna.

"Yon"

"Hm"

"Nama lo beneran Yonna?" Yonna bergerak pelan, menoleh ke arah Alan.

"Maksud lo? Ya iyalah, Yonna Micerra baguskan?" Alan memandang ke arah lain.

"Lo selama ini anggap gue apa Yon?"

Apa-apaan nih anak? Kenapa tiba-tiba banyak nanya hari ini.

"Ya..teman lah teman baik tapi karena lo gak mau anggap gue teman, gue bisa kok dengan senang hati anggap lo musuh" ucap Yonna kemudian dengan maksud bercanda.

"Teman baik?" Alan menaikkan sebelah alisnya.

Yonna mengangguk.

"Lalu kenapa gak mau jujur aja sama gue?"

"Apaan sih Lan? Gak jelas astaga" Yonna ingin pergi tapi sekali lagi dicegah oleh Alan.

"Kenapa lo menghindar setiap gue tanya hal kayak gini?"

"Gak kok, emangnya lo tahu sesuatu?"

Mendengar kata 'sesuatu' Alan semakin yakin Yonna menyembunyikan suatu hal.

"Iya"

"A..apa?"

"Kalo lo gak mau jujur, ya gue gak mau ngasih tahu juga" Alan mengangkat bahunya santai.

"Cih, ya udah bye!" Kali ini Yonna benar-benar meninggalkan Alan di rooftop sendirian.

How To Comeback 1 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang