14.Vero hilang

361 68 28
                                    

"Kok akhir-akhir ini gue merinding sih" Yonna sesekali melihat ke belakangnya, memastikan tidak ada sesuatu yang aneh.

"Eh"

Tangan kanan gadis itu di tarik oleh seseorang dan membuat Yonna berbalik, dengan cepat orang yang di depannya sekarang berjalan maju otomatis Yonna mundur sampai menabrak dinding.

Orang itu mencegah pergerakan Yonna dengan kedua tangannya memegang dinding di sisi kanan kiri.

"Lo lagi?" Yonna jadi gugup.

"Bodoh, udah di kasih tahu malah gak di dengerin" Yonna mengernyit.

"Maksud lo? Enak aja ngatain gue bodoh, walau kenyataan sih.."

Cowok di depannya menatapnya malas.

"Temen lo hilang, lo gak sadar?"

Yonna lagi-lagi bingung karena perkataan cowok itu gak jelas.

"Ck, ikut gue" Cowok itu menarik tangan Yonna ke sebuah tempat.

Sebuah rumah? Rumah siapa? Mau apa?

"Teman lo di bawa ke sini kemarin, gue cuma ngasih tahu, nggak mau ikut campur" cowok itu pun pergi dari sana.

"Cih, ganteng-ganteng gak jelas!"

Cowok tadi ialah orang yang Yonna bilang tampan waktu pertama kali bertemu.

Pandangan Yonna teralih ke rumah tadi.

Dia mencoba memahami ucapan cowok aneh itu.

"Eh?? Oh iya..Vero akhir-akhir ini kok nggak kelihatan ya? Okay berarti mending gue balik cari dia saja"

Yonna tidak jadi melanjutkan langkahnya.

"Gue..nggak tahu jalan pulang.."

"HUAAA!!"

Yonna benci ini, kenapa cowok tadi nggak bertanggung jawab banget malah ninggalin dia di sini? Gimana dong? Yonna gak ingat jalan pulang-lebih tepatnya ia bahkan kurang tahu daerah sekitar sini.

"Ngapain lo di sini?"

Yonna menoleh.

"Reinaldo? Eh jangan salah paham, gue bukan mau ngikutin lo! T..tapi lo tahu jalan balik ke sekolah gak? Gue..lupa" Yonna berusaha agar tidak terlihat bego-bego amat.

Reinaldo memutar bola matanya malas "lo netap di sekolah selama ini?"

Yonna menggeleng "enggak, cuma..dekat sekolah itu kan ada rumah tua gitu yang paling besar nah gue di sana sama yang lain"

Reinaldo menaikkan sebelah alisnya.

"Yang lain?" Yonna mengangguk.

Menarik.

"Ya sudah ayo ikut gue" Yonna tersenyum mendengarnya.

"Ternyata lo gak se-kejam yang gue kira haha" Reinaldo hanya membalas dengan tatapan datarnya.







"Yonna lo kemana aja sih?? Tumben lama banget pulangnya??" Cindy datang datang langsung meluk Yonna aja.

"Hehe, tadi sempat tersesat sebentar, btw ada yang lihat Vero nggak?"

Semua saling memandang satu sama lain.

"Ada nggak?"

Dan sekarang semua kompak mengangkat bahunya tanda tak tahu.

"Gue coba cari dulu di lantai atas" Reven langsung melenggang pergi.

"Ehm kalo gitu gue ke lantai bawah deh siapa tau Vero ada di sana" Mira pun ikut pergi dari hadapan teman yang lain.

"Tumben..tidak biasanya nggak Vero balik ke kamar se-lama ini, bahkan biasa seharian di kamar..aneh banget" Silsil mengangguk setuju mendengar perkataan Cindy.

Memang itu kenyataannya, Vero bisa di bilang tipe anak rumahan hampir seharian biasanya gadis itu akan memilih untuk menetap di dalam kamar dengan camilan-camilannya.

"Ya sudah kita cari ke tempat makan waktu itu yuk! Mungkin saja dia ada di sana buat makan mie kesukaannya"

Yonna jadi merinding mengingat mie yang di sebutkan Silsil barusan. Bentuknya yang unik menurut Yonna, tapi tidak untuk di makan.

"Gue..cari di sekitar sini saja deh..kalian berdua saja, gue di luar..tenang nggak bakal tersesat lagi kok hehe" Silsil dan Cindy mengangguk.

"Duhh Vero kemana sih?? Gak tahu lagi gue mau nyari kemana" Yonna menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal.

Dia sudah berkeliling di sekitar rumah barunya itu tapi tidak menemukan jejak apapun.

Terpaksa dia balik ke dalam tanpa hasil apapun.

"Gimana?" Semua kompak menggeleng membuat Yonna sedikit tidak percaya.

"Masa nggak ada satupun yang nemu? Berarti dia kemana dong?"

"Mir, lo itu'kan teman dekatnya..harusnya lo tahu dong dia kemana?" Mira menunduk lesu.

"Itu dia..terakhir bilangnya sih mau keluar bentar tapi nggak tahu kemana, dia nggak bilang" jawab Mira.

"Duhh semoga dia nggak di tangkap dukun buat yang aneh-aneh deh!"

Silsil mengetok kepala Cindy.

"Jangan sembarangan ih!"

Cindy menampilkan wajah sedihnya secara tidak langsung membuat Silsil jengkel.

"Udah deh kalian tenang saja, gue udah nyuruh beberapa orang buat nyari dia juga" Reven pun angkat bicara.

"Ya sudah mending kita istirahat dulu, besok lanjut nyari dia"

Semua setuju dengan perkataan Silsil dan segera kembali ke kamar.

Diam-diam Mira sangat berharap bahwa teman pertamanya itu tidak akan terkena sial.

How To Comeback 1 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang