43.Aneh

184 41 40
                                    

Setelah kedua teman baiknya berpulang, Yonna pun pamit kepada Nathan dan Sally. Kemudian dia dan Alan memutuskan untuk pergi ke taman.

"Semoga Nathan baik-baik aja" ucap Yonna.

Alan yang di sampingnya menoleh dan mengangguk.

"Hoamm sepi deh" lanjut Yonna menguap di awal.

"Maksud lo?"

Yonna berhenti berjalan dan duduk di sebuah bangku yang terdapat di taman.

"Yaa..kan biasanya kami berempat dalam satu kamar sekarang sisa gue sama Vero, untung aja kami udah baikan gak kayak dulu dia sering nakutin gue"

Alan terkekeh "lo aja yang terlalu penakut"

Yonna berdecih.

Beberapa menit mereka habiskan untuk diam dan bergelut dengan pemikiran masing-masing.

Sampai seseorang menghampiri mereka.

"Yonna, kak Alan?" Keduanya menoleh bersamaan.

"Elvi, sini duduk" ajak Yonna.

Elvi tidak keberatan, dia duduk di antara Alan dan Yonna.

"Elvi lo ngapain di sini? Sendiri?"

Elvi menggeleng mendengar pertanyaan Yonna.

"Tuh" tunjuk Elvi dengan dagunya.

"Ayo balik" ucap Reinaldo kesal pada adiknya.

Sudah satu jam ia menemani adiknya ini berkeliling taman, seperti tidak ada kerjaan lain saja.

Elvi mengerucutkan bibirnya.

"Baru juga duduk"

Yonna berdiri menatap Reinaldo "lo mau balik? Sama gue aja! Anterin gue ke rumah gue ayo!"

Alan langsung menyusul mereka namun di hentikan oleh Yonna.

"Lo sama Elvi aja, dia'kan belum mau balik, gue duluan Lan! Ngantuk, bye"

"Ta-tapi" Alan mengurungkan niatnya berbicara setelah melihat Yonna sudah cukup jauh darinya.

Sambil menarik lengan Reinaldo.
















































"Ck, balik sendiri aja sana! Rumah lo jauh" tolak Reinaldo alias Giandra.

"Aish, jangan gitulah kita kan teman" ucap Yonna menaik turunkan alisnya.

Giandra pasrah, melempar sebuah helm untuk Yonna pakai.

"Gue pake motor bukan mobil kayak pacar lo itu"

"Hah? Pacar? Alan maksud lo? Bahahaha yakali hahaha udah ah ngantuk gue, buruan"

Giandra langsung menjalankan motornya.

"Ehh!! Giandra! Gue belum naik!" Protes Yonna.

"Tadi bilangnya buruan ya gue kira udah" alasan Giandra.

Yonna memutar bola matanya malas.

Di tengah jalan Yonna benar-benar tidak bisa menahan rasa ngantuknya, berakhirlah dia tidur di punggung Giandra.

"Eh woi! Ck.." Giandra memelankan motornya, mencegah Yonna terjatuh.

Sesampainya di rumah..

"Bangun" Giandra turun dari motor, membuat Yonna yang bersandar padanya jatuh begitu saja.

"Akhh" ringis Yonna.

Giandra cekikikan sebelum membantu Yonna berdiri.

Tak terima dirinya di kerjai, Yonna menerima uluran tangan Giandra dan malah membuat Giandra terjatuh di sampingnya.

"Bahaha lemah" Giandra yang gemas hendak mencubit pipi Yonna tapi terhenti karena Reven datang.

"Ngapain lo berdua?" Yonna yang masih ngakak pun berhenti tertawa.

"Gak, btw Rev lo udah tau kan? Silsil sama Cindy-"

"Udah" potong Reven.

"Buruan masuk, gue mau tutup gerbang nih" Yonna segera beranjak masuk ke dalam.

"Makasih Giandra jutek!" Sahut Yonna dari dalam.

Giandra berdecih kemudian naik ke atas motor dan pergi dari sana.






























"Tumben lo nutup gerbang"

"Karena temen lo."

Yonna berhenti "maksudnya?"

"Vero" Reven berhenti sebentar kemudian berjalan masuk lagi menuju rumah besar miliknya.

Sementara Yonna masih terdiam di tempat.

"Vero? Buat apa? Gak biasanya" gumam Yonna.

"Ah udah mau malam, artinya gue bakal jadi hantu lagi hhh.." ngeluh Yonna setelahnya.

How To Comeback 1 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang