6.Gak masuk akal

494 90 19
                                    

"Yonna Micerra, bangun.." Cindy sudah pasrah, sejak 30 menit yang lalu ia berusaha membangunkan Yonna tapi tidak berhasil.

"Minggir" Vero akhirnya mengambil alih.

Bola mata keluar sebelah, lidah panjang sampai ke bawah dagu dan telinga yang hampir copot dengan kata lain masih menggantung sedikit.

"Yonna buka mata" suruh Vero dengan nada menyeramkan.

"Hmmm..apa.."

"Buka mata" suruh Vero lagi.

"Hm AAAAAAAAAAA!!!!!!!"

Berakhirlah Yonna terduduk di pojok kamar yang jauh dari kasurnya.

"Jjangann...jangann kesini" Yonna gemetar karena wujud Vero yang bisa di bilang sangat menyeramkan.

Vero tersenyum puas melihat reaksi Yonna.

"Hahaha makanya Yon, lain kali di bangunin langsung bangun aja..soalnya kalo Vero udah turun tangan beuhh parah hahahahahaha" Ucap Reven yang entah datang darimana.

"Bb-bodo amat! Gg..ggue gak takut!"

Vero yang masih dengan wujud menyeramkannya itu berjalan ke arah Yonna.

"Oh ya?" Vero ikut jongkok di depan Yonna.

"Cindy tolongin gue!!" Teriak Yonna refleks memanggil nama Cindy.

"Ehh udah udah haha kasian dia" ujar Cindy cekikikan.

Vero kembali menampilkan wujudnya yang normal dan tanpa basa-basi dia langsung pergi ke arah pintu.

"Buruan, gue dah laper" ucapnya sebelum menembus pergi.

"Yuk pergi makan dulu" ajak Silsil.

Baru saja menarik Yonna untuk berdiri, Cindy menoleh begitu Yonna menepisnya.

"Kalian aja, gue gak laper"

"Yakin?"

"Ii..iya"

"Oky kalau ada yang tiba-tiba masuk sini maklumi ya"

"Ehhh yaudah gue ikut"

Cindy berhasil membujuk Yonna.

Ta..tapi kalau mereka ternyata makan yang aneh aneh gimana? Emang mereka..maksud gue hantu bisa gitu makan burger dan lain lain? Gue pengen pulangg hiks -Yonna asik bergelud dengan pikirannya sendiri.

Tanpa sadar sepanjang perjalanan mereka menuju tempat makan, Yonna di buat kagum karena semua tampak mewah apalagi mereka sekarang akan naik eskalator.

Haha aneh ya..kenapa gak terbang aja sekalian? Karena mereka yang di sini rata-rata masih ingin merasakan kehidupan layaknya manusia biasa.

"Yon, di pojok sana ada lift kalau mau naik lift bisa kok kapan-kapan cuma ya Cindy aja yang rewel minta naik eskalator" jelas Silsil.

Yonna mengangguk paham "memangnya kenapa Cindy maunya naik eskalator?"

"Lo liat aja sendiri dia ngapain sekarang"

Yonna melongo melihat kelakuan teman barunya ini, Cindy ternyata sedang asik duduk di pegangan eskalator dan parahnya dia seperti mau luncur turun tapi di tahan oleh kedua tangannya sendiri.

"Yon, kapan-kapan lo harus coba sih ini..seru banget!" Sahut Cindy sudah naik duluan sembari melambaikan tangannya.

Yonna hanya terkekeh canggung, ternyata di sini ada yang lebih gila darinya di dunia nyata.

"Hmm wangi bangett" gumam Yonna.

"Mau pesan apa?" Tanya seorang pelayan di sana.

"I..ini?"

"Iyaa selamat datang hihihi, sebenarnya masih banyak tempat makan lainnya di tempat ini cuma ya menurut kami di sini lebih enak sih makanannya" jelas Silsil.

Yonna mengangguk sambil mulutnya membentuk huruf O.

Terlihat Vero di meja lain sudah makan dengan lahap, entah sejak kapan dia sampai tapi yang jelas Yonna mau muntah melihat apa yang dia makan.

"I..itu kok kayak makan cacing ya? Mon maap nih" tanya Yonna pada yang lain.

"Hahaha mirip ya? Bukan cacing tapi, emang bentuknya kayak gitu..itu mie yang cuma ada di tempat ini, tenang itu dari tepung kok"

Rasanya semua ini terlalu gak masuk akal buat Yonna, masa hantu bisa gitu? Masak kayak orang biasa udah gitu ck! terlalu banyak keanehan pokoknya.

Novel macam apa ini, terlalu tidak masuk akal.

"Gue tebak lo pasti mau burger kan?? Kebetulan di sini ada burger, paling enak lagi, mau?" Cindy pun bersuara.

"Mau.." Jujur, Yonna kurang yakin ges.

"Santai aja kali, kayak waktu lo hidup" sahut Reven.

Yonna mengangguk pasrah dan ternyata makanannya sama saja di mulutnya, tidak ada yang aneh.

Syukurlah..

Dan dalam seharian itu juga Yonna diajak berkeliling, benar-benar seperti sedang berada di dalam mall besar saja.

Tapi bedanya di sini mereka bayar bukan pakai uang biasa, mereka pakai paku dan daun di anggap sebagai uang recehan.

Setelah seharian berkeliling, Yonna dan yang lainnya kembali ke kamar mereka sedangkan Reven pergi keluar untuk mencari penghuni baru.

Tuan rumah yang baik.

"Btw Yon, jangan takut sama Vero dia kayak gitu sebenernya karena gak suka aja dengan orang baru apalagi sekamar sama dia, ehh tapi nanti lama-lama baik juga kok dia" Ujar Silsil.

"Emang seserem itu ya?" Cindy mencoba mengingat-ingat.

"Yaelah, waktu pertama lo ketemu dia aja langsung minta pindah kamar"

"Hehehe"

Duh kenapa di kasih tahu sih, malu gue -batin Cindy.

"Oo oke gue bakal coba terbiasa sama semuanya" jawab Yonna.

Ternyata mereka seru juga, sayang banget kalau ingat mereka udah gak ada dan malah nge-stuck di sini..huhh gue jadi kangen sama temen sekolah hiks -Yonna.

"Btw kalau boleh tahu, kalian...kenapa bisa ada di sini ya?" Tanya Yonna hati-hati.

"Untuk soal itu kita belum bisa ngasih tahu sekarang Yon" jawab Silsil

"Iya sorry Yon" tambah Cindy.

Yonna mengerti, itu wajar kok.

"Iya gak apa, gak usah minta maaf..makasih kalian udah mau jadi temen gue"

Silsil dan Cindy tersenyum membalas perkataan Yonna.

How To Comeback 1 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang