23.Palsu?

290 62 44
                                    

Elvi tidak tahan dia terus di tatap tajam oleh Vero, oleh karena itu dia memilih menyusul Alan diam-diam sampai akhirnya dia melihat seseorang yang paling dia hindari berada di sana.

"K...kembaliin abang gue!!!!!" Teriak Elvi memberanikan diri.

Reinaldo, Alan dan juga Yonna menoleh bersamaan.

Elvi berdiri di ambang pintu menuju tangga ke lantai bawah.

"Elvi?" Gumam Alan masih bisa di dengar Yonna.

"Dia siapa?" Tanya Yonna bingung. Isakan tangisnya sudah hampir hilang.

"Nanti gue ceritain, yang pasti dia lagi di incar orang jahat."

"Tahu dari?"

"Dia sendiri yang ngasih tahu" Yonna mengangguk.

Reinaldo tampak kaget melihat Elvi, sehingga tidak sengaja termundur dan jatuh ke bawah.

Untungnya Alan dengan cepat memegang tangan Reinaldo mencegahnya terjatuh dari atas.

Yonna pun berusaha menarik keduanya walau kelihatannya tidak berguna sama sekali karena dia sudah lemas sekarang, sebentar lagi dia akan menembus tangan Reinaldo karena sudah terlalu lemah.

Lain dengan Elvi yang menatap benci ke arah Reinaldo.

"Elvi..bantuin gue" suruh Alan bersusah payah menarik Reinaldo.

Elvi menggeleng "dia bukan Reinaldo yang asli, dia jahat."

Yonna menatap Elvi dengan tatapan penuh tanya.

"Maksudnya?" Tanya Yonna.

"Abang gue..Reinaldo..gue bahkan nggak tahu dia masih hidup apa enggak sekarang hiks" Elvi kembali menangis.

Yonna dan Alan saling menatap satu sama lain.

Sementara Reinaldo sedang memikirkan banyak hal, mencoba melepaskan genggaman Alan dan Yonna dengan paksa.

"Yon lepasin, dengerin apa kata gue" Yonna menggeleng cepat.

"Lo gak boleh mati" ucap Yonna cepat.

Elvi menarik tangan Reinaldo bersamaan dengan Alan hingga berhasil naik ke atas.

"Pergi dari badan abang gue!"

Reinaldo tampak memainkan lidahnya di dalam mulut sambil menatap Elvi dengan tidak biasa.

"Jangan harap"

Alan dan Yonna bingung, sebenarnya apa hubungan mereka berdua?

"Gue bilang pergi dari badan abang gue, PERGI!"

Reinaldo tertawa keras.

"Udah berani lo lawan gue? Lo lupa gue udah nempatin badan ini dari 3 tahun lalu bertepatan dengan korban pertama yang mati karena gue bunuh? Lo pikir gue mau keluar dari badan ini?"

Elvi mengepalkan kedua tangannya, berusaha tidak tersulut emosi.

Kemudian ia berbalik melihat Alan dan Yonna.

Dengan jari telunjuknya menunjuk Reinaldo, Elvi pun menjelaskan sedikit tentang orang itu.

"Dia, dia bukan Reinaldo asli! Dia roh jahat yang udah rebut badan abang gue! Roh tidak tahu diri! Memanfaatkan kedekatannya dengan abang gue! Padahal abang gue udah anggap dia sebagai abangnya sendiri tapi apa?! Roh jahat ini malah merebut badan abang dan membunuh banyak orang agar dirinya semakin kuat!! Dia roh jahat yang kejam!!"

Alan juga Yonna terkejut mendengarnya. Terlebih Yonna, memikirkan jadi selama ini sikap Giandra terhadapnya itu palsu?

"Ahaha, Elvi...Elvi..lo kira dengan lo kasih tahu mereka berdua, gue bisa pergi dari badan ini? Hahaha naif!"

"Mereka gak bisa ngalahin gue Elvi sayang" lanjut Reinaldo dengan senyuman aneh yang menyeramkan.

Tidak sengaja Alan melihat sebuah tanda di telapak tangan Reinaldo, setahunya manusia tidak mungkin memilik tanda itu.

Tanda yang sama dengan Vero, bedanya di telapak tangan Reinaldo berwarna merah darah.

Aku butuh bantuan -ucap Alan dalam hati.

"Yonna...lo percayakan sama gue? Gue suka sama lo Yonna..jangan dengerin kata dia" Reinaldo berjalan mendekat pada Yonna.

Lelaki itu jelas sedang mencoba memperdaya Yonna.

Yonna tampak bingung dan ketakutan.

Apa benar dia roh jahat? Berarti..yang selama ini Yonna sukai itu roh jahat?

Alan mendorong bahu Reinaldo saat Reinaldo mencoba memegang Yonna.

Reinaldo tampak menatap Alan dengan tatapan tak suka.

"Minggir" ujar Reinaldo.

Alan tidak peduli, dia tetap dengan posisinya, tangan kanannya ia gunakan untuk menghadang Reinaldo mendekat ke Yonna.

"Kalian harus percaya sama gue!
Dia bu- akhh" Elvi terdorong beberapa langkah oleh Reinaldo.

Yonna kaget melihatnya.

"Lihatkan?! Dia bukan manusia! Dia itu roh jahat!" Reinaldo kembali membuatnya terdorong sampai terbentur dinding.

Yonna berlari, memastikan Elvi baik-baik saja.

"Yon!" Panggil Alan.

Alan hendak menyusul Yonna tapi terlanjur di hadang oleh Reinaldo yang langsung meninju wajahnya dari samping.

Tanpa basa-basi lagi terjadilah baku hantam antara Alan dan Reinaldo palsu.

"Lo gak papa?" Tanya Yonna khawatir.

Pasalnya Elvi terlihat sangat kesakitan sekarang.

"Kak..kakak mau kan bantuin gue? Tolong..cari abang gue.." ucap Elvi tak memperdulikan kesakitannya sendiri.

Yonna mengangguk "gue bakal cari dia, tapi lo tahu terakhir kali lo ketemu abang lo di mana?"

Elvi berusaha mengingat kejadian menakutkan itu.

"Di..dekat taman sekitar sini, dan dia di bawa roh jahat itu ke suatu tempat menggunakan mobilnya..setelah itu gue sama temen gue ikutin tapi... Di tengah jalan roh jahat itu malah memukul kami, membuat kami pingsan dan di sekap di tempat yang gelap, gue berhasil kabur dari sana tapi temen gue masih di tempat itu kak, dia sakit parah kak hiks" Elvi lagi lagi menangis.

Mengingat kondisi temannya, Sally masih terbaring lemas di tempat gelap tersebut. Mereka juga sudah beberapa hari ini tidak makan apapun.

Yonna mengangguk pelan.

"Kayaknya gue tahu harus apa" jawab Yonna kemudian.

Brukk!!

Alan terlempar beberapa meter karena melawan Reinaldo.

"Alan!" Yonna ingin melihat keadaan Alan tapi Reinaldo malah menggendongnya secara paksa dan membawanya pergi dari sana.

"Yonna! Lepasin Yonna!" Alan berusaha teriak, ia merasa tidak kuat untuk berdiri sekarang.

"Lepasin gue!"

Reinaldo mengeluarkan smirknya yang terlihat menyeramkan.

"Lo mau ketemu Giandra yang asli kan? Santai aja hahaha, gue pertemukan kalian!"

Yonna menggigit leher Reinaldo, membuatnya kesakitan hingga melepaskan Yonna.

"Alan!" Yonna berlari membantu Alan untuk duduk.

"Sialan" Reinaldo mengeluarkan sebuah pisau kecil dan dia lempar ke arah Alan.

How To Comeback 1 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang