26.Manusia

278 58 35
                                    

Yonna menutup matanya rapat-rapat, perlahan tangan kanannya ia julurkan ke depan.

3 detik kemudian, Yonna merasakan tangannya telah menyentuh sesuatu membuat matanya terbuka lebar.

Alan menatapnya datar karena dengan seenaknya memegang pipi mulusnya.

"Ngapain sih?"

Yonna terpekik bahagia.

"AAA!! Yang bener gue jadi manusia lagi?! Yessss! Hahahaha akhirnya ahahaha!"

"Miris" gumam Alan.

Saking lamanya sudah tidak menjadi manusia, gadis ini heboh sekali pikirnya.

Yonna menatapnya lagi sambil kedua tangannya ia lipat di depan dada.

"Kok miris? Ya bagus! Gue bisa ganggu abang gue lagi dan dia bisa lihat gue! Semua orang bisa lihat gue yang cantik ini! Ahayy!"

Alan hanya mengangguk pasrah.

"Ya, tapi ingat jam 6 malam lo bakal berubah jadi hantu lagi" mendengar itu membuat Yonna mengerucutkan bibirnya.

"Ngapain diingatin segala? Udah ah! Gue mau ketemu abang gue dulu byeee" Yonna pun melangkah pergi dari rumah Alan.

Alan terpaksa membohonginya dengan berkata bahwa neneknya lah yang membuatkan obat untuknya dan Alan tak mengatakan resiko dari obat tersebut, karena Alan yakin Yonna akan baik-baik saja.



***



Yonna menutup rapat mulutnya begitu melihat Reinaldo sudah bangun sebelum waktu yang nenek katakan, dengan cepat Yonna berlari menghampiri Reinaldo.

"Hai!" Sapa Yonna.

Reinaldo menatapnya sekilas lalu masuk ke dalam sekolah.

Yonna mengerucutkan bibirnya kesal.

"Gak kalah parah sama yang palsu" celetuknya.

Lagi-lagi tanpa Yonna sadari, seseorang tengah mengawasinya dari dalam gerbang sekolah.

Yonna pun berniat pergi ke ruang kepsek menemui abangnya.







































Blamm!!

"Ups, sorry..gak sengaja ehe"

Wesley melihat Yonna dari atas sampai bawah.

"Siapa kamu?"

"Pfftt kamu? Wahahaha" Yonna tertawa sambil memukul meja yang ada di depan Wesley.

"Heh! Bang! Lo kesambet apa dah? Pfftt wahahaha!" Yonna pun lanjut ngakak lagi.

Wesley memukul tangan Yonna dengan penggaris besi.

"Tidak sopan, berisik, membanting pintu" Wesley terlihat tengah mencatat sesuatu.

"Yonna Micerra" gumam Wesley melihat name tag di seragam Yonna.

Yonna pun ikut melihatnya.

Hmm lagian ini cuma dunia novel, bodo amat dicatet..apalagi sama abang ini pfft buat apa takut kekeke -pikir Yonna sambil cekikikan.

"Keluar kamu sekarang" usir Wesley.

"Woo woo woo, baik pak kepsek alias Wesley om-om wahahaha wlee!" Yonna menjulurkan lidahnya keluar mengejek Wesley.

Wesley hendak melempar spidol tapi Yonna dengan hebatnya menghindar sehingga orang yang lewat ruangan kepsek lah yang menjadi korbannya.

Yaitu, Reinaldo Giandra.

Yonna menganga "O..ouw..bu-bukan salah gue! Salah dia tuh!" Yonna menunjuk Wesley terang-terangan.

Wesley hendak melempar spidol lainnya pada Yonna tapi dia berusaha sabar.

"Pergi kalian berdua dari sini!"

Reinaldo menaikkan sebelah alisnya dan pergi dari sana membawa Yonna dengan cara menarik tangannya.

"Eehh"

"Pembuat masalah" ucap Reinaldo pada Yonna.

Yonna melihat ke sekitarnya, membuat Reinaldo menjitak kepala Yonna.

"Augh!" Seru Yonna kesakitan.

"Jauh-jauh dari gue"

Seketika Yonna merasakan deja vu.

"Kenapa?" Refleks ia malah menanyakannya.

"Soalnya lo pembawa masalah"

Yonna terbelalak mendengarnya.

"Enak aja! Cantik gini di bilang pembawa masalah"

Reinaldo tersenyum pasrah.

"Terserah"

"Eh tunggu!" Reinaldo mengabaikan perkataan Yonna, dia tidak ingin bermasalah dengan gadis satu ini.

Reinaldo yakin, dari wajahnya saja sudah terlihat bahwa dia itu pembawa masalah.

Sungguh, dia tidak akan mampu menghadapi betapa berisiknya gadis tersebut. Lebih baik menghindarinya sejak dini.

Yonna yang kesal memutuskan untuk menemui Alan di kelasnya. Setidaknya ada target lain yang akan menjadi tumbal keberisikannya.





***





"Alan" panggil Yonna dengan nada menggoda.

Alan menatapnya sinis.

"Apa?" Tanya Alan tak santai.

Yonna memutar bola matanya malas "Gak santuy ih..btw mumpung gue-ah maksud gue nanti makan di kantin bareng ya? Gue gak ada temen di sini."

Alan hanya mengangguk.

"Alan"

"Apa lagi?"

"Emm..apa ya?"

Alan berusaha sabar.

"Alan"

"Hm"

"Pfft, Alan"

Alan pun beranjak pergi dari kelasnya.

"Aihhh ngambek"

"Lucu juga Alan ngambek wahahaha"

Rencananya membuat lelaki itu kesal berhasil. Yonna sangat puas melihat wajah jengkel Alan.

Kalau begini ceritanya, Yonna berjanji akan lebih sering mengusik lelaki tersebut. Ini akan menjadi hobi baru tersendiri baginya.

How To Comeback 1 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang