17.Ngedate?

340 62 39
                                    

"Buruan" Yonna hampir tidak bisa menahan tawanya.

"Bhuahaha lo yakin? Heh gue kan-"

Reinaldo menarik Yonna untuk naik ke atas motornya.

"Hadeh..dah di bilang nembus gak percaya"

"Pegang gue, gak bakal nembus."

"Tahu dari?"

"Karena gue bisa lihat lo, jadi gue juga bisa di pegang sama lo di saat tertentu."

Yonna mengangguk, memegang ujung jaket Reinaldo.

Rencananya hari ini mereka akan pergi ke mall, Yonna jadi penasaran bagaimana bentuk mall di sini.

Sesampainya di mall..

"Hhh mulut lo biasa aja kali, entar di masukkin lalat baru tahu, kayak nggak pernah ke mall aja"

Yonna dengan cepat menutup mulutnya rapat.

"Ganggu! Orang lagi kagum padahal" gumam Yonna masih bisa di dengar Reinaldo.

"Buruan" Yonna pun mengekori Reinaldo kemana pun dia pergi.

"Jahat banget lo, mentang-mentang gue gak bisa makan, lo seenaknya makan sendiri di sini."

Reinaldo mengeluarkan smirknya.

"Suka-suka gue lah" Yonna mendengus kesal.

Setelah menemani Reinaldo makan, sekarang mereka pergi bermain basket.

"Yes! Haha!"  Pekik Yonna kesenangan.

"Jago juga ternyata lo" Reinaldo hanya tersenyum tipis.

"Eh itu udah banyak bangett, lo mau tukar jadi apa tiketnya?" Yang di maksud adalah tiket yang bisa di tukar menjadi barang lain.

"Pilih" Yonna loncat kesenangan, ini saatnya Yonna memilih boneka yang dia suka.

"Emm yang itu! Ituu" Yonna jadi kayak anak kecil saja lompat sambil nunjuk mainan.

Reinaldo terkekeh pelan melihat Yonna merengek.

"Yang itu mbak"

"Hm untung yang jalan sama gue hantu, jadi nggak bisa minta beli ini itu seenaknya" celetuk Reinaldo.

Yonna menatapnya sinis, tapi Yonna puas hari ini, setelah bete 1 jam nungguin Reinaldo makan akhirnya dia dapat sesuatu sekarang. Kenapa lama? Tentu saja karena lelaki itu sengaja.

"Boneka ini gue bawa dulu, nanti tunggu bisa di pegang sama lo baru lo bawa" Yonna mengangguk.

Reinaldo tersenyum, mengelus puncak kepala Yonna dengan lembut.

"Bocah" Yonna hampir saja baper dengan perlakuan Reinaldo tapi gak jadi pas dengar kalimat terakhir.

"Bodo amat"

"Hahaha gitu aja ngambek"

"Biarin"

"Udah puas belom lo?"

Mendengar pertanyaan itu membuat Yonna merasakan sesuatu di hatinya.

Kok..rasanya kayak mau pisah saja lebay ih, tapi...kok kayak gak rela ya gue? Astaga! Mikir apaan gue?! Amit amit suka dia benaran -Yonna terus bergelut dengan pikirannya.

"Balik sekarang aja ya?"

Yonna mendadak ngeblush.

Napa sih? Panas ya kayaknya hari ini hshshs...ngapain sok lembut gitu ih nadanya.

"Ya..ya sudah balik."



















"Gue pulang dulu, bonekanya kapan-kapan gue kasih tapi ingat gak usah ganggu hidup gue lagi"

Ish nyebelin, mendadak datar lagi tuh muka. -Yonna membatin.

"Dengar gak?"

"Eh? Hah? Ee..iya iya ish" Reinaldo pun melenggang pergi setelah mendengar jawaban Yonna.
























"Cie ciee ekhem!"

"Apaan sih! Kaget gue!"

"Hehehe lo kok nge-date gak ngajak-ngajak sih?" Yonna menatap Cindy malas.

"Ya menurut lo aja, masa nge-date bawa orang ketiga?"

"Hahaha iya juga ya, eh ngaku lo abis nge-date!"

"Bodo amat ih" Dengan cepat Yonna berlari masuk ke dalam rumah, sebelum ketahuan blushing.

Kenapa temannya itu jadi suka sekali menggodanya?

Walau tengah malu-malu mengingat hal manis tadi di mall, Yonna tetap bertekad untuk tidak tersesat dan hilang tujuan.

Yang dia inginkan adalah keadilan untuk Yonna Micerra.

How To Comeback 1 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang