35.Bertemu kembali

197 44 16
                                    

"Sil, gue emang gak tahu apa-apa tapi setidaknya lo temuin mama lo..maafin dia, apa lo tahu seberapa menyesalnya dia?" Bujuk Yonna.

Silsil berusaha menahan air matanya.

"Gue..gak siap"

Yonna menggeleng "lo siap, harus siap."

"Tapi Yon"

"Gue bakal temanin lo, atau mau ajak Cindy juga boleh"

Silsil menghela napasnya pasrah.

"Oke tapi besok aja Yon"

Yonna tersenyum dan mengangguk.



































Yonna dan Alan kini sedang kebingungan memikirkan sesuatu, Silsil sudah lama tidak bertemu dengan ibunya bahkan memeluknya.

"Coba aja gue masih hidup, gak setengah-setengah kayak gini aish.." ujar Yonna.

"Gak papa Yon, gue cukup liat aja"

Yonna menggeleng "biarin gue mikir dulu"

"Yonna?"

"Elvi?!"

"Eum..gue mau aja kok kalau temen lo minjam badan gue buat ketemu ibunya"

Yonna menatap Alan begitu pun sebaliknya.

"Karena?" Tanya Alan.

"Karena kalian udah pernah bantuin gue, sekarang giliran gue yang bantu kalian."

Yonna tersenyum "Baguslah! Kalau gitu ayo Sil masuk ke badannya!"

"Lo yakin?" Alan bertanya sekali lagi.

Elvi mengangguk tulus.

"Tenang Elvi, cuma bentar kok, makasih ya!" Ucap Yonna.

Tanpa berlama-lama Silsil masuk ke badan Elvi.

Begitu sampai di depan rumah ibunya, Silsil berhenti sebentar untuk menguatkan hatinya.

Yonna memegang bahu Silsil dan tersenyum tipis seolah mengatakan semua akan baik-baik saja.

"Ma.." panggil Silsil saat berada di depan ibunya.

"Silsil! Silsil?! Itu kamu?!" Ibunya Silsil tampak sangat antusias.

Silsil menunduk dan berjongkok di depan ibunya.

"Ma, maafin Silsil gak pernah mau ketemu sama mama terang-terangan"

Ibunya menggeleng "justru mama yang harus minta maaf, kamu benar nak..dia hanya mengincar harta kita setelahnya dia meninggalkan mama begitu saja,"

"Mama benar-benar minta maaf."

Silsil tak dapat menahan lagi, air matanya turun membasahi kedua pipinya.

"Gak papa ma, udah Silsil maafin..Silsil kangen sama mama"

Ibunya mengelus rambut Silsil dengan pelan.

"Mama lebih kangen lagi sama kamu, maaf.."

"Gak usah minta maaf lagi ma, Silsil udah maafin mama."

"Makasih nak" Silsil memegang pipi ibunya setelah sekian lama.

Kemudian mereka berpelukan, akhirnya Silsil merasakan kehangatan itu lagi. Kehangatan yang sudah lama hilang semenjak ibunya mengenal lelaki brengsek tersebut.

"Ma, kayaknya Silsil udah gak bisa rawat mama setiap hari."

"Kamu harus pergi nak, jangan khawatirkan mama..pergilah beristirahat dengan tenang"

Silsil menunduk.

"Makasih ma, waktu Silsil udah gak banyak..Silsil pergi dulu ma, jaga diri baik-baik."

"Mama sayang sama kamu nak"

"Silsil juga ma.."

Beberapa menit kemudian Elvi tersadar kembali, Silsil sudah keluar dari badannya.

"Terimakasih" Elvi mengangguk senang.

Setelahnya mereka berjalan keluar dari rumah Silsil.

"Sil?" Yonna menatapnya aneh.

"Tenang aja, gue udah ikhlasin semua tapi gue sama Cindy udah janjian mau pergi barengan aja."

"Cindy.." Yonna tak yakin Cindy akan cepat pergi.

"Gue gak papa kok, gue malah seneng bisa sama Cindy terus..dia sahabat yang baik dan sesekali gue bisa lihat mama gue di sini kan?"

"Ya udah kalau gitu, semoga kalian bisa cepat istirahat dengan tenang ya"

Silsil mengangguk "lo juga."

Gue..gak tau nantinya akan ke akhirat atau balik ke dunia asli gue Sil - jawab Yonna dalam hati.

"Udah selesaikan? Yonna gue pinjem dulu" Alan segera menarik Yonna untuk naik ke mobilnya.

"Ehh"

"Elvi mau ikut?" Tanya Yonna.

Alan menatap Elvi seperti mengisyaratkan sesuatu.

Elvi tersenyum "nggak deh Yon, kalian berdua aja gue mau temenin abang gue beli makan."

"Oouh oke deh bye semua!"

"Makasih Yon" sahut Silsil melambaikan tangannya ke Yonna.

"Santai aja Sil" Yonna membalas lambaiannya sampai ia masuk ke dalam mobil.

"Mau kemana sih?"

"Jalan aja, bosan gue di rumah"

"Pfftt, gak ada pacar ya gini..malah ngajak hantu jalan ahahaha"

Alan sengaja ngerem mendadak dan tangan kirinya mencegah jidat Yonna terbentur ke depan.

"Alan!" Alan mengeluarkan smirknya.

"Cih, bagusan smirknya Reinaldo juga" ucap Yonna pelan seperti berbisik.

"Enak aja, masih gantengan gue lah" jawab Alan.

Yonna menyipitkan matanya "hmm ganteng dari mananya coba ahaha!"

"Jadi dia ganteng gitu?" Tanya Alan.

"Iya Reinaldo ganteng!"

Alan mencubit pipi kiri Yonna gemas.

"Awas aja minta beliin makan lagi"

"Aughh ampun om"

"Om?" Alan mencubit kedua pipinya.

"Augh, ampun"

Tak tega, Alan pun berhenti mencubitnya.

"Cantik kan Elvi btw"

"Arggh!" Kini giliran Alan di tabok oleh Yonna.

Dan berakhir dengan tawa keduanya.

How To Comeback 1 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang