10.Belakang sekolah

396 72 27
                                    

Yonna menghadap ke atasnya, dia terkejut melihat orang yang begitu tampan tepat di dekatnya.

"Jangan sering berkeliaran" ucap cowok itu tiba-tiba.

Yonna mengernyit.

"Lo? Ngomong sama gue?" Tanya Yonna memastikan.

Cowok itu menaikkan sebelah alisnya "menurut lo?" Setelah itu dengan teganya dia berjalan lurus menembusi Yonna.

Padahal kan dia bisa lewat sampingnya, jahat banget.

"Gak jadi suka ah" gumam Yonna.








1 minggu sudah Yonna mengikuti Reinaldo terus di sekolah dan akhirnya gadis itu sadar akan sesuatu.

Setiap pulang sekolah menjelang sore Reinaldo sering mengunjungi belakang sekolah yang seram dan gelap.

Dapat Yonna rasakan sedikit aura yang mencekam dan membuatnya merasa tidak nyaman.

Yonna ingin sekali mengikutinya sampai di sana tapi tidak jadi karena dia melihat banyak sekali makhluk yang sama tak bernyawanya seperti dia yang berkeliaran-eh ralat, makhluk yang bahkan lebih seram berkali-kali lipat daripada Yonna waktu kecelakaan hingga tewas kemarin.

Mengingat rupanya saja sudah membuat Yonna mual.

Maka dari itu..

"Boleh ya??? Please banget please.."

1 jam sudah Yonna merengek minta tolong pada Reven dengan terus mengganggu dan muncul di mana-mana Reven berada saat di luar rumah mereka.

Bukan Yonna-alias Kimi namanya jika mudah menyerah.

Gadis itu bertekad tidak akan putus asa sebelum mendapatkan apa yang dia inginkan.

"Iya deh iya! Tapi gue gak janji bakal nemuin apa-apa di sana"

"Yes!" Yonna meloncat kesenengan.









"Duhh nyesel gue ngikutin dia pas hari senin gini, mana upacara kan panas..eh btw gue jadi penasaran katanya bakal ada kepsek muda di sekolahnya hahaha semoga saja ganteng aminn" Yonna dengan polosnya berdiri di samping Reinaldo sambil melihat ke sana kemari.

Prok prok prok

Yonna terbangun begitu mendengar suara tepuk tangan orang-orang.

Ya, Yonna ketiduran..mana menyandar lagi di pundak Reinaldo.

Emang bisa?

Bisa-bisain saja kali.

Yonna tebak pasti kepseknya udah muncul nih semua pada heboh soalnya, apalagi suara teriakan histeris cewek-cewek yang menggelegar membuatnya semakin yakin pasti kepsek mudanya ganteng abis!

"Mana mana?" Yonna menembus murid lain dan begitu melihat kepsek baru tersebut membuat Yonna yang awalnya ikut antusias menjadi mual dan ingin menangis.

"Huaaa mau nangiss!!!!"

"Jelek lo!"

"Buriq banget!"

"Please nggak ada orang lain apa?!"

"Huaaa!"

Yonna merengek dan tanpa sadar, Reinaldo terus memperhatikannya dari belakang sana.

























Yonna tidak jadi mengikuti Reinaldo lagi hari ini karena kepsek tadi membuat hatinya patah, bunyinya kretek gitu...kata Yonna.

"Utututu kasiann" Cindy mengusap pelan punggung Yonna.

"Huaaa si buriq itu!" rengek Yonna lagi.

"Se-jelek apa sih emang? Gue jadi penasaran dah" Silsil ikut bicara sekarang.

Mma-masalahnya tuh kepsek abang gue woii! huaaa dasar semua orang pada php kenapa coba cewek-cewek pada teriak begitu tadi? Apa yang istimewa dari abang buluq gue? Tadi sih pengen nyamperin aja tapi gue keburu kesel, eh btw kok abang bisa ke sini juga? Gak ngasih tahu lagi! -Yonna jadi melamun karena asik berpikir.

Gadis itu berhasil dibuat bingung dengan kedatangan kakak laki-lakinya yang terlalu tiba-tiba. Pikirnya, apakah abangnya itu bisa melihat dirinya yang sudah menjadi arwah penasaran? Jika tidak, apa yang harus Yonna lakukan? Dan jika sebaliknya? Bukankah lebih bagus? Itu artinya Yonna bisa meminta tolong pada abangnya itu bukan?

"Woi elah..jangan melamun entar di rasuki monster baru tahu!"

"Hah? Manusia melamun di rasuki hantu, hantu melamun di rasuki monster..bisa gitu?" Tanya Cindy polos.

"Ck bego ah" Silsil kesal juga teman-teman.

Cindy, Cindy..

"Eh btw gue sama Silsil mau ke bawah dulu ya Yon, mau beli snack bentar hehe" pamit Cindy sambil melambaikan tangannya begitu juga Silsil.

Yonna baru saja mau protes tapi tidak jadi.

Entar si itu terganggu, marah lagi dia.

Kan malas.

Iya..si itu..Vero.

Kalian tahu kan Vero kalo marah gimana? Auto seram banget wujudnya.

"Sini lo"

Yonna kaget bukan main, masa tiba-tiba saja Vero manggil dia? Tumben banget.

"Nngapain?" Yonna berusaha terlihat biasa saja.

"Temanin gue jemput seseorang"

Yonna menatap Vero curiga.

Vero membalas menatapnya tajam.

"Eh iya iya, ayo!"

Sesampainya di sebuah ruangan, Vero langsung berlari ke arah seorang remaja perempuan.

"Mir! Astaga lo tuh kemana saja sih?? Gue kira lo gak bakal balik lagi astaga!"

Yonna samar-samar mendengarnya.

"Dia Vero? Kok jadi lebih banyak bacot daripada biasanya? Tuh cewek siapa dah?"

Karena penasaran dia mendekat ke arah dua makhluk itu.

"Hehehe gue cuma bosan aja eh gak tahunya nge-stuck di suatu tempat..
untung Reven nemuin gue"

"Dimana?"

"Wc cowok"

"HAH?!"

Yonna yang baru mendekat kaget setengah mati, ya...bisa-bisa mati dua kali dia karena kaget!

"Ish jangan salah paham dulu..gue tuh lihat ada roh jahat ngikutin cogan ya sudah gue ikutin eh gak tahunya roh jahat itu malah ngerjain gue, main ancam gue kalo dekat cowok itu lagi terus entah gimana buat gue gak bisa pergi dari sana, eitss tapi ya gue tutup mata lah kalo ada yang masuk" jelas Mira belum sadar dengan adanya Yonna.

"Lo siapa?" Tanya Yonna.

Mira yang kaget sekarang.

"Eh?"

"Dia Yonna, orang baru di sini" sahut Vero.

"Ohh, kenalinn gue Mira"

Yonna bersyukur karena ternyata Mira tidak se-jutek Vero.

Tapi jika di lihat-lihat, Vero sepertinya akrab banget sama Mira sampai banyak bacot dia.

"Ya sudah yuk ke kamar, sudah lama gak nonton bareng kita!" Mira tersenyum menanggapinya.

Lah gue? Terus gue?

Di tinggal?!

-Yonna.

Gadis itu menggeleng, berusaha sabar menghadapi teman-teman tak kasat matanya itu.

Ah..harusnya Yonna pun sadar bahwa dia sendiri telah menjadi arwah penasaran.

Betapa melelahkannya semua ini, namun Yonna benar-benar tidak akan menyerah!

Justru karena semuanya terasa melelahkan, dia harus bergerak cepat untuk membalaskan dendamnya dan segera mencari cara untuk kembali ke dunia asalnya.

How To Comeback 1 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang