47.Bocah

161 43 43
                                    

"Jadi? Michaelnya gimana dong? Dia kan di bunuh, harusnya..jadi kayak kita kan?" Tanya Yonna.

"Belum tentu, siapa tahu dia cepat mengikhlaskan dan bisa saja sudah pergi sejak dulu, tapi Vero keras kepala, dia bilang bakal cari Michael terus sampai ketemu" jawab Reven.

Brakk!

"Siapa yang izinin lo ceritain masa lalu gue ke orang lain?" Ucap Vero sambil membuat sebelah pintu utama mereka ke banting.

Reven berusaha meneguk air ludahnya kasar.

Salahkan Yonna, dia yang terlalu kepo -batin Reven.

Vero hendak menghampiri Yonna, baiklah sepertinya Reven melupakan fakta bahwa Vero dapat membaca pikiran sesamanya juga.

"Ehh Vero! Lo kemana aja sih? Gue cariin juga! Ayo ikut gue!" Mira segera menariknya pergi, bahaya jika ia membuat keributan.

Vero terpaksa menurut.





































Mira, Vero, Reven dan juga Yonna memandang seorang anak kecil di depan mereka.

Mira melipat kedua tangannya di depan dada sambil menggelengkan kepalanya.

Reven juga melakukan hal yang sama.

Sementara Yonna terlihat kebingungan. Vero hanya menatap anak itu, berusaha menahan amarahnya.

"Siapa yang izinin lo ke sini?!" Tanya Vero tak suka.

Hari ini adalah tanggal pertemuan pertama Vero dan Michael. Dia sudah berharap Michael akan muncul dan pergi bersamanya, bahkan sampai meminta Reven menutup gerbang, tapi yang datang malah seorang anak di bawah umur 7 tahun.

"Adek ucul, siapa namamu hm?" Sahut Yonna mencubit pipi anak itu gemas.

Anak itu menatap sinis Yonna dan melipat kedua tangannya di depan dada.

"Heh??" Yonna tak percaya ini.

"Gak usah nunggu, pergi aja sana kakak cantik" ucap anak laki-laki ber umur 5 tahun kepada Vero.

Mira, Reven, dan Yonna kompak melihat ke arah Vero.

Vero mengerjap beberapa kali.

"Heh! Gak usah gak sopan, gue makan lo nanti!"

Anak itu malah tertawa.

Deg!

Tawa anak itu mengingatkan Vero pada Michael.

"Masih galak aja ya? Jadi makin gak sabar cepat dewasa aku nya"

Vero yang merasa di permainkan marah dan hampir melukai anak tersebut.

"Eh!!! Jangan! Dia cuma anak kecil Ver" peringat Mira sambil menahan tangan Vero.

"Pstt, kok kata-kata ini rada familiar ya?" Bisik Yonna pada Reven.

Reven mengangguk, memikirkan sesuatu.

Tak lama dia menjentikkan jarinya dan menghadap ke Vero.

"Dia pasti reinkarnasi dari Michael"

Vero membelalakkan matanya.

"Pintar, makasih udah jaga dia" sahut anak tadi.

"Punya bukti apa lo?!" Vero kembali bersuara.

Anak tersebut maju selangkah dan menaikkan celananya senaik mungkin.

"Ingat?"

Vero bingung, perasaannya bercampur aduk sekarang antara ingin ketawa dan menangis.

"Gak mungkin.."

"Kalau iya kenapa lo baru datang sekarang?"

"Sekarang aja aku baru lima tahun, mumpung masih kecil cepat kak Vero 'berproses' biar aku yang tunggu di sini" Vero menunduk.

"Gimana kalau lo pergi lagi?" Anak itu menggeleng kuat dan jari telunjuknya ikut bergerak mengatakan tidak.

Kemudian ia menarik tangan kanan Vero.

"Aku janji bakal tunggu kamu"

"Etdahh bocah pintar banget ngomongnya" cerocos Yonna di geplak Reven.

"Sakit bego" umpat Yonna pelan.

"Lo yang bego" balas Reven.

Yonna memutar bola matanya malas.

Tak lama sebuah cahaya terang datang, terlihat matahari yang begitu besar persis di saat Silsil dan Cindy pergi waktu itu.

Sepertinya ini waktu Vero pergi, gue kapan ya? Atau bahkan gak akan pernah? Siapa yang bakal bantu myelesain masalah gue? Gue sendiri? Bahkan gak tau harus gimana, padahal gue udah mencoba ikhlasin semuanya -pikir Yonna dalam hati.

"Namaku tetap sama, Michael, ingat dan pergilah" Vero mengangguk menyeka air di sudut matanya.

"Harus tunggu" Michael tersenyum dan mengangguk.

Vero dapat membayangkan wujud Michael yang dulu, setelah bersusah payah untuk terus mengingatnya. Pernah satu kali kekuatan Vero bermasalah dan dia hampir melupakan Michael, untung saja tidak terjadi.

Dan sekarang, Vero akan pergi dan kembali untuk Michael.

Lagi-lagi Yonna mendengar ucapan 'terimakasih' walau tidak terlalu jelas.

Kalau tidak salah, Yonna juga mendengar lanjutannya yaitu 'teman' ya, mungkin Vero mengatakan 'terimakasih teman'.

Yonna yang mendengar Vero memanggilnya teman tersenyum senang.

Michael lega melihat kepergian Vero, dia harus pulang agar tidak di curigai orangtuanya.

"Terimakasih udah jaga dia" ketiga teman Vero itupun mengangguk.

How To Comeback 1 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang