chapter 25

596 63 3
                                    

Happy saturday nighttt!!!
.
.

I told you that I ain't picking up

.
.

Jangan panggil dirinya Leonardo Da Costa jika ia tidak bisa mengejar waktu dan mencarikan terlebih dahulu darah di sana. Setidaknya sekantung sebelum Alexa datang agar Alley tidak terlalu kekurangan darah menunggu selama penerbangan hanya saja tidak ada yang mengetahui hal itu.

Begitu sampai di rumah sakit, Alexa tergesa-gesa untuk melihat saudaranya langsung, Lucas pun berdiri menatapnya. Pria itu langsung memeluk erat yang tentu saja dibalas Alexa itu, tidak memperhatikan tatapan tajam yang diberikan oleh pria didepannya, tentu saja pria itu Leonardo. Alexa melepaskan pelukannya menatap Lucas yang begitu berantakan, tidak jauh berbeda dengannya yang sedari tadi menangis mengkhawatirkan kembarannya.

"Bagaimana dengan Alley?" suara Alexa terdengar serak. Bagaimana tidak? Ia sudah menangis selama penerbangan dan selama perjalanan kemari.

"Dia sangat membutuhkan donor darah dan tipe darah yang dimilikinya sangat langka, awalnya aku tidak bisa memikirkan siapapun hingga teringat dirimu. Tolong Alley, ia sangat membutuhkanmu."

"Tanpa kau meminta, aku pasti akan menolongnya. Alley satu-satunya keluarga yang aku punya,"
Alexa tentu akan melakukan apa saja untuk menolong Alley.  Kembarannya ini adalah harta satu-satunya yang ia punya di muka bumi ini.
Ia menatap sinis ke arah Leonardo. Ia tak mengerti lagi akan pikiran pria itu, entah mengapa angkuh sekali, mengecewakan.

"Permisi, apakah kami bisa secepatnya mendapatkan darah untuk pasien? Keadaannya akan semakin kritis jika tidak ada darah yang sama dengannya."
Alexa mengusap matanya lalu mengajukan dirinya, perawat itu terkejut ketika menatap wajah Alexa lalu menyadari wanita itu adalah kembarannya. Alexa langsung dibawa untuk melakukan donor darah meninggalkan dua pria yang menunggu di lorong rumah sakit. Rei sudah lebih dulu pergi, pria itu berkata mempunyai urusan dan akan kembali lagi nanti.

"Jika sampai terjadi sesuatu aku akan menyalahkanmu," Lucas mendengus sinis berkata kepada pria tidak tahu diri itu berkata seperti itu.

Ini sudah kesekian kalinya Leonardo mendengarkan ucapan ini.
"Setidaknya kau masih beruntung sekarang dirinya berada disini." Desisnya.

Leonardo tidak punya rasa takut sedikit pun pada ancaman Lucas begitu pun Lucas tidak peduli dengan jabatan yang dimiliki pria itu sebagai ketua gangster. Mereka sama-sama mempertahankan apa yang mereka miliki.
Lalu pria itu pun. Keluar begitu saja, Lucas sendiri pun tidak mementingkan pria itu, belahan jiwanya sekarang sedang berjuang di dalam sana, apakah hal lain harus menjadi yang dia pikirkan?
Setelah beberapa jam Alexa kembali dengan sebelah tangan memegang kapas pada pergelangan tangan yang sebelahnya lagi.

"Bagaimana? Apakah cocok?" Alexa mendengus geli. Pertanyaan macam apa itu?

"Tentu saja cocok, kami saudara kembar dan aku memang pernah melakukan test bersama Alley jadi kami tahu golongan darah masing-masing."
Setelah beberapa menit mereka berbincang dan sedikit merasa lega karena tidak telat pun Alexa menyadari sesuatu.

"Dimana Leonardo?"

"Aku tidak tahu, tadi pria itu keluar dan belum kembali."
Lucas mengendikkan bahunya, ia tidak mau peduli dengan pria seperti Leonardo. Sedangkan Alexa ia sedikit merasa cemas, masalahnya sebelum kemari, ia sudah mencaci maki Leonardo, tapi memang pria itu pantas dicaci maki!
Lagi pula, ia juga tidak ingin pergi kemanapun hingga Alley sadar.
Alley adalah prioritasnya, ia akan mengesampingkan urusannya dengan Leonardo sekarang.

The GANGSTER trapped meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang