Sudah saatnya Alexa pulang setelah hampir seminggu bersama-sama dengan kakaknya di London. Ia pun harus pulang, karena memang tahu betul tidak ada orang yang bisa diandalkan dalam jangka waktu lama di bengkel. Tentunya apalagi Lucas sudah lama tidak ada di bengkel, ia menjadi satu-satunya dan ia belum memastikan orang yang bisa ia andalkan di sana.
Memang akhir-akhir ini ia memang sedikit sibuk untuk mengurus segalanya.Ia juga tidak ingin meninggalkan Leonardo dalam jangka waktu yang lama, maka dari itu ia sengaja memberikan kejutan untuk pulang terlebih dahulu tanpa memberi tahu Leonardo.
"Jadi, kau benar-benar pulang ya?"
Alexa pun langsung menggenggam lengan kakaknya ini betul-betul.
"Alley, rasanya aku ingin membawamu kembali. Lagi pula meninggalkanmu dengan mereka membuat perasaanku tidak tenang.""Maksudmu? Memangnya kami tidak bisa menjaga Alley begitu?"
Tanya Lucas dengan nada sombongnya.
Wah, here we go again.
Mereka berempat juga sudah tahu bahwa akan ada adu mulut sesi ke sekian jika diteruskan, maka Rei pun langsung memotong."Alexa, kau tenang saja. Kami akan menjaga Alley sebaik mungkin. Kau bisa mempercayai kami."
Alexa pun langsung tenang kembali."Belikan buah-buahan untuk Alley, aku tidak ingin keponakanku idiot seperti ayahnya dan juga salah jatuh cinta seperti ibunya. Kau bisa kupercayai kan, Rei?"
"Tentu saja, kalau bisa aku yang memasak untuk Alley."
"Jangan."
Kali ini Alexa san Lucas kompak menjawab.
Barulah setelah itu Alexa menjelaskan.
"Alley memang suka memasak, itu satu-satunya yang ia selalu lakukan setiap hari, apalagi masakannya memang sangat enak sehingga si idiot ini suka."
Alexa seketika geleng-geleng, entah apa yang Alley dan Lucas tengah mainkan saat ini. Entah apa hubungan mereka ini ke depannya.Yang jelas ia tidak ingin terlalu mencampuri, apalagi kakaknya juga sudah dewasa.
"Baiklah, aku pergi ya, sesegera mungkin aku akan kembali ke sini lagi, mungkin bersama dengan Leonardo."
Alley pun hanya tersenyum, hormon bayinya pun langsung membuatnya ingin menangis.
"Maaf merepotkanmu ya."
Alexa pun memeluknya sekali lagi.
"Tidak apa, tidak ada yang perlu kau ucapkan. Pikirkan saja keponakanku."Setelah mereka mengatakan sampai jumpa sekali lagi, Alexa pun langsung masuk benar-benar dan mulai menunggu di ruang tunggu bandara dengan perasaan yang sedikit tidak tenang yang ia sendiri pun tidak tahu kenapa.
...
Alley akhir-akhir ini sering membuang air kecil, itu yang membuatnya menjadi malas keluar dari rumah, karena ia terpaksa harus ke toilet umum dan walaupun tidak semuanya kotor di luar sana, tapi bagaimana pun Alley lebih suka jika memang tidak kemana-mana jadi ia pun menjadi aman. Begitu Alexa masuk ke dalam, ia pun merasa harus ke toilet, ia meminta agar Rei dan Lucas untuk terlebih dahulu saja ke mobil, maka itu ia pun pergi ke toilet di dalam bandara. Namun, entah mengapa ia merasa diikuti, padahal ia sudah berkata agar tidak diikuti oleh Rei maupun Lucas. Tidak ingin mengambil pusing ia pun tetap berjalan pelan dengan santai. Ia tidak ingin berpikir yang tidak-tidak.
Setelah keluar, betul saja. Ia melihat Lucas menunggunya di luar toilet. Alley bisa tenang lagi, setidaknya instingnya betul jika diikuti, setidaknya yang mengikutinya Lucas, bukan yang lain. Karena jujur saja ia masih terbayang saat diculik dengan bawahan Leonardo waktu itu.
"Kenapa kau di sini? Aku kan sudah bilang untuk ke mobil saja.""Aku takut kau kenapa-kenapa.
Jawaban Lucas membuatnya menggelengkan kepala.
"Kenapa?"
Jelas-jelas yang membuat Alley kenapa-kenapa adalah dirinya. Buat apa lagi ia bertanya?"Tidak. Ayo kita pergi."
Lalu mereka pun pergi tanpa sadar bahwa ada yang membuntuti mereka menanti-nantikan waktu yang tepat untuk melakukan misi yang tentunya saja diberikan oleh atasan mereka....
Tidak terpikirkan sekalipun oleh Alexa bahwa ia akan mengendap-ngendap seperti ini di rumah Leonardo, ia sudah memberikan kode agar para bawahannya ini tidak mengatakan apapun jika ada dirinya di sini, tentunya semua orang bawahan Da Costa sudah tahu siapa dirinya.
Satu-satunya wanita yang memiliki tato dari pemberian Leonardo. Begitu dari bandara ia langsung saja ke mansion ini, walaupun rasanya lelah dan juga ingin tidur. Ia sekali-kali ingin memberikan kejutan kepada Leonardo. Berpengharapan agar dapat mengejutkan Leonardo, siapa sangka bahwa ia yang akan dikejutkan? Ia melihat ada seorang berpakaian sopan dengan jas putih di lengan keluar dari kamar prianya.Awalnya ia sedikit curiga, tapi mendengar suara Andre juga di sana, ia sedikit tenang, ia juga tidak percaya bahwa Leonardo akan berkhianat apalagi dengan seorang yang tampaknya dokter berumur walaupun dokter itu perempuan sekalipun, namun berarti tadi itu apa?
Baru saja ia memajukan langkahnya. Baru satu langkah. Ia dapat mendengar suara Andre lebih jelas."Kalau semuanya lancar seperti ini, saya senang tuan. Semoga saja memang perkembangannya tetap baik seperti ini atau lebih baik lagi."
Alexa berhenti. Perkembangan apa pula yang mereka bicarakan? Apa ada yang terjadi sewaktu ia pergi? Atau... HA! Apa Leonardo terluka karena gangster lainnya?! Saat ingin memajukan satu langkah lagi. Ia berhenti untuk kesekian kalinya."Sepertinya nona Alexa akan senang mendengar kabar ini!"
Wait. Kabar apa? Alexa semakin bingung tapi entah mengapa ia tidak ingin masuk dan entah mengapa ia merasa kali ini ia harus menguping terlebih dahulu."Tuan? Jangan bilang kalau nona Alexa belum tahu persoalan ini?"
Nada Andre terdengar sangat terkejut. Ia kira Leonardo sudah memberitahukan berita ini sebelum Alexa pergi ke luar negeri."Sebentar lagi juga aku sudah sembuh, Alexa tidak perlu mengetahui hal-hal yang seperti ini."
Alexa pun membuka pintu itu dengan kencang hingga Leonardo berdiri tegak dari tempat duduknya."Memangnya apa yang tidak perlu kuketahui, tuan Leonardo Da Costa tercinta?"
Tatapan wanita itu kini berubah menjadi tatapan gusar namun bisa dilihat ada kekecewaan yang terdalam. Karena ia pikir ia sudah mengetahui semuanya tapi ternyata tidak. Atau ternyata sampai saat ini tidak ada satu fakta pun yang benar-benar ia terima dari mulut pria ini?"Alexa?"
Leonardo pun mendekati dan memegang lengan wanita itu yang langsung saja dihempaskan dengan wanita itu begitu saja.
"Apa lagi kali ini yang aku tidak tahu tentangmu? Di hidup ini, hanya kau saja begitu yang boleh mengetahui apapun tentang orang lain?""Apa maksudmu orang lain, Alexa? Kau bukan..."
Andre pun merasa saat ini bukan saat yang tepat baginya untuk di sini, maka ia pun ingin keluar dari ruangan ini, namun Alexa menghentikannya dan itu pun menghentikan Leonardo dari perkataannya yang belum selesai.
"Kau tidak perlu keluar karena aku juga tidak akan lama di sini. Pria ini tidak akan pernah mengatakan apapun padaku. Jadi, lebih baik aku yang keluar dari sini."
Ia kembali menatap ke arah Leonardo dan memiringkan kepalanya.
"Ya kan? Aku pikir hubungan kita memang spesial, Leonardo. Tapi semuanya sebatas kau dan pikiranmu saja. Percuma kau memikirkan sampai menghidupikulah, anak-anakmulah...""Aku juga ingin mengatakannya padamu, sudah lama, saat kita di rumahmu pun juga aku berniat begitu."
"Kenyataannya tidak kan? Aku tidak tahu apa-apa tentangmu dan mungkin seterusnya akan begitu. Kalau begitu kenapa tidak sekalian saja kita ke titik awal, Leonardo? Aku lebih baik menjadi orang asing yang tidak mengetahui apapun bukan? Toh, menjadi orang sedekat ini pun aku juga tidak mengetahui apapun."
Baru saja Alexa memutar balikkan badannya, ia pun mendapat melihat panggilan yang telah terhubung dan diangkat oleh Rei.
Ia pun membelalakkan matanya,
"Aku akan ke sana sekarang juga."
Kali ini Alexa tidak bisa menolak ketika lengannya di tahan oleh Leonardo.
"Apa yang terjadi?""Alley diculik."
Ucap Alexa dengan tatapan kosongnya..31 July 2021.
KAMU SEDANG MEMBACA
The GANGSTER trapped me
Romance#The Twin Series Leonardo Da Costa tidak pernah berpikir akan ada yang berani melawannya. "Kau pikir, kau siapa?" Gila, berani sekali gadis ini. "Aku? Pria yang mulai detik ini gila akan dirimu. Bawa dia pulang!" Alexandra langsung meronta-ronta. "L...