chapter 7

1.3K 98 2
                                    

HOLA BABY!
UDAH MULAI MASUK KE PART-PART UNYU YG DIBUAT AUTHOR WKWKWKWKWK. SEMOGA SUKA YA😌
.Hepi baca.
.

I'm tryin', I'm tryin'
I'm tryin', I'm tryin'
Not to think about you

.

"Sudah kuduga, ia akan seperti ini."
Leonardo sedang menonton Alexa meninju pelayannya sendiri dari CCTV yang bisa ia lihat melalui televisi yang tak terhitung.
Semua hal di dalam rumah itu terhubung dengan dirinya, maka dari itu bisa ia atur dengan mudah.

Ia hanya pura-pura pergi dari rumah itu, padahal ia berada di ruang bawah tanah. Tanpa di bawah tanah pun ia juga masih bisa melihat semua hal melalui ponselnya.
"Apa kita sebaiknya ke atas dan langsung mencegat nona Alexa, tuan?"
Leonardo menggelengkan kepalanya.
"Tidak, biarkan saja ia lelah dulu menghabisi anak buahku yang tolol tak bisa melawan perempuan."
Andre pun kembali mengikuti perkataan tuannya.
Lagian, ia hanya bawahan. Ia hanya menuruti perintah pria besar Da Costa.

Setelah melihat beberapa adegan Alexa mengalahkan orang-orang, lalu wanita itu mulai kewalahan. Leonardo pun memberikan kode kepada Andre agar memberikan jalan untuk wanita itu keluar.

Alexa berlari sekencang mungkin.
Entah kapan lagi ia bisa berlari seperti ini, seakan-akan seluruh energi terisi kembali lagi.
Namun semua itu hilang ketika ia yang sudah mengitari putaran jalan di putaran ke dua menuju ke bawah mendengar suara deru mesin yang juga sedang mengikutinya dari belakang.

Seketika, ia langsung lemas.
Mobil jeep yang jendela kirinya terbuka itu pun menyamai langkahnya.
"Aku sudah lama tidak menonton lomba marathon. Ternyata seru juga menonton lomba yang hanya sendirian."
Alexa langsung mendengus,
"Kau mau langsung baik-baik untuk naik ke mobil lalu kita bepergian sebentar atau kau ingin aku memaksamu dan akan berakhir aku mengurung mu lagi di rumah?"

Pilihan yang diberikan Leonardo sungguh tidak ada yang ingin sama sekali di pilih Alexa.
Wanita itu pun berpikir, lebih baik ia naik baik-baik, mana tau pria itu bisa berubah pikiran menjadi melepaskannya dengan cara ini.

Ia pun naik dan menyenderkan kepalanya di mobil jeep wrangler rubicon 4 door merah ini, ia memejamkan matanya serta bersedekap.
Memang berbeda mobil selera seorang gangster. Jeep memang lebih cocok dengan mereka.
"Kau sepertinya paham sekali bagaimana cara agar orang marah ya."
Bagaimana Leonardo tidak ingin marah? Alexa duduk di kursi belakang. Apakah lucu memperlakukan Leonardo seperti supir?
Benar-benar sangat berani.

"Kau mau pindah ke depan atau aku yang pindah ke belakang? Akan ku pastikan mobil ini bergoyang-goyang setelahnya."
Alexa dengan buru-buru langsung meloncat ke depan.
Gila saja, ia belum seberani itu untuk melawan Leonardo yang tampaknya tidak akan main-main dengan setiap perkataan yang pria itu lontarkan.

Apalagi ancaman demi ancaman yang ada sangat mengerikan.
Dikurung? Mobil bergoyang? Sial. Tidak ada yang pernah seberani ini juga dengannya sebelum ini.
Dengan tipe seperti petarung jalanan, preman dan anak bengkel seperti Alexa, selama ini belum ada yang mengganggunya secara terang-terangan.

Sama halnya dengan Leonardo, dengan nama Da Costa yang telah ia sebarkan sebagai gangster nomor satu, baru kali ini ada yang ikut campur dalam masalahnya, apa lagi itu adalah masalah kecil.
Apa wanita yang di sebelahnya ini bodoh sampai-sampai tidak tahu siapa itu Da Costa? Apa kurang terkenal nama itu di luar sana?

"Kau akan membawa ku kemana?"
Leonardo hanya menatap ke arah depan sambil menjawab.
"Ke tempat dimana kau akan sadar bahwa kini kau sedang berhadapan dengan siapa."
Setelah itu pun ia menancap gasnya dengan kencang sekali, namun sayang, hal itu tidak akan membuat seorang Alexa yang handal seperti pembalap motor akan ketakutan.

...

Jujur, ada rasa penasaran di saat Leonardo berkata seperti itu. Ia berpikir di posisi keduanya yang sama-sama hanya berdiam diri.
Tapi, ia tidak pernah terpikir akan dibawa ke tempat seperti ini.
Tempat dimana seperti penjara serta tempat kematian yang hanya dimiliki oleh Da Costa.
Satu kata yang bisa Alexa katakan, yaitu mengerikan.

Pria itu terus-terusan menarik lengannya, membawanya untuk melihat-lihat orang yang dikurung, disiksa, perempuan yang dimainkan oleh lawan jenis atau bahkan dibunuh.
Alexa tidak bisa menutup matanya, tapi ia juga tidak bisa membiarkan matanya terbuka begitu lama di keadaan menyeramkan seperti ini.
Anggap saja ia seorang wanita yang kasar dan berkelakuan tomboy.
Namun jika dipaksa seperti ini, ia pun juga tidak bisa.
"Lepaskan aku!"

Ia menyentakkan lengannya lalu lari hingga keluar dari tempat itu. Tempat yang terlihat seperti neraka ketimbang tempat penghukuman lazim lainnya.

Padahal rasanya ia sudah lari secepat mungkin, ternyata salah, ketika ia tiba-tiba merasakan orang yang merangkul perutnya dari belakang.
Siapa lagi jika bukan Leonardo?
Ia seperti melayang ketika tetap berlari tapi pria itu menangkapnya.
"Kau gila! Lepaskan aku! Psikopat! Bajingan! Berengsek!"
Alexa menyentakkan kepalanya ke kepala Leonardo hingga pria itu sedikit mundur ke belakang dan melepaskan rangkulannya kepada Alexa.
"Jangan pernah kau menyentuhku!"
Ia menatap pria itu dengan dalam.
Tidak ada yang pernah membuatnya setakut ini, tapi tidak ada alasan juga untuk tidak berbuat apa-apa.

Leonardo Da Costa tidak pernah berpikir akan ada yang berani melawannya, baru pertama kali ia mendapatkan darah di hidung dan itu semua karena Alexa.
"Kau pikir, kau siapa?"
Gila, berani sekali gadis ini.
She is the only one who treats me like this. Sepertinya Alexa masih tidak mengerti siapa dirinya.
"Aku? Pria yang mulai detik ini gila akan dirimu. Bawa dia pulang!"
Alexa langsung meronta-ronta saat tangannya mulai ditahan beberapa orang asing.
"Lepas! Lepaskan aku!"
Ini sudah cara kesekian kalinya ia ingin kabur dari Leonardo, tapi hasilnya tentu saja nihil.

"Kau sendiri yang memilih. Kau mau aku melakukan kekerasan? Baik. Akan ku lakukan. Kita lihat, hukuman apakah yang pantas untuk seorang perempuan sepertimu."
Ucap Leonardo sambil menyeka darah di hidungnya.
Andre serta bawahan lainnya pun ada yang berdatangan.

Oh, Tuhan. Apa lagi yang harus ia lakukan sekarang?
Alexa digotong dengan lima pria bertubuh besar ke dalam mobil hitam luas yang tentunya selalu ada disini, bukan mobil yang sama saat mereka kemari.
Entah bagaimana riwayat hidupnya.

Satu hal yang Alexa tidak ketahui, semakin ia bertingkah laku seperti ini, maka akan semakin lama pula ia akan bertahan dibuat Leonardo.
Ia pun dibawa pergi dengan mobil itu yang ia yakini mungkin akan pergi kembali ke istana atau kastil atau mansion milik pria iblis itu.

Setelah Alexa pergi, Andre pun menyodorkan kain dan tisu untuk dipilih oleh tuannya.
"Bagaimana rasanya pertama kali mimisan, tuan? Apakah pedih?"
Leonardo hanya menatap bawahannya itu seperti lauk.
"Diam. Atau kau juga ingin merasakan apa yang kurasakan?"
Barulah Andre berdeham, menutup mulutnya sendiri. Memang benar, diam adalah emas. Apalagi jika berhubungan dengan Leonardo.

.To be continued.
.140920.

140920

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The GANGSTER trapped meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang