.Happy reading, Happy satnite.
Yang udah ada pasangan mudah"an langgeng terus, yang belum punya semoga cepet dapet yaa beb😘
.Hey, I was doing just fine before I met you
I drink too much and that's an issue
But I'm OK.
Lucas sudah siap dengan teman-temannya yang ikut membantu. Kali ini, ia pasti akan bisa membawa kembali sahabatnya pulang.
Alley tetap kekeuh untuk ikut bersamanya, mereka konvoi bersama-sama, semua anggota geng motor mereka berkumpul menjadi satu, tempat dimana Leonardo tinggal menjadi mengepul. Yang pertama karena jenis tanah pasir yang membuat siapapun melindasnya akan naik menjadi debu, yang kedua karena asap motor kendaraan yang mereka bawa.Susah payah Leonardo menjaga jarak dari perkotaan, dan mereka membawa polusi seenaknya seperti ini?
Ia menatap Alexa dengan tatapan kesal, mereka kini berada di rooftop, seperti penonton balap.
"Jadi ini rencana mu untuk membalas ku? Ini caramu membalas ku?"
Alexa bahkan sama sekali tidak tahu menahu soal ini, tentunya semua ini inisiatif dari saudaranya dan sahabatnya."Sebenarnya aku memiliki rencana yang lain, hanya saja apa boleh buat, saudara dan teman priaku ingin membantuku untuk pergi lebih cepat dari sini."
Entah mengapa Alexa sengaja memancing emosi Leonardo dengan mengatakan bahwa Lucas adalah teman prianya.
Hell no! Sahabat tercintanya itu hanya milik Alley seorang, walaupun... Saat ini Lucas masih milik tunangannya."Apapun itu! Kau tahu ini adalah wilayahku, jumlah mereka tidak akan menyamai punyaku. Pikirkan matang-matang, hanya dirimu yang disini, atau mereka pun juga."
Alexa terdiam sebentar.
Ia jadi bingung, bagaimana caranya pulang nanti....
Mereka semua yang hendak menyelamatkan Alexa ditahan oleh palang yang hanya aktif ketika orang-orang Da Costa lewat.
Setelah menunggu, dan semua dari mereka turun, Alexa pun menghampiri mereka dengan mobil mewah ditemani oleh Andre."Alley! Lucas!"
Teriaknya, sungguh, ia rasanya ingin pulang sekarang."Alexa!"
Panggil Alley dan Lucas bersamaan.Mereka memeluk Alexa, akhirnya mereka bisa berkumpul lagi. Walau hanya Alexa yang tahu bahwa ini hanya untuk sesaat.
"Guys, i'm so sorry. Aku penyebab dari kekacauan ini.""It's okay, Alexa. Ayo kita pulang. Kau bisa memilih motor mana yang ingin kau kendarai atau dengan siapa kau ingin dibonceng."
Alexa hanya menggeleng-gelengkan kepalanya saat Lucas berkata seperti itu.
"Masalahnya, tidak semudah itu. Aku tidak bisa ikut kalian. Lebih baik kalian pulang, aku akan baik-baik saja."
Alley langsung memeluk saudaranya, mereka berdua sama-sama berpelukan. Gila, mereka hanya tinggal berdua di dunia yang fana ini."Mengapa, Alexa? Apa yang terjadi?"
Alley bahkan menitikkan air matanya.
"Tidak hari ini, aku... Aku mungkin akan menjelaskannya saat aku kembali, hanya saja, kalian tidak tahu apa yang bisa ia lakukan detik ini juga. Aku tidak tahu apakah jalan ini aman untuk dilangkahi atau apakah tidak ada ranjau di dalam tanahnya. Aku tidak tahu hal segila apa yang bisa ia lakukan. Jadi, kumohon. Jangan perbanyak orang lagi yang harus menderita karena ku.""Tapi, kita tinggal selangkah lagi, kau bahkan tinggal naik dan ikut kita pergi. Kau ada tepat di depan mata kami."
Alexa hanya bisa menggelengkan kepalanya.
"Pulanglah."
Ia memeluk Alley dengan erat.
"Jaga dirimu baik-baik, Alley. Aku pasti akan kembali. Cepat atau lambat ia akan bosan dengan aku."
Alexa menatap Lucas,
"Aku mempercayakan semuanya padamu. Dari urusan keluarga hingga bisnisku, tolong jaga Alley dan bengkelku dengan baik, aku yakin kau bisa. Sekali lagi, maafkan aku. Ucapkan terima kasih kepada mereka semua."
Alexa pun mundur sambil tersenyum dan kembali ke dalam mobil, dimana terdapat Andre yang memperhatikannya.Begitu masuk ke dalam mobil Alexa tertunduk.
Tiba-tiba saja ia sudah berada tepat di depan mansion, ia kembali masuk pelan-pelan, tanpa jiwa yang ceria bersamanya.
Bagaimana ia bisa senang jika hidupnya seperti tahanan?
Padahal sejengkal lagi ia akan bisa pulang.
Leonardo sialan!
Entah apa yang akan Alley dan Lucas perbuat dan berpikir atas tindakannya tadi.
Kenapa hidupnya serumit ini hanya karena menolong seorang kakek-kakek? Dimana hukum karma yang diagung-agungkan semua orang?
Seorang manusia akan memetik hasil dari perbuatannya, amalan baik atau buruk. Kini, lihat apa yang terjadi.
Yang ia petik hanyalah buruk, buruk dan buruk.Apa yang salah dengan hidupnya ini?
...
"Tidak! Aku tidak ingin pulang! Aku akan menunggu disini kalau perlu aku ikut saja bersama Alexa!" Lucas dengan tenaganya yang lebih besar menahan Alley yang terus memberontak ingin mengikuti Alexa, mendengar ucapan Alley membuat Lucas merasa marah.
"Jangan melakukan hal yang membahayakan nyawa kalian berdua! Kau sudah dengar apa yang Alexa katakan, kalau kau ingin Alexa selamat maka menurutlah!"
Bentak Lucas lalu merasa bersalah setelahnya, merasakan tubuh Alley yang lemas dan akan jatuh jika Lucas tidak memegang pinggangnya erat."Aku sudah tidak punya siapa-siapa. Hanya Alexa yang aku miliki dan sekarang ia pergi, lalu aku harus bagaimana?" Lirihnya merasa tidak kuat menghadapi semua ini.
"Ada aku. Aku yang akan menggantikan peran Alexa sampai ia kembali, jangan takut. I'll be here for you everytime you need me,"
You'll not, Lucas.
You're not even mine from the beginning....
Alexa membuka kamarnya, ah, tidak, tentu saja bukan kamarnya. Kamar yang diberikan untuknya selama ia disini.
Cepat atau lambat ia pasti akan pergi dari sini.
"Good girl."
Kalian ingin tahu apa yang terdengar di telinga Alexa? Ini lebih terdengar seperti suara iblis memuji para bawahannya melakukan kejahatan dari pada seorang pria yang memuji wanita.
Menyeramkan sekali, atmosfernya pun langsung berbeda."Apa lagi yang kau ingin aku lakukan? Masih belum puas juga?"
Leonardo menatap Alexa dengan tatapan tak terbaca oleh wanita itu.
Sedikit bermain dengan ekspresi yang membingungkan, pria itu pun bangkit.
"Sejujurnya... Aku orang yang tidak akan pernah puas okeh sesuatu. Biarkan aku bertanya padamu, apalagi yang bisa kau perbuat untukku?"
Alexa membuka sedikit mulutnya.
Apa-apaan pria ini.
Dalam hati Alexa bertanya-tanya, namun wajahnya menampilkan kekesalan."Kau membuat udara lingkunganku kotor."
Langsung saja Alexa menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia tahu bahwa Leonardo sedang membahas Lucas yang tadi membawa kawan-kawannya kemari.
"Lantas, kau mau apa? Kau mau aku membersihkan udaranya? Jalanan berdebu mu? Atau membersihkan dunia ini dari manusia laknat seperti mu?"Wanita ini benar-benar sangat tidak bisa dipercaya, sudah diberi tanda seperti itu, sudah tahu berhadapan dengan siapa, namun tetap saja semua itu seperti angin lewat.
Leonardo pun berdeham.
"Tidak, bagaimana kalau begini saja.""Apa? Nanti akan ku vacuum cleaner semua jalanan mu itu, puas kau?"
Bisa-bisanya wanita ini masih berbicara begitu lantang.Sedangkan pria itu sudah mulai mendekati tubuh Alexa bahkan hingga wanita ini menempel ke dinding.
"Bagaimana kalau kau membersihkan bibirku saja?"
Saat itu juga, mata Alexa terbelalak.
Gila, pria ini memang gila rupanya.To be continued...
.241020.
KAMU SEDANG MEMBACA
The GANGSTER trapped me
Roman d'amour#The Twin Series Leonardo Da Costa tidak pernah berpikir akan ada yang berani melawannya. "Kau pikir, kau siapa?" Gila, berani sekali gadis ini. "Aku? Pria yang mulai detik ini gila akan dirimu. Bawa dia pulang!" Alexandra langsung meronta-ronta. "L...