chapter 17

866 73 4
                                        

Guys, inget jaga kesehatan yaa!

Happy reading♥️

.

But I get tired of runnin'
Fuck it, now I'm runnin' with you, with you

.

"Selamat nona, anda berhasil membuatnya kembali marah."
Ucapan Andre yang tiba-tiba membuat Alexa terkaget sebentar lalu tersenyum, lalu ia pun menghela napas.
"Kau tidak tahu saja bahwa nyawaku sekarang terancam."
Andre pun menaik-turunkan kepalanya.
"Turut berduka cita, nona."
Alexa pun terkekeh. Sempat-sempatnya ia tersenyum dengan lelucon kematiannya sendiri.

"Mungkin kau harus mendengarkan beberapa kata-kata sebelum akhir hayatku. Kau harus bertanggung jawab akan hal itu."
Kali ini Andre yang tersenyum.
"Baiklah, apa itu nona? Saya akan mendengarkannya."
Lalu Alexa pun mulai berbicara akan imajinasinya. Apa saja yang ia hendak lakukan sebelum meninggal, tentang saudaranya, bengkelnya, dan juga motor kesayangannya.
Andre semakin yakin bahwa jika memang benar tuannya bisa saja jatuh cinta dengan gadis seunik Alexa.

Wanita ini memang berbeda dari wanita yang lainnya.
Maka dari itu, ia bisa ditahan di mansion ini begitu lama.
"Kau tahu apa yang paling ingin ku lakukan sekarang?"
Andre pun menatap Alexa sebagai rasa ingin tahunya.

"Aku ingin mengendarai buddy dengan kecepatan tinggi. Astaga, kalian memiliki jalanan yang sangat baik untuk berkendara."
Andre pun menganggukkan kepalanya.
"Tuan sudah mengatur sedemikian rupa agar ia bisa tinggal di tempat yang luar biasa, nona. Seleranya begitu tinggi."

Alexa mengerti dan setuju dengan perkataan Andre.
"Hingga hobinya yang membunuh orang? A-aku melihatnya dengan jelas. Ia membunuh orang dengan santai seakan-akan ia sudah sering melakukannya. Bukan seakan-akan lagi, tapi memang iya kan? Apakah kau juga seperti itu?"
Alexa pun bergeser beberapa langkah menunjukkan seketika ia tidak bisa merasa aman kepada siapapun lagi disini.

"Semua orang disini sudah pernah membunuh. Saya rasa tidak ada yang perlu saya tutupi dari nona."
Tiba-tiba sekujur tubuh Alexa merinding.
"Kenapa kalian semua seperti ini?"
Miris rasanya, walaupun dengan adanya mereka populasi di dunia berkurang, tetap saja hal seperti ini sangat miris. Karena mereka hidup tanpa perasaan adanya kemanusiaan, bukan?

"Ada banyak pekerjaan di luar sana, mengapa? Mengapa kalian memilih jalan seperti ini?"
Akhirnya pun Andre berbicara.
"Pekerjaan lain banyak tapi tidak bisa membuat kami untuk mendapatkan yang kami inginkan, nona."
Bibir Alexa terbuka dan tertutup berulang-ulang saat mendengar alasan itu.

"Lagi pula, kami terlalu dalam untuk keluar dan akan sulit untuk tuan Leonardo untuk berhenti dari pekerjaan ini. Keluarganya turun-menurun telah melakukan hal ini, bahkan lebih sadis. Kami termasuk golongan yang baik."

"Baik?"

"Ya, kami masih berada di golongan baik."
Alexa menggeleng-gelengkan kepalanya.
Yang baik saja seperti ini, lalu yang buruknya seperti apa?
"Da costa hanya bagian kecil yang dibuat oleh Tuan Leonardo. Aslinya, ia tercatat sebagai ahli waris dalam dunia gangster di Itali juga. Jadi, jika semuanya digabungkan..."
Alexa tidak sanggup mendengar ini semua, ia sudah lemas.

"Hentikan... Lebih baik kau diam."
Yang tadinya ia ingin melihat taman dan menghirup udara segar pun semuanya hilang seketika. Kepalanya semakin berat dan semuanya menghitam. Sedetik kemudian ia pun pingsan, mungkin ini tanda-tanda kematian yang sebentar lagi akan menjemputnya.

...

Leonardo panik hingga rasanya ia ingin membuang dan membanting semua yang ada di mansionnya.
Ia bahkan juga masih ragu untuk menyentuh wanita itu. Pasalnya, ia ingat wanita itu tidak mau disentuh oleh tangan kotornya.
"Tuan, pegang saja tangannya jika kau mau."
Kata Andre yang membuatnya berani untuk melakukan hal itu.

Ia pun memegang tangan Alexa dengan erat setelah dokter memeriksa wanita itu.
"Ia sepertinya memiliki tekanan, stress dan ketakutan. Mungkin tidak terlihat karena ia mengontrol dirinya dengan baik. Tapi, pokok dari semuanya itu adalah perut yang kosong. Ia mungkin tidak akan pingsan jika sudah makan."

Perihal makanan saja hingga seperti ini, kenapa tidak beri tahu jika belum makan? Biasanya wanita ini akan ribut jika lapar.

Lalu Andre pun inisiatif berterima kasih kepada dokter dan menemani dokter itu hingga keluar.
Tak lama kemudian, Alexa membuka matanya perlahan. Perutnya sedikit perih dan badannya memang lemas.
"Alexa?"
Setelah mendengar Leonardo pun ia melirik ke arah pria itu.
Di saat-saat seperti ini, pria itu tampak sedikit manusiawi dan juga lembut.
"Kau harus makan terlebih dahulu, perutmu kosong."
Alexa mana pernah seperti ini sebelumnya, pencernaannya selalu sehat karena ada Alley yang menjaganya melalui makanan empat sehat dan lima sempurna.
Dari pagi, siang bahkan malam.

Alley memang calon ibu yang baik, ia harus belajar banyak dari Alley jika ingin menjadi ibu suatu hari nanti, yang jelas tidak untuk sekarang dan besok.
Leonardo menyuapinya pelan-pelan, agar pencernaannya tak bermasalah lagi.
Ia seperti memiliki Alley versi baru yang berbeda gender. Padahal, sebelumnya ia tidak ingin disentuh pria ini, dan lihatlah sekarang, ia bahkan disuapi seperti bayi.
Sangat-sangat tidak terduga.
"Lain kali, jika kau lapar, kau harus mengatakannya. Jangan sampai kau pingsan lagi."
Karena lemas, Alexa kali ini lebih menjawab dengan gerakan kepalanya saja. Lagi pula, ini bukan sesuatu yang harus ia lawan.

"Oh ya,"
Alexa mau tak mau langsung melihat kearah Leonardo. Karena sepertinya memang ada yang ingin pria ini sampaikan.
"Kau bilang hanya ada 10% manusia yang benar-benar tahu apa yang mereka suka bukan?"
Melihat wanitanya hanya mengangguk-angguk sebagai jawaban dan pria itu pun melanjutkan perkataannya.
"Kini aku tahu apa yang benar-benar ku suka..."

"Yaitu kau."
Damn, Alexa.
Sepertinya kau salah bicara lagi.
Demi apapun, kau seharusnya tidak boleh berkata apa-apa, khususnya saat bersama dengan pria ini.

...

Di sisi lain, tepatnya si Sisilia, Italia.
tuan Levonard terhormat menghentakkan mejanya.
"Bukankah ia pergi kesana hanya untuk sementara? Aku tidak mau tahu, ia tidak boleh bersamaan dengan wanita dalam jangka waktu yang lama! Anak bodoh itu tidak belajar dari pengalaman. Ibunya saja jelas-jelas meninggalkannya, apalagi wanita lain di luar sana yang hanya mencintai harta sesaat? Aku tidak mau tahu, singkirkan wanita itu apapun caranya!"
Bagaimana bisa anaknya membawa wanita asing pulang tanpa sepengetahuannya dan tidak berhati-hati?

Di tengah kesibukannya pun ia tetap memantau anak satu-satunya. Tapi, itu tidak mengubahnya menjadi pria tua yang buruk, malah sebaliknya.
D

i umurnya yang sudah lebih dari setengah abad ini, ia bahkan semakin gagah dan perkasa di antara pria seumurannya.
Dialah Levonard Da Costa.
Ketua Gangster terbesar di Italia dan juga Ayah dari Leonardo Da Costa.
Tak cukup hanya terikat dari nama keluarga yang berarti tulang rusuk, Levonard memilih nama Leonardo untuk anaknya yang memiliki arti sama persis dengan namanya, yaitu singa. Anak laki-laki yang ia miliki ini sangat berharga baginya, tak semua ayah bisa memiliki rasa cinta seperti ini terhadap anaknya. Karena itulah, tidak memungkiri ia harus mendiktekan dan juga benar-benar ekstra ketat kepada anaknya.

"Baik, tuan."
Setelah membungkuk sembilan puluh derajat, bawahannya pun pamit untuk keluar dari ruangan.

Levonard menggenggam kedua tangannya, anaknya tidak boleh jatuh kepada wanita.
Karena itu akan berdampak kepada dunianya sendiri, terutama dunia gangster ini.

Karena itu akan berdampak kepada dunianya sendiri, terutama dunia gangster ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To be continued...
.181120.

The GANGSTER trapped meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang