chapter 36

514 53 6
                                    

Seluruh apa yang terjadi dan kekacauan yang tengah melanda terdengar sampai ke telinga Levonard.
Jujur, inilah yang sebenarnya ia takutkan. Ia takut bahwa anak semata wayang dan satu-satunya ini akan terluka dan jatuh seperti ini.

Karena pada dasarnya, tidak semua orang bisa kuat secara fisik dan mental, dan tidak semua orang bisa mengatasi masalah seperti ini.
Walaupun mungkin tolak ukur permasalahan orang berbeda-beda, tapi inilah yang anaknya kini rasakan.
Merasa bodoh, merasa tidak mengenal dirinya sendiri, merasa perasaannya tidak menyatu dengan jiwanya sendiri.
Tidak ada sandaran, komunikasi yang buruk.
Entah kepada siapa ia bisa menceritakan itu semua. Bagaimana bisa anaknya yang keras itu bercerita kepada orang lain saat bahkan tidak terbuka pada dirinya sendiri?

Permasalahan yang sampai kapanpun diselidiki dan sampai kapanpun akan menjadi masalah yang berputar pada diri sendiri jika selalu dipikirkan, itulah yang dihadapi Leonardo.

Ia pun memutuskan bahwa ia akan mengambil alih seluruh hal yang harus dilakukan Leonardo.
Karena pada saat ini, anaknya ini tidak bisa memimpin dan mengurus semua pergerakan dan kegiatan.
Sedangkan bawahan yang bodoh tetap saja akan menjadi bodoh, tidak bisa tiba-tiba menjadi pintar dan bergerak tanpa pengawasan dan suruhan.

Tapi ketika Leonardo berkata,
"Aku ingin berhenti dari dunia ini."
Jantung ayahnya serasa ingin berhenti.
"Apa maksudmu?"
Leonardo pun menjawab,
"Aku tidak ingin berada di dunia gangster lagi. Aku hanya akan mengurus bisnisnya saja ketika aku akan sembuh."

Ayahnya pun tegak dan tak percaya dengan apa yang dikatakan anaknya sendiri.
"Aku telah meringankan tugasmu dan sekarang kau bahkan sesukanya memilih apa yang ingin kau kerjakan?"
Leonardo menatap mata ayahnya tanpa ekspresi.
"Aku tahu kau dapat mengurusnya."
Baru saja Levonard akan berbicara tapi Leonardo langsung mengangkat tangannya.
"Kali ini, aku sebagai anakmu, aku meminta dari hatiku yang terdalam. Aku tidak pernah meminta apapun dan juga meminta kekayaan yang kau dapatkan selama ini. Tapi, aku hanya ingin kau memberiku kelepasan untuk memilih jalan hidupku."

Leonardo mengambil jeda dan kemudian melanjutkan,
"Kau sendiri, tidak dapat menemukan perempuan selain ibuku bukan? Kau tidak bisa mencari orang untuk memilih di mana hatimu bermuara dan tetap menikahi ibuku. Demikian juga diriku. Dan apakah kau sebagai ayah juga menginginkan anakmu menjalankan hidup seperti dirimu? Apakah kau juga ingin menantumu kelak meninggal?"

Leonardo menghadap belakang dan menghadap ke arahnya lagi,
"Sebelum kau menjawab, aku harus berkata terlebih dahulu bahwa aku ingin istriku hidup lebih lama dari diriku. Karena aku yakin hidupku lama sepertimu, orang-orang jahat seperti kita biasanya hidup lebih lama bukan?"

Levonard tetsenyum miring, baru kali ini anaknya berbicara sepanjang ini dengannya terbuka dan mengutarakan pendapat serta pemikirannya.
"Baik."
Leonardo memiringkan kepalanya,
"Semudah itu?"

"Ya, semudah itu."

Leonardo pun lega atas jawaban ayahnya,
"Setidaknya kau telah mengangkat satu bebanku saat ini."
Levonard mengangguk dan berkata,
"Namun, kau harus mengatur seluruh manusia yang berada di sini, di bawah naunganmu untuk bergerak dalam bisnismu. Good luck, son."
Levonard menepuk bahu Leonardo dan membisikkan,
"Pakai modalmu yang sekarang kau pegang, dan pakai orang-orangmu saja. Tapi, kalau kau tidak mau membangun dengan uang haram, kau boleh membagikan uang itu semua untuk amal. Silahkan pilih jalanmu. Aku siap menandatangi proposal, namun sama saja dengan memakai uang haram, bukan?"

Leonardo memejamkan matanya,
Sial, semakin banyak masalah yang kini ia pegang.
Selama ini ia tidak pernah membuat bisnis memakai uang asli dan partner kerja samanya juga bukan main orang-orang picik semua.

The GANGSTER trapped meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang