chapter 1

3K 149 10
                                    

Mengandung alur yang slow but sure, follow untuk kenyamanan membaca serta vote untuk menghargai bacaan
.Terima kasih.

.You made plans and I, I made problems
We were sleeping back to back
We know this thing wasn't built to last.

Selamat menikmati hidangan kami
💋💋💋
.
.
.

Baju bengkel yang baru dicuci oleh Alley sudah, topi sudah, okay semua sudah lengkap.
Alexa pun meminum susu yang telah dibuatkan oleh Aleysia setelah mengecek semua yang harus ia bawa, dirinya memang pelupa, tidak seperti Aleysia yang mengingat segalanya dengan mudah.
Ia pun berlenggang begitu saja keluar dari rumah.
"Alley! Aku pergi dulu."
Hal itu pun membuat Aleysia kaget.

"Alexa!" Alley berlari mengejar saudara kembarnya dari dapur ujung hingga ke luar agar tidak ketinggalan.

"Ada apa?" Aleysia berhenti di depan Alexa membungkukkan badannya berusaha mengambil napas, mengapa Alexa berjalan begitu cepat.

"Sarapanmu, kau meninggalkannya." Alexa mengangkat alis menatap Aleysia dengan senyuman miring.
Benar kan ia memang benar-benar seorang pelupa!

"Sarapanku atau sarapan Lucas?" Aleysia berpura-pura tidak mendengar dengan menarik tangan Alexa dan menaruh plastik berisi dua kotak makan ditangannya secara paksa walaupun merah di wajah Aleysia tetap terlihat.

"Ck, harusnya kau serahkan sendiri pada orangnya. Apa kau suka jika dia berterima kasih padaku padahal yang membuat adalah dirimu?"
Dirinya kesal, padahal Aleysia mencintai sahabatnya, Lucas. Tapi kembarannya ini sama sekali tidak pernah berkata jujur dan lebih memilih memendam rasa. Alexa juga tidak ingin membuat harga diri Aleysia rendah dengan mengatakan rahasia ini kepada Lucas.

"Tidak apa-apa, kau kan kembaranku. Wajah kita sama, itu sama saja dia mengucapkannya padaku."
Alexa memutar bola mata malas, ini dia, Aleysia dengan segala kebaikannya.

"Ya, terserah kau saja. Sini! Itu untuk kakek kan?"

Alley selalu membawakan bekal makan untuk Alexa dan Lucas, alasannya agar tidak menghabiskan uang jika membelinya diluar yang mungkin saja tidak sehat. HAH, omong kosong. Kalian pasti paham kan alasan aslinya? Selain membuat untuk mereka berdua, Alley juga membuatkan untuk seorang kakek yang mempunyai toko buku dekat dengan bengkel milik Alexa.

"Tidak, biarkan aku yang memberikannya. Sudah lama aku tidak berkunjung," Alexa meliriknya sekilas membuat Aleysia kesal.

"Kenapa dengan lirikanmu itu? Kau tidak suka aku yang mengantarkannya sendiri ke kakek?" Mereka berdua sudah terbiasa memanggil kakek karena memang sudah mereka anggap sebagai kakek kandung mereka sendiri.

"Nope, silahkan saja." Alexa berjalan lebih dulu meninggalkan Aleysia.
Jujur, ia tidak paham konsep 'sudah lama tidak berkunjung' yang dikatakan oleh kembarannya ini, perasaan dua hari yang lalu juga ia sudah kesana.
Apa dua hari termasuk lama?

Tak ingin berlama-lama, ia pun memanaskan motornya, dan beberapa menit kemudian sudah pergi ke bengkelnya.
Tanpa mengetahui maksud Aleysia yang akan mengikutinya ke bengkel, untuk melihat pujaan hatinya, Lucas.

Begitu sampai di bengkel, Alexa pun langsung melihat Lucas dan karyawan lain yang sudah sibuk membuka dan merapihkan peralatan.
Mereka memang baru buka sekitar pukul delapan lewat.
Alexa membuka bengkel ini atas jerih payahnya sendiri sama seperti Aleysia yang membuka toko bunga.

Sementara itu, Lucas, sahabat sekaligus yang menjadi karyawannya ini adalah satu-satunya pria yang dekat dengannya juga, Alexa memang lebih suka berteman dengan lawan jenisnya, karena tidak membawa perasaan akan perkataan kasarnya dan juga tidak bergosip.
"Lucas!"
Panggilnya kepada sahabatnya itu.
"Huh?"
Lalu pria itu pun menghampiri Alexa,
"Ada apa?"
Ia pun mengambil salah satu bekal yang ada dan memberikannya kepada Lucas.

The GANGSTER trapped meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang