chapter 33.2

546 47 4
                                    

Yuk tarik napas, hembuskan.
Jangan sampai kalian terkejut dan terdiam habis baca ini yaaa.
Happy readinggggggg!!!

...

Mau diculik ataupun tidak, sejujurnya rasa yang ada di hati Alexa tidak akan berubah, dan rasa menggebu-gebu yang dimiliki Leonardo pun semakin tak akan berhenti entah ada Alexa di sampingnya ataupun tidak. Karena perasaan ini nyata adanya.
Permasalahan mereka saling mendampingi bukan persoalan lagi, karena nyatanya hati mereka terpaut.
Tidak heran bahwa banyak sekali orang yang tahan dengan hubungan jarak jauh, nyatanya Alexa dan Leonardo yang berjauhan dan bahkan tidak berhubungan sama sekali pun mereka tetap saja saling memikirkan satu sama lain.

Tapi, Alexa juga tidak bisa menjamin hubungannya dengan Leonardo akan berjalan lancar seandainya pria itu tidak gila terlebih dahulu.
Karena mempunyai kekasih seorang gangster terlebih lagi ia adalah Leonardo Da Costa, hal itu tidak pernah sedikitpun muncul di benaknya.

Apa lagi melihat Leonardo membunuh orang dengan santai seakan-akan orang-orang itu seperti boneka mainan yang bisa dibuang kapan saja, hal itu sangat menakutkan bagi dirinya. Pasti banyak sekali yang membenci Leonardo di luar sana, walaupun pada akhirnya mereka tidak bisa berkutik melawan Leonardo, tapi tetap saja, hal seperti itu menakutkan.

"Ada hal yang belum kau ketahui sebelumnya, anakku." ucap Levonard dengan serius, kali ini ia akan mengungkapkan semuanya.

"Kau tidak tahu selama ini karena aku menutupinya dan sengaja membiarkan bahwa aku lah yang salah dan membuat kau berpikir bahwa aku lah yang jahat, tapi tidak." Leonardo pun bingung akan semua yang dikatakan oleh Levonard, memangnya apa yang tidak ia ketahui?

"Kau lupa ingatan..." Seketika raut wajah Leonardo pun berubah.

"Apa maksudmu?" Ia tidak tahan lagi dengan semua ini, entah apa yang diinginkan ayahnya.

"Kau melupakan semuanya."
Leonardo langsung saja menggelengkan kepalanya.

"Mustahil, aku tidak ingat bahwa aku pernah kecelakaan." Levonard menganggukkan kepalanya. "Ya. itu betul, kau memang tidak pernah kecelakaan." Suatu yang mustahil bagi seorang Da Costa bisa terkena kecelakaan.
Lalu bagaimana pula ia bisa lupa ingatan? Apa kemampuan mengarang Ayahnya ini semakin handal semakin tua? Sudah cukup ia menahan semua emosi yang ia rasakan selama ini.

"Jangan mempermainkan aku. Aku sudah lelah dengan ini semua." Leonardo baru saja tegak dari tempat duduknya dan Levonard langsung mengucapkan yang membuat ia terdiam dan tak berani bergerak sedikitpun.

"Ibumu sudah meninggal."
Ia pun menoleh dan baru saja ingin menerjang Ayahnya sendiri karena telah berucap yang tidak-tidak, namun ketika ia melihat Ayahnya sendiri berkaca-kaca, suatu hal yang menurutnya tidak akan pernah terjadi di dunia ini, ia pun menarik napas dan mengendalikan emosinya. Ia lebih memilih untuk diam dan mungkin mendengar lebih banyak lagi.

"Tepat saat kau berulangtahun ke-9, Ibumu meninggal saat kau berulangtahun."
Leonardo pun tidak dapat mengingat apapun, ia merasa pusing. Ia tidak pernah tahu apa-apa dan kalaupun ibunya sudah meninggal, maka...

"Levine bukan ibumu, tapi adikku yang membenciku. Ia mengidap brother complex." Leonardo semakin dibuat pusing saat mendengar fakta itu.

"Cukup, aku tidak ingin mendengarkannya lagi." 

"Tidak, kali ini aku ingin kau mendengarkannya sampai habis." Levonard kembali melanjutkan pembicaraannya kali ini, ia tidak mau ada yang tersisa, ia tidak ingin membuat anaknya sendiri dalam bahaya walaupun menceritakan ini juga dapat membuatnya bahaya.

The GANGSTER trapped meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang