Guys, really sorry yaaa for late late late publishnya😭 semoga bagi yang masih setia membaca ga marah sama akuuu😭 love you❤
.
.
."Kita pergi bersama saja."
Alexa menggeleng. Rasanya bercampur aduk sekali. Pria di depannya ini adalah pria yang selalu mengetahui segala sesuatu tentangnya bahkan di kala kesusahan seperti ini. Sejujurnya apa yang diketahui oleh Alexa tentang pria ini? Kalau dipikir-pikir mungkin hampir tidak ada?Alexa menghela napasnya,
"Kau urus saja urusanmu. Aku bisa menanganinya sendiri."
Bohong. Di saat-saat seperti ini, ia sangat membutuhkan dukungan. Ia tidak punya siapa-siapa, Lucas di sana, Alley yang diculik, ia butuh orang untuk menenangkan diri. Tapi saat ia pulang, kenyataan yang dia dapatkan tidak sebaik itu."Nona, anda harus sampai dengan cepat di sana, saya sudah check, tidak ada penerbangan paling cepat. Anda harus menunggu beberapa jam lagi. Lebih baik, nona pergi bersama tuan menggunakan pesawat pribadinya."
Leonardo hanya menatap Alexa dengan tatapan berharap.Alexa pun terdiam. Tapi Andre inisiatif melakukan semuanya, ia langsung mempersiapkan keberangkatan mereka sekarang juga dan juga barang-barang yang harus dibawa oleh tuannya.
Melihat Leonardo di sisi kanannya, membuat pikirannya semakin terbagi.
Pilihannya untuk memiliki pasangan sangat salah, apalagi pasangan yang rumit seperti Leonardo.
Lalu ia pun menjauh dan menelepon beberapa rekan kerja bengkelnya untuk menanyakan beberapa hal dan meminta para rekan itu menunggu karena memang dia memiliki hal yang benar-benar urgent untuk diurus.Alexa teringat sebelum ia sampai ia sempat menelepon Lucas dan juga Rei beberapa kali, namun ia mencoba untuk berpikiran positif, karena keduanya tidak menjawab.
Namun, saat tadi ia berbicara, akhirnya entah mungkin ia terpanggil lagi, dan akhirnya panggilan itu terhubung kepada Rei.
"Hallo?"
Ucap Rei yang terdengar lain untuk sebagai pembuka panggilan mereka. Alexa pun langsung menyuarakan pertanyaannya
"Rei, kau sedang dimana?""Aku di apartemen,"
Padahal Alexa butuh lebih spesifik dari ini.
"Apa Alley baik-baik saja? Perasaanku tidak enak daritadi,"
Entah firasatnya terhadap Leonardo atau entah terhadap Alexa, namun ia sangat takut hal-hak terjadi seperti yang tengah ia rasakan saat ini."Alexa, Al-Alley diculik."
"APA KAU BILANG? DICULIK?" suara histeris diseberang sana membuat Rei menjauhkan ponselnya.
"Sialan! Apa yang kalian berdua lakukan sebenarnya hah? Aku akan ke sana sekarang juga."
"Ka-kami..." sambungan terputus begitu saja, Alexa tidak butuh lagi mendengar perkataan orang-orang yang bahkan tidak dapat menjaga kakaknya dengan benar. Bisa-bisanya dua pria itu lengah dan kehilangan kakaknya?
Kembali ke keadaan sekarang, kini Alexa mau tidak mau harus bertatapan dengan manusia yang tengah ia sangat benci. Tapi tidak begitu benci, namun ia tetap saja sedang tidak ingin menatap pria itu.
"Kau boleh tidak menatapku. Kau boleh kesal padaku. Aku juga tidak ingin menganggu pikiranmu terlebih dahulu, aku juga tidak akan memaksamu untuk mendengarkanku sekarang juga. Tapi, kau harus mendengarkanku entah itu besok atau bahkan di saat kau sudah tak lagi kesal padaku. Setidaknya saat kau sedang dalam posisi dan suasana yang baik."
Alexa pun mau tidak mau menatap Leonardo."Semua itu kemauanmu, kau pikir di dunia ini kita memiliki banyak waktu? Kau tidak pernah tahu apa yang terjadi di ke depannya, Leonardo. Apakah kau tidak terpikir kita berdua akan mati di penerbangan ini? Atau bahkan hanya salah satu dari kita, mungkin saja besok aku lupa ingatan dan tidak akan lagi mengingat dan ingin mengetahui siapa dirimu. Bisa juga kau yang seperti itu, aku tidak tahu apa yang tengah kau jalani dan kau obati, namun jika memang kau pikir kau lah yang dapat mengatur semuanya hingga kau berpikir punya alasan seperti menunggu saat yang tepat atau kau masih memiliki waktu lain, maka aku persilahkan kau berlaku seperti itu. Aku bukan siapa-siapa dan tidak memiliki hak untuk mengatur dirimu."
Alexa tidak pernah takut ucapannya akan menjadi doa saat membuat istilah seperti itu agar Leonardo mengerti. Karena ia sudah tidak tahu apa-apa lagi dan bagaimana harus mengucapkannya kepada pria itu.
Leonardo tidak pernah menjelaskan apapun kepada siapapun selama di hidupnya, jika ia menyukai perempuan, maka ia akan mempermainkannya. Jika ia tidak menyukai seseorang, maka ia akan membunuhnya.
Lalu apa yang harus ia lakukan kepada Alexa yang menuntut penjelasan yang menurut Alexa itu penting karena merupakan bagian dari dirinya?
Andre memang pantas diikat, harusnya mulut Andre tidak selancar itu di depan siapapun.Ia sendiri jadi pusing mengurus hal seperti ini, ia tidak tahu apa yang diinginkan Alexa. Tidak bisakah seseorang menggantikannya untuk menceritakan ini semua? Karena baginya ini terlalu rumit untuk dipikirkan.
"Ceritanya panjang, Alexa."
"Jika kau hanya ingin mengatakan itu, maka lebih baik kau diam. Aku tidak butuh alasan lain."
Kan, bagaimana pula ia bisa bercerita pada wanita yang sedang meledak-ledak emosinya, sedang kalut dan kesal? Tapi wanita ini sendiri yang meminta penjelasannya sekarang.Lalu ia pun tegak bermaksud untuk pindah tempat duduk saja, namun begitu ia tegak, Alexa pun langsung melototinya,
"Mau kemana kau?""Astaga, apa yang kau ingin aku lakukan sih? Aku akan menemanimu di sini, tapi jangan menyindir apapun, bicara seperti biasa saja, aku tahu kau kalut apalagi ditambah kalau kau sendirian, aku baru sembuh jangan membuat aku sendiri juga kehilangan kendali, jangan tanyakan apapun, bicarakan hal lain saja."
Lalu Leonardo pun mengaktifkan mode garang singanya dan membuat Alexa sadar bahwa Leonardo masih tetap Leonardo si gangster yang dulu membuatnya memiliki tato di punggung.Lalu mereka pun sama-sama diam sampai akhirnya mereka sampai pada tujuan.
...
Alexa menekan bel dengan kencang dan juga berkali-kali membuat siapapun yang mendengarnya langsung bergegas membukanya. Sayanganya, Rei si malang yang membuka pintu, tubuhnya pun langsung terjatuh akibat pukulan keras dari orang yang menatapnya marah di depan pintu. Lucas terkejut melihat Alexa dan Leonardo namun terkejutannya tidak bertahan lama setelah ia juga mendapatkan bogeman mentah dari Alexa dan ikut terjatuh seperti Rei.
Tonjokan Alexa tidak main-main, menyebabkan sudut bibir Lucas dan Rei berdarah tetapi tentu saja mereka tidak akan membalas karena pantang bagi mereka melukai fisik wanita dan mereka juga merasa bersalah.
"Kalian berdua adalah pria terbodoh yang pernah aku kenal! Apa yang sebenarnya kalian lakukan disini? Bukannya menjaga Alley kalian malah membiarkan saudaraku diculik!" semburnya marah hendak meninju kedua pria itu yang masih terduduk, Leonardo menahannya dengan memeluk perutnya dan menenangkan Alexa. Hal itu membuat Alexa sedikit tenang walaupun amarah masih membara di matanya.
Sejujurnya, Leonardo merasa senang saja karena akhirnya Alexa bisa mengeluarkan emosinya, namun mungkin karena ia sekarang sudah memiliki rasa kemanusiaan, maka ia menahan Alexa juga agar wanita itu tidak menyesal sudah melukai kedua orang ini terlalu parah juga.Lucas dan Rei bernapas sedikit lega karena ada seseorang yang menjadi kelemahan Alexa selain Alley tentu saja, sedikit menggelikan melihat Leonardo yang seorang gangster dan Alexa yang tomboi menjadi sepasang kekasih. Tetapi keduanya sama-sama menyeramkan dan jago bela diri.
...
.061021.
KAMU SEDANG MEMBACA
The GANGSTER trapped me
Romance#The Twin Series Leonardo Da Costa tidak pernah berpikir akan ada yang berani melawannya. "Kau pikir, kau siapa?" Gila, berani sekali gadis ini. "Aku? Pria yang mulai detik ini gila akan dirimu. Bawa dia pulang!" Alexandra langsung meronta-ronta. "L...