part 39

473 48 4
                                    

By the way, biasanya kan Author kasih kalian lagu. Tapi kali ini engga, Author baru buat podcast nih, mana tahu kalian penggemar podcast juga, semoga kalian suka dan tinggalkan jejak ya biar author tahu kamu♥️

...

"Begitu ceritanya, ia begitu menyebalkan." Alexa sudah menjadikan Leonardo bagaikan catatan hariannya, ia selalu menceritakan apapun, setidaknya saat Alley pergi, ada Leonardo di sisinya sekarang.

Leonardo hanya diam dan berkata,
"Harusnya... ku patahkan saja kakinya dari awal."
Alexa langsung bergidik ngeri,
"Hey, kau bercanda kan? Bagaimanapun dia itu sahabatku, ya walaupun dia gila dan menyakiti kakakku, tapi aku juga tidak mau melihatnya di kursi roda."
Leonardo hanya mengangkat bahunya dengan gaya biasa yang bersender di sofa dengan tangan yang menjadi tumpuan kepalanya, ia sejak dari tadi menatap perempuannya berbicara saja.
"Makanya, aku izin pergi ya, aku ingin menjenguk Alley."

"Aku sangat rindu dengannya. Sungguh."
Alexa yang dulu bahkan sudah beda sekali, mana ada seorang Alexa mengemis izin kepada seseorang untuk melakukan sesuatu dan memelaskan wajah begini?

"Kau? Dengan manusia yang bernama Rei yang mengaku-ngaku saudaramu?"
Alexa menghela napasnya dengan frustasi.
"Astaga, kau serius ingin cemburu di saat seperti ini?"

"Masalahnya aku tidak bisa menemanimu, aku harus mengatur bisnis terbaru kita. Di hari kau pergi, aku memiliki meeting dengan salah satu partnerku."
Saat Leonardo sibuk menjelaskan, Alexa hanya bisa tersenyum.
Sampai pria itu selesai menjelaskan barulah Alexa tanya ulang.

"Apa kata kau tadi? Kita?"

Leonardo pun menaikkan alisnya.
"Huh?"
Alexa pun menggelengkan kepalanya dan memeluk pria itu.
"Padahal kau pengangguran saja sebagai ayah rumah tangga juga aku tidak apa-apa, sungguh aku tidak masalah."

Alexa pun terkekeh sendiri memikirkan Leonardo sebagai ayah rumah tangga yang mengurus anak dan memasak.
"Bisa-bisanya kau memikirkan hal itu terjadi."
Leonardo menyentil kepala Alexa.
Lalu Alexa pun langsung mendongak,
"Well, aku tidak masalah, lagi pula kekayaan yang kau kejar itu karena kau tidak terbiasa saja terhadap kesederhanaan. Justru manusia seperti aku, tidak biasa dengan kekayaanmu itu. Kita hidup biasa-biasa pun aku sudah senang. Aku tidak pernah mengharapkan apapun dari mu, Leonardo. Kau paham bagaimana aku."

"Memangnya kau pikir aku mencari uang untukmu?"
Alexa pun langsung mengerutkan dahinya dan langsung mendorong Leonardo. Ia melepas pelukan itu.
"Aku hanya tidak ingin anak-anakku tidak newarisi sifat kaya seperti ayahnya. Hidup sederhana dan menikmati kemiskinan yang ada? Well, tidak ada di dalam kamus Da Costa, sayangku."
Alexa pun menganga dan tegak.
"Aku juga tidak akan membiarkan anakku mewarisi sikap apapun yang sombong dan songong. Entah itu dari siapapun! Keluar kau sebelum merusak keturunanku!"
Leonardo pun langsung menarik tubuh Alexa.

"Dari pada kita beradu mulut tanpa bertindak, lebih baik kita cicil dulu pembuatannya, memangnya kau tidak ada niatan untuk seperti kakakmu yang hamil?"
Leonardo mengecup bibir Alexa dengan cepat.
"Setelah kau masuk dalam kehidupanku, kau hanya memiliki 3 pilihan, Alexa."

"A. Bersama denganku."
Lalu ia mengecup dahi Alexa dengan pelan.
"And then B is A."
Ia pun beralih ke arah dagu perempuan yang berada di depannya ini.

"Or the last, C is B."
Kembali mengecup bibir Alexa.

"So, which one do you choose? There's no turning back in my life."

The GANGSTER trapped meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang