chapter 9

1.2K 95 3
                                    

Heyyyyy, maap telat update wkwkwkwkwkwkwkwk.
Happy reading yaa beb!♥️
Lagu kesukaan aku nih yang di atas, dengerin ya wkwkwk

...

Dalam fase-fase seperti ini, Leonardo menjadi lebih galak dari yang biasanya.
Ia merasa ditolak oleh wanita yang ia inginkan.
Wanita yang ia tawarkan menjadi mainannya?
Leonardo tidak pernah dapat berpikir jernih untuk suatu hal yang bersangkutan dengan wanita.
Wanita di dunia ini tidak akan ada yang benar-benar suci, semua akan sama seperti ibunya, akan meninggalkannya untuk kenyamanan pribadi.
Leonardo ingin sekali tertawa, apa itu cinta?

Bagaimana bisa seseorang menyebutkan cinta namun terlalu takut untuk terluka?
Dimana rasa pengorbanan mereka?
Wanita memang benar-benar pelacur, dimana ada uang, dimana mereka merasa enak, maka disitulah mereka berada. Setelah mereka merasa inang mereka tidak sekokoh dulu, maka mereka akan mencari inang yang lain. Sampah! Berkali-kali Leonardo ucapkan. Sampah!

Dimana sampah memang akan terlahir di pembuangan sampah, sama halnya wanita harus berakhir menjadi pelacur.
Mengapa semua wanita harus seperti itu?
Sambil menghisap tembakaunya, ia merasa asapnya memenuhi pikirannya, pengap, namun hal itu bisa membuatnya menghilangkan sedikit rasa pusing dari yang ia rasakan.
Setiap hari ia harus seperti ini, sedikit alkohol, tembakau, dan juga musik tak berarah.

Ia menekan puntungnya ke dalam asbak kaca yang ia miliki.
Ia sedikit berjalan ke arah balkon.
Tak jarang ia seperti ini, seorang Leonardo tidak pernah bisa tidur dengan cepat dan juga tidak pernah bisa tidur dengan lama.

Tanpa mengenakan baju hanya mengenakan celana panjangnya, ia memakai jubah serta membawa segelas alkoholnya, ia membuka pintu Alexa secara perlahan, wanita itu tertidur, tampak kacau, namun setidaknya gadis itu masih bisa tertidur.
Apakah tak ada pikiran yang menganggu wanita itu saat akan tertidur? Atau bahkan wanita itu nyaman disini hanya saja berpura-pura ingin pulang?
Apakah wanita ini nyatanya sama seperti wanita seperti biasanya?

Leonardo mentertawakan dirinya sendiri. Sebenarnya, apa yang sedang ia lakukan? Berharap tidak semua wanita sama? Ingin membuktikan bahwa wanita di depannya ini berbeda?
Apa yang dia lakukan?
Kepalanya berat sekali.
Ia pun masuk ke dalam kamar Alexa, ia menutup pintu.
Tak hanya itu, ia ikut berbaring di sebelah wanita ini, yang sampai sekarang masih menolak menjadi wanitanya.

...

Keesokan paginya, Alexa mendapati Leonardo di samping, ia terkejut, tidak pernah satu pria pun setelah ayahnya yang pernah tidur di sampingnya.
Bahkan Lucas pun orang terdekatnya, tidak pernah sedekat ini dengannya.
Diam-diam Alexa bergerak dari ranjangnya, ia menyesal telah membuka mata pada arah yang salah, mengapa matanya harus melihat kepada Leonardo yang bahkan tidak memakai pakaian di sampingnya?
Leonardo sadar saat Alexa duduk di tepi ranjang menghadap ke arah lain, ia bingung, apa yang sebenarnya wanita ini lakukan? Namun, ia tetap berbaring dan tidak berniat bergerak. Setidaknya, tidur di sebelah Alexa membuatnya memiliki teman tidur walaupun tidak berbuat apapun.
Ia merasa tidak sendiri dengan cara seperti ini.

Gadis itu pun ke arah kamar mandi, di saat itu juga Leonardo keluar dari kamar dan ke arah dining room,
Leonardo melihat ada satu hidangan yang ia benci.

Ada makanan manis disini!
Ia sangat benci itu, ia benci segala hal yang berkaitan dengan manis, terutama dessert. Kue-kue manis seperti itu membuatnya marah.

"SIAPA YANG MEMASAK INI?"

Semua pelayan berkerumun. Alexa yang baru saja ingin menuruni tangga pun berhenti, ia mendengarkan dulu apa yang sedang terjadi, barulah ia akan memutuskan akan tetap turun ke bawah atau malah kembali naik ke atas.

The GANGSTER trapped meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang