chapter 23

697 68 2
                                    

Maaf ya telat😭😭😭
Janji deh ga gini lagi
Happy reading dearrr
♥️♥️♥️

...
You're way too beautiful girl
That's why it'll never work
You'll have me suicidal, suicidal
When you say it's over
...

"Kau hanya berada di hotel saja dari tadi?"
Leonardo menyipitkan matanya ke arah Alexa yang terduduk diam saja begitu ia membuka kamar hotel.
Tentunya mereka memiliki kamar yang berbeda, hanya saja ada connected door yang menyatukan mereka.

Alexa pun membaca majalah di depannya dengan biasa dan mengangkat majalah itu di depan wajahnya sendiri. Menandakan bahwa yang ia lakukan memanglah hanya membaca, bukan yang lain.
Apalagi pakaiannya seperti pakaian biasa.

"Mengapa kau tidak pergi? Tidak ada tempat yang ingin kau kunjungi?"
Alexa pun memanyunkan bibirnya tampak berpikir, namun akhirnya ia pun menghentakkan majalah yamg sejujurnya tak ia baca sama sekali iu ke meja.
"Aku ingin pergi, tapi aku tidak tahu ingin kemana. Aku ingin berkendara naik motor, aku rindu Buddy."

Leonardo kembali menghela napasnya.
"Buddy lagi, Buddy lagi. Sejujurnya ada berapa banyak priamu di luar sana?"
Alexa memiringkan kepalanya.
"Memangnya ada pria yang bernama Buddy di luar sana?"

"Ya mana ku tahu, entah itu Buddy, bestie, dude atau siapapun yang kau sebut, aku tidak suka kau menyebutkannya di depanku!"

"Wait, huh?"
Alexa pun langsung tertawa besar-besar.
"Wait-wait-wait-wait."
Sambil memegang perutnya, ia pun mendongak menatap pria itu.
"Aku sungguh tak mengerti, memangnya kau mengira Buddy itu apa?"

"Ya memangnya apa?"
Tanya pria itu balik, yang langsung ditanggapi balik oleh Alexa.
"Ya kau mengiranya apa?"
Leonardo pun geram dan langsung menjawabnya.
"Pria."
"Motor."
Jawab Alexa pula bersamaan dengan Leonardo, dan wanita ini kembali melanjutkan tawanya.

Tak lama kemudian Andre mengetuk pintu dan Alexa berkata masuk sambil masih tertawa bahkan hingga terbatuk-batuk, entahlah sejak kapan ia menjadi tertawa hanya karena hal-hal seperti ini.
Selera humornya anjlok.

"Andre, astaga, lihatlah betapa konyolnya atasanmu ini!"
Andre pun maju selangkah bermaksud mendengarkan apa yang hendak dikatakan oleh Alexa namun Leonardo menatapnya dengan tatapan tajam.

Lalu Alexa pun menarik napasnya pelan dan mencoba mengontrol dirinya.
"Biar kutanyakan sesuatu kepadamu.
Jika aku berkata aku merindukan Buddy, apa yang kau perkirakan aku rindukan?"

"Piaraan?"
Alexa pun langsung menatap ke arah Leonardo dan menahan ketawanya hingga menyemburkan suara tawanya.
"Di dunia sekarang ini jarang sekali nama Buddy sekarang."

"Well, ada musisi dan pemain basket yang bernama Buddy."

"Ya, tapi aku jelas tidak mengenal mereka,"
Alexa pun berdeham sekali lagi.
"Dan, satu lagi, Buddy adalah motorku."
Lalu ia pun terkekeh kecil sambil pergi keluar dari kamarnya.

Tersisalah Leonardo yang menatap tajam Andre saat ini,
"Banyak nama Buddy untuk anjing. Apakah tuan cemburu dengan anjing juga?"

"Bisa diam, tidak?"
Andre pun menutup pintu dan meninggalkan Leonardo sendirian.
Terkadang hidup untuk mencari aman, bukan?

...

Akhirnya, mereka memutuskan untuk pergi ke Lourmarin.
Aneh memang, padahal mereka berada di dalam kota, tapi selalu berwisata di daerah pinggiran.
Kemarin Leonardo yang menginginkan pergi ke Etretat, kini Alexa yang ingin pergi ke Lourmarin.

The GANGSTER trapped meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang