"Halo?"
Alexa mengangkat panggilan setelah pergi sedikit menjauh dari Alley, Rei dan juga Lucas."Hai."
Jawabnya dengan singkat, diingat-ingat ini panggilan pertama setelah ia pergi dan sampai di London.
"Bagaimana keadaan Alley?"
Alexa senang sekali, Leonardo mulai belajar untuk peduli dengan saudaranya. Pria yang baik adalah pria yang bisa mencintai keluarga pasangannya juga, demikian pula wanita."Baik, aku baru saja membelikan buah-buahan untuknya."
Suara Alexa terdengar bahagia sekali sehingga membuat Leonardo gemas.
"Sepertinya kau senang sekali ya di sana, seandainya saja aku bisa di sana.""Aku tidak lama di sini, Tuan Leonardo Da Costa. Lagi pula, kau kan sibuk mencari harta untuk anak-anakmu kelak agar sombong sepertimu juga."
Leonardo pun geram mendengarnya, kalau saja Alexa ada di dekatnya, mungkin ia sudah peluk seerat mungkin atau menciumnya."Sejujurnya, aku lebih ke arah mencari harta untuk bisa menikahi ibu dari anak-anakku terlebih dahulu. Pernikahan bukan hal yang main-main untuk seorang Da Costa."
Seketika Alexa terdiam.
Nikah? Pernikahan?
Hell! Ia tidak pernah Berpikir hal itu, apalagi ia ingin kakaknya dulu yang menikah baru dirinya."Well, mungkin kau harus mencari sebanyak mungkin. Agar martabatmu sendiri tidak direndahkan."
Leonardo pun mengangguk, betul juga, memang ia sendiri yang rumit."Ya. Ya sudah titip salamku untuk saudaramu itu. Jaga dirimu baik-baik. Beri tahu aku kapan kau akan pulang."
Leonardo tidak tahu kapan tepatnya Alexa akan pulang, karena Alexa merahasiakannya, ia juga tidak mencari tahu lebih banyak karena percaya bahwa Alexa akan memberi tahu. Ia tidak tahu saja bahwa Alexa kali ini akan memberikan surprise."Ya, sampai jumpa."
Panggilan pun berakhir dan Alexa kembali lagi ke ruang tamu....
Seperti agenda yang telah diinginkan, mereka pun berniat mengelilingi London.
Dengan adanya ibu hamil di antara mereka, semakin semangat pula mereka bekerja sama untuk meningkatkan hormon oksitosim untuk ibu hamil. Hormon oksitosin dapat membantu seseorang merasa lebih relaks. Alexa pikir, Alley telah banyak sekali melalui pikiran-pikiran yang seharusnya tidak dipikirkan untuk ibu hamil. Alley menjalani semua ini dengan berat.
Sudah saatnya ia harus kembali bahagia.Karena penasaran, mereka pun ke toko kue langganan Kate Middleton.
Nama toko kue populer itu adalah Peggy Porschen Cakes, lokasinya di sudut Ebury Street dan Elizabeth Street, kawasan Belgravia, London.Kawasan ini memang terkenal kawasan bergengsi, banyak juga hotel-hotel mewah dan townhouse yang elegan.
Karena bangunannya yang berwarna pink di sudut jalan, maka toko kue ini terlihat paling menonjol dibandingkan gedung-gedung di sekitarnya.
Begitu mereka masuk, mata Alley langsung berbinar-binar.
Bagaimana tidak? Cupcakes yang berada di dalam kaca membuatnya langsung lapar.
Bukan main ia sangat ingin mengambil semuanya jika tidak mengingat terlalu banyak manis dan lemak juga tidak bagus untuk kesehatan janinnya.Sedangkan Alexa meneguk ludahnya sendiri. Ia pun langsung mengajak Alley untuk memilih kue yang mereka inginkan.
"Ambil saja sebanyak yang kau mau, apa gunanya kita bawa Lucas, setidaknya manusia satu ini bisa berguna untuk dihabiskan uangnya."
Lalu Lucas yang mendengar Alexa pun langsung menatapnya tajam."Kau sendiri tahu bahwa jika aku bisa di sini, itu berarti aku melawan semua yang ayahku inginkan. Tapi tanpa diminta pun jika bisa aku membelikan toko ini untuk Alley."
Alexa pun memutar bola matanya.
"Ya, jika kau bisa."Alley tidak menghiraukan pembicaraan-pembicaraan kecil antara saudaranya dan ayah dari anaknya.
Ia langsung menunjuk beberapa kue yang ia inginkan dan juga teh yang cocok.Setelah keluar dari toko, Alley dan Alexa pun mengambil foto cupcakes yang mereka pegang menghadap ke arah toko itu.
Mereka adalah dua orang yang bisa dibilang sama namun memiliki selera yang berbeda.
Mereka pun berjalan menuju Hyde Park, yang merupakan jantung kota London. Katanya, jika ke London, tidak lengkap jika tidak kemari, taman legendaris yang menjadi kebanggaan warga Inggris.
Setelah berjalan agak jauh, Alley pun merasa lelah. Ia pun duduk.
Namun Alley dan Alexa memang berjalan jauh lebih cepat dari para pria di belakang mereka."Bagaimana perasaanmu?"
Tanya Alexa dengan pelan. Ia pun melambatkan jalannya.
"Aku senang kita bisa bersama-sama lagi. Haruskah kita semua pindah saja ke London?"Alexa pun tersenyum,
"Mungkin aku bisa minta Leonardo untuk pindah juga ke London jika kau mau."
Alley melebarkan matanya, terkejut mendengar jawaban Alexa."Wow, kau bahkan memikirkan Leonardo terlebih dahulu ketimbang bengkelmu!"
Alexa tersenyum.
"Well, kami memang menuju ke jenjang serius. Lucu memang, tapi ya, sekarang dia sedang mencari cara agar mendapatkan uang dengan cara yang baik."Alley pun mengelus perutnya.
"Sejujurnya, aku ke London untuk melepaskan semuanya. Aku betul-betul ikhlas jika memang Lucas bukan untukku. Lagi pula, aku yang memang mengajaknya terlebih dahulu, mau apapun alasannya, tetap saja aku yang salah. Padahal ia sudah punya tunangan sejak lama.""Aku tidak ingin menuntutnya lebih banyak lagi. Aku hanya ingin menjalani apa yang bisa kujalani saja demi anakku. Kau pun juga harus begitu, kita memang bersaudara, tapi kau juga memiliki tujuan dan pasangan yang harus kau pahami. Kau sudah terlalu hebat sampai saat ini Alexa."
Alexa pun menggeleng-gelengkan kepalanya."Apapun yang terjadi, aku akan selalu menjadikanmu dan keponakanku prioritas, Alley. Jika memang London membuatmu nyaman, dan dengan adanya diriku membuatmu juga lebih mudah, then why not? Aku tidak melihat London sebagai hal yang buruk. Kita bisa sama-sama membangun hal yang baru."
Alley pun menatap Alexa."Aku ingin menjalani hidup yang biasa-biasa saja, aku tidak ingin merasakan hidup tertekan lagi, Alexa. Dengan melihatmu setiap hari namun karena terpaksa di sini. Itu tidak akan membuatku bahagia. Rumah kita, bengkelmu, tim bengkelmu dan juga motor serta kenangan lainnya. Tidak ada yang buruk untuk membuatmu sampai hati meninggalkan mereka semua. Aku pun juga begitu. Aku juga hanya akan sementara disini. Hanya sampai aku merasa tenang."
Alexa pun mengangguk."Ya, kalau begitu. Kau atur saja senyamanmu. Yang jelas kau tahu aku akan selalu ada untukmu."
Mereka pun berjalan sambil bergandengan lagi.Jauh di belakang sana, Lucas dan Rei pun melihat kehangatan yang dikeluarkan kakak dan adik itu.
"Jika semua keluarga memiliki kakak dan adik yang seperti itu, alangkah indahnya bukan?"
Lucas pun tersenyum dan berkata.
"Kau tidak bisa menyamaratakan semua keadaan kakak dan adik di dunia. Mereka berbeda. Mereka bisa begitu karena mereka percaya bahwa harta satu-satunya yang mereka punya adalah keluarga. Semua akan berbeda jika kau tidak memiliki keluarga yang benar-benar layak untuk kau perjuangkan."Seketika Rei pun langsung tersadar ada sesuatu yang salah, tapi ia juga tahu bahwa itu bukan salahnya untuk berbicara seperti tadi.
4 July 2021.
KAMU SEDANG MEMBACA
The GANGSTER trapped me
Romance#The Twin Series Leonardo Da Costa tidak pernah berpikir akan ada yang berani melawannya. "Kau pikir, kau siapa?" Gila, berani sekali gadis ini. "Aku? Pria yang mulai detik ini gila akan dirimu. Bawa dia pulang!" Alexandra langsung meronta-ronta. "L...