Happy readingggg,
Tiba-tiba udah satnite eh atau sadnite?
Votenya 20 pliss🤪
.
.She said, "What you know 'bout love?" (I'll tell you everything)
I got what you need (oh)
.
."Huh? Kenapa aku?"
Walaupun ia sudah berjanji untuk hati-hati dalam berkata, tapi ia tetap saja penasaran mengapa seorang Leonardo Da Costa bisa mengatakan hal seperti itu kepadanya.
"Entahlah. Aku rasa, akhirnya aku menemukan sesuatu yang membuatku ingin tahu lebih banyak setelah seperempat abad lebih."Alexa ingin tertawa mendengar jawaban Leonardo.
"Seriously? Memangnya kau tidak pernah penasaran dengan apapun kecuali dengan diriku ini?"
Tanpa berpikir atau tindakan lainnya, Leonardo pun mengangguk dengan cepat."Astaga, aku bahkan bisa mati penasaran hanya dengan Alley yang bercerita setengah-setengah atau gosip infotainment lainnya."
Gumam Alexa dengan sangat kecil, Leonardo pun ikut penasaran dengan aoa yang sebenarnya Alexa katakan.
Lihatlah! Ia selalu penasaran dengan segala sesuatu tentang Alexa.
Sejak awal dari wujud, sikap bahkan sekarang setiap gerak-gerik yang wanita ini lakukan."Aku jadi teringat dengan Alley, aku takut dia berpikiran yang tidak-tidak karena kau mematikan ponsel ku secara tiba-tiba! Sangat banyak yang kupikirkan hingga aku tertekan dan kelaparan."
Leonardo pun menggenggam tangan wanitanya.
"Jadi, apa yang ingin kau makan lagi?"
Biarkan dirinya sendiri yang menyebut wanita ini adalah wanitanya, sesegera mungkin ia akan membuat wanita menjadi wanitanya, setelah ia meyakini semuanya, termasuk wanita ini tidak akan meninggalkannya jika terjadi apapun.Alexa tidak pernah membiarkan tangannya disentuh laki-laki manapun, bahkan Lucas sekalipun yang sahabat terdekatnya.
Rasanya, jijik saja jika keringat tangan saling bersatu dan melebur saat bergandengan atau bersentuhan secara intens.
Tapi, mengapa saat ini berbeda?Ia tahu berapa banyak orang yang dibuat tak bernyawa lagi dengan tangan ini, tapi mengapa justru tangan inilah yang memberikannya kenyamanan dan mampu membuatnya bertahan saat bersentuhan?
Anggap saja, ia sembuh dari rasa jijik saat bersentuhan dengan orang lain karena membayangkan berapa ribu kuman yang bersatu. Seberapa kotor saat keringat dan keringat menempel.Sejujurnya, ia tidak separah itu.
Ia tidak mengidap penyakit agar terus bersih-bersih dan sebagainya.
Hanya saja, tidak semua orang mau berdekatan dan bersentuhan bukan?
Tentunya, bukan ke orang-orang asing.
Karena ia sangat nyaman melakukan itu semua dengan keluarganya.Karena ia melihat tangannya dan Leonardo terus-terusan, pria itu pun tersadar.
"Apakah aku membuatmu tidak nyaman?"
Wow. Sejak kapan Leonardo peduli dengan perasaan orang lain?
Seakan-akan ia tidak mengenal pria ini atau kah pria ini yang berubah seratus delapan puluh derajat?"Leonardo?"
Pria itu pun menyaut dengan lembut.
"Apakah ini benar-benar dirimu?"
Tanyanya dengan pelan.
Ia senang-senang saja jika pria ini berubah menjadi baik.
Tapi, bukankah aneh jika seorang pria yang jahat tiba-tiba berubah menjadi baik?...
Alley bingung karena panggilannya terputus begitu saja, apalagi sejujurnya ia sangat membutuhkan kalimat-kalimat yang biasanya dikatakan oleh Alexa terutama tentang Lucas.
Sejujurnya, apa yang terjadi disana?
Apalagi, saat ditelepon, panggilannya pun tidak aktif.
Ini membuatnya semakin tidak nyaman. Ia takut terjadi sesuatu pada Alexa. Bagaimana pun, pria yang sedang menahan adiknya adalah gangster. Tidak ada gangster yang benar-benar baik bukan?
Ia bisa melakukan kejahatan itu pada siapapun. Apakah Alexa sedang tersiksa sekarang?
Tapi nada bicara adiknya sangat biasa-biasa saja...
Namun, bagaimana jika semua itu hanya pura-pura? Bagaimana jika itu adalah panggilan terakhir dari saudaranya yang diberikan kesempatan oleh Leonardo?
Betapa bodohnya ia malah membicarakan tentang Lucas dan segala-galanya tentang dirinya melainkan mementingkan keadaan adiknya sendiri.Kepalanya sakit sekarang, ia rasa ia harus banyak-banyak meminum vitamin dan istirahat walaupun ia tidak akan bisa tidur setelah ini.
Ia pun melanjutkan rangkaian bunganya untuk pelanggan maupun pajangan dan lainnya.
Setiap kali memikirkan Alexa, rasanya ia ingin menangis saja.
Jika bagi Levonard, Leonardo adalah harta yang paling berharga.
Tentunya berbeda bagi dua saudari ini.
Aleysia menganggap Alexa lah harta yang paling berharga di dunia ini, dan begitu pula sebaliknya.
Tidak ada yang bisa memecahkan rasa ikatan batin diantara dua saudari kembar ini.Setiap orang memiliki harta dan anggapan yang berbeda-beda bukan? Begitulah kehidupan.
Kita tidak boleh menyamaratakan semua keadaan, karena kita tumbuh dan memiliki kondisi yang berbeda-beda.Hiduplah di jalan dan kehidupan masing-masing, walaupun tak semua orang bisa melakukan hal itu.
Karena ikut campur dan mengurusi kehidupan orang lain sangatlah menyenangkan, terutama menghakimi orang dan membuat seakan-akan diri kitalah yang paling benar di dunia ini.Dan jika kita tanyakan kembali, sepertinya tidak ada manusia yang benar-benar baik, bukan?
...
"Mengapa kau bertanya seperti itu?"
Leonardo heran saat Alexa bertanya apakah ini benar-benar dirinya.
Tentu saja iya, hanya saja entah mengapa ia benar-benar merasa risih jika ia membuat Alexa tidak nyaman.
Entah sejak kapan ia menjadi seperti ini. Yang jelas ia sudah berubah menjadi dirinya yang seperti ini.
Apakah ini yang dinamakan the power of love? Ingin ia rasanya menertawakan dirinya sendiri sekarang."Apakah kau benar-benar menyukaiku hingga kau menjadi seperti ini?"
Tak hanya Leonardo yang penasaran terhadap Alexa, wanita itu pun sama dengan dirinya.
"Entahlah, mungkin aku harus menjadikanmu milikku."
Alexa langsung terdiam. Mengapa semua pria mudah sekali mengatakan hal yang crucial seperti ini?"Mengapa harus seperti itu?"
Walaupun Alexa tahu, seberapa banyak pun pertanyaan yang ia lontarkan ia tidak akan mendapatkan jawaban. Tapi, ia tetap bertanya walaupun ia harus menyiapkan pertanyaan selanjutnya lagi untuk memenuhi yang ia ingin tahu. Seperti inilah karakternya. Ia tidak akan berhenti sebelum ia tidak bingung lagi."Karena aku selalu memiliki apa yang aku inginkan."
Alexa pun langsung tersenyum lega.
"Astaga, ternyata kau masih tetap dirimu, Leonardo. Kau membuatku ketakutan."
Di saat berkata seperti itu, saat itu juga Alexa melepaskan genggaman tangannya dengan Leonardo dan mencoba untuk berbaring dengan nyaman."Aku ingin tidur, kurasa pekerjaanmu masih banyak yang harus diurus. Aku tahu itu lebih penting dari apapun. Bagaimanapun itu adalah pekerjaanmu."
Katanya sambil memejamkan mata.
"Dan... Aku hanya tahananmu, aku akan menunggu hingga aku dilepas. "
Leonardo yang masih duduk di depan ranjangnya pun memandang punggung Alexa yang memunggunginya.Mengapa sulit sekali mengutarakan apa yang dirasakan? Terutama apa yang hatinya rasakan.
Terlalu sulit untuknya memiliki wanita, ia juga tahu hal itu. Tapi terlalu sulit juga untuknya menolak wanita seperti Alexa.Jadi, apa yang ia harus lakukan sebagai pria dan juga sebagai ahli waris tahta serta ketua gangster di kedepannya?
Tampaknya hidupnya akan terombang-ambing oleh perasaan mulai hari ini.To be continued...
.211120.
Tahun depan tanggal segini, bagus juga buat tanggalan, mana tahu kalian ada yang mo cus meresmikan... Meresmikan apa aja lah wkwkw
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
The GANGSTER trapped me
Romance#The Twin Series Leonardo Da Costa tidak pernah berpikir akan ada yang berani melawannya. "Kau pikir, kau siapa?" Gila, berani sekali gadis ini. "Aku? Pria yang mulai detik ini gila akan dirimu. Bawa dia pulang!" Alexandra langsung meronta-ronta. "L...