"Sebaiknya kalian jaga kesehatan."
"Jangan terlalu banyak belajar hingga larut malam, jaga pola makan dan tidur yang cukup."
"Lusa kita akan berangkat."
"Sekian saya ucapkan terimakasih dan tetap semangat."
"Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh." Penutupan yang disampaikan oleh kepala sekolah
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakaatuh." Serentak dijawab oleh seluruh siswa siswi yang mengikuti olimpiade
Setelah para guru dengan kepala sekolah keluar diikuti beberapa murid, masuklah Nishad dengan cengengesan kepada murid yang masih ada di perpustakaan ini.
"Gue perlu ngomong sama Lo." Perkataan Rully mampu membuat gadis itu berhenti dengan kegiatannya memasukkan buku-bukunya.
Tanpa melihat lawan bicara, dia tersenyum tipis kemudian melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda "Kayaknya gak ada yang perlu kita omongin."
"Gue minta kalian semua keluar!" Titah Rully kepada murid yang masih berada disana dengan nada setenang mungkin. Mereka menuruti perintah Rully kecuali Nishad yang lebih suka melanggar peraturan maupun tidak menuruti perintah.
"Aku duluan." Kata gadis itu menggendong tas cokelatnya dan melangkahkan kakinya.
"Lo ngehindar dari kita?" Pertanyaan ini membuat langkah gadis itu terhenti, kemudian berbalik.
Dengan berani dia mengangkat kepalanya menatap lawan bicaranya, kemudian tersenyum manis "Nggak kok, cuma ya lagi sibuk aja." Ucapnya berusaha sesantai mungkin
"Sibuk gak ngapa-ngapain?" Tanya Nishad
"Bukan waktunya bercanda!" Sarkas Rully
"Ini demi kebaikan dia." Ucap gadis itu
Rully tertawa renyah "Kebaikan? Bukan, tapi Lo hancurin dia. Lo hancurin Genna. Lo sadar gak?!" Bentak Rully
"Maaf." Ucapnya
"Maaf?" Masih dengan tawa yang kini terdengar menyeramkan
"Setelah banyak korban yang masuk rumah sakit. Lo baru nyadar?"
"Ternyata gue salah nilai Lo. Gue kira Lo cewek baik." Lanjutnya
"Ya, kamu salah nilai aku Rul. Aku gak pantes buat dia yang baik."
Otaknya berputar mengingat kejadian beberapa hari yang lalu.
Flashback On
Gadis berambut panjang dengan dikuncir kuda itu sedang menikmati makanannya di waktu istirahat.
Punggungnya terasa dingin, betapa terkejutnya saat melihat seorang siswi dengan mata membulat dan mulut ternganga, memegang cup yang isinya sudah kosong.
"Maaf Kak." Ucapnya penuh rasa bersalah
Tidak lama, seorang siswi datang dengan ngos-ngosan.
"Lo numpahin minumannya?" Bisik siswi yang datang dengan ngos-ngosan.
Siswi yang menumpahkan air ke punggung gadis itu mengangguk lirih.
"Iya gak papa." Ucap gadis itu berusaha tersenyum
Tak lama seorang lelaki menyampirkan seragamnya kepada gadis itu "bra Lo keliatan."
Gadis itu langsung memasang wajah kaget, matanya membulat sempurna, tangannya memegang erat kerah seragam milik lelaki itu yang tersampir di tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GENNAIOS ✓
Teen Fiction(FOLLOW DULU SEBELUM BACA!) Hargai Author yuk! Gennaios Ippotis Xendrick, si Ksatria Pemberani sesuai dengan nama yang diambil dari bahasa Yunani. Skliros geng motor yang diketuai Genna. Kehidupan Genna yang penuh dengan teka-teki menarik Nadyne Sha...