Fifteen

31K 1.6K 5
                                    

Nadyne dan Genna sekarang sudah berada di basemant sebuah mall. Genna membuka helm full facenya, sedangkan Nadyne merapikan rambutnya yang terhempas angin karena tak memakai helm.

Genna merogoh sakunya, dia mengeluarkan ponsel. Memotret Nadyne yang memakai hoodie hitam miliknya yang terlihat kebesaran di tubuh kekasihnya.

"Nad." Panggil Genna membuat Nadyne menoleh ke arahnya

Cekrek

"Ih apaan sih. Hapus ah jelek." Rengek Nadyne yang mencoba mengambil ponsel Genna. Tapi Genna terlalu lincah untuk memasukkan kembali ponselnya ke sakunya

"Cantik." Ucap Genna

Nadyne diam mencoba menyerap apa yang dikatakan Genna tadi.

"Siapa?" Pertanyaan yang dikatakan dengan nada seperti menantang

"Nadyne Xendrick." Ucapan Genna mampu membuat Nadyne malu setengah mati

Setelah berdebat untuk menghapus photo, tapi Genna terlalu keras kepala untuk tidak menghapus photo itu. Nadyne pasti akan kalah apalagi Genna orang yang tidak bisa ditebak, dia akan melakukan hal yang tak terduga yang bisa membuat Nadyne terdiam. Mereka berjalan beriringan dengan tangan Genna merangkul bahu Nadyne.

"Ih berat ah." Kata Nadyne melepaskan rangkulan Genna

Sebenarnya bukan berat, tetapi Nadyne merasa risih lebih tepatnya Nadyne tak pernah dirangkul lelaki selain Reynald dan Sakti. Apalagi ini seorang Genna yang membuat jantungnya tak karuan, jika terdengar oleh Genna kan malu.

Setelah terlepas Genna malah menggenggam lembut tangan Nadyne. Sudahlah Nadyne tidak akan menang melawan Genna yang sangat keras kepala.

"Sebenarnya mau ngapain sih? Dari tadi jalan-jalan doang." Sebal Nadyne

"Nonton."

"Yaudah ayo." Kata Nadyne

"Jam satu."

"Hah? Terus kita mau nungguin sampai jam satu? Lama banget." Nadyne mengerucutkan bibirnya membuat lelaki yang berada di depannya tersenyum

Saat melihat sebuah toko baju, dia jadi ingin shopping baju. Ah senang sekali, dia akan memilih baju. Dia tidak jadi marah kepada Genna dia akan bersenang-senang memilih baju yang dia inginkan. Untungnya dia membawa uang tabungannya.

"Yaudah anterin aku kesana dulu." Kata Nadyne mendongak menatap ekspresi Genna dan menunjuk salah satu toko baju. Ekspresi wajahnya tetap sama yaitu datar. Daripada terlalu lama menunggu keputusan Genna, terpaksa Nadyne menarik tangan Genna.

Setelah sampai, Genna langsung mendudukkan bokongnya di sebuah sofa. Sedangkan Nadyne sudah memilih baju yang terlihat bagus bagi tubuhnya. Genna merogoh sakunya mengambil ponselnya, kemudian dia memiringkan ponselnya memainkan game online untuk menunggu Nadyne.

Dari pukul setengah sebelas sampai sekarang jam menunjukkan pukul dua belas kurang lima belas menit, Nadyne belum selesai mencari baju yang cocok untuknya. Ah rasanya sulit sekali mencari baju yang menurutnya bagus untuk tubuhnya.

Genna sudah bermain game, sudah membuka satu persatu sosial media. Sekarang dia bosan, Nadyne belum berhasil memilih satu baju pun. Ah rasanya bosan sekali, matanya terasa ngantuk karena menunggu terlalu lama.

"Genna ini bagus gak?" Tanya Nadyne yang sudah memakai salah satu baju yang dijual di toko ini.

"Hm." Gumam Genna yang masih menutup matanya sambil menyandarkan punggung dan kepalanya di sandaran sofa

"Buka mata!" Kesal Nadyne

Dengan berat hati Genna membuka matanya perlahan "bagus." Ucapnya menutup matanya kembali

GENNAIOS ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang