Happy Reading
Flashback On
"Hai Ca." Sapa Aileen saat Raisa keluar dari pagar rumahnya.
Raisa membalikkan tubuhnya melihat orang yang menyapanya, dia sedikit kaget melihat siapa yang datang.
"A-ay." Ucap Raisa.
"Aku waktu itu liat kamu masuk rumah ini, barusan aku abis anterin Nishad ke makam ceweknya dulu. Jadi, aku mampir kesini." Jelas Aileen tanpa diminta.
Raisa mengangguk "Mau masuk dulu?" Tawarnya.
"Enggak enak sama umi kamu." Sahut Aileen.
"Caaa." Panggil Aileen lembut.
"A-aku belum bisa lupain kamu Ca, aku mau masuk Islam." Kata Aileen, matanya sudah memerah menahan cairan bening agar tidak membasahi pipinya.
Melihat kondisi Aileen membuat Raisa merasa bersalah, dia mulai berkaca-kaca melihat Aileen serapuh ini. Sudah satu tahun lebih dia tidak bertemu dengan Aileen, tapi rasa itu masih ada sampai detik ini.
Dia harus sadar cintanya banyak perbedaan, dimulai dari harta dan yang terberat adalah mereka berbeda agama. Raisa harus sadar itu.
"Ay masuk Islam itu bukan sekedar karena perempuan, tapi hati kamu harus iman."
"Maafin aku, aku gak bisa terima kamu, walaupun kamu nantinya masuk Islam."
"K-kenapa Ca? Apa perasaan kamu udah gak kayak dulu?" Tanya Aileen pelan, dia berusaha menahan air matanya.
Raisa menghapus air matanya kasar dengan punggung tangannya "Maafin aku Ay, aku yang salah karena coba-coba buat pacaran, dan ngebantah ucapan umi."
"Mungkin ini siksaan dunia buat aku, Ay kita itu beda segalanya." Kata Raisa berusaha menguatkan Aileen untuk melupakannya, tapi sebenarnya dirinya pun masih dengan perasaan yang sama. Begitu lemah dipisahkan dengan Aileen.
"Aku mau masuk Islam Ca, tolong kasih aku kesempatan." Kata Aileen masih kukuh dengan pendiriannya.
"Ay kalau kamu masuk Islam, apa kata orang tua kamu? Apa mereka bisa maafin aku karena udah ambil kamu?"
"Maaf Ay, kamu bisa kan hidup seperti satu tahun lalu, kamu bisa Ay tanpa aku. Aku yakin kamu pasti bisa." Ucapnya tak yakin, dia pun merasakannya, hidup dengan terbayang-bayang masa lalu begitu berat.
Raisa yang memang akan membuang plastik hitam berisi sampah di tangannya, langsung saja membuangnya agar dia segera masuk.
"Kamu gak mau masuk?" Tawar Raisa lagi, yang hanya dibalas gelengan kepala.
Sebelum masuk, Raisa sempat menoleh ke belakang melihat Aileen yang menundukkan kepalanya dengan punggung bergetar.
Posisi itu yang dilihat Genna saat melihat mereka, dan Nadyne hanya melihat Aileen saja.
Flashback Off
"Bener kata Raisa, Lo tau? Cinta itu bukan tentang memiliki. Kalo Lo pengen miliki Raisa bisa jadi itu cuman obsesi. Lo harus ikhlas karena itu salah satu definisi cinta." Bijak Genna, setelah mendengar cerita Aileen.
🐼🐼🐼
"Assalamualaikum Tante." Sapa Genna setelah mendekati Nina yang sedang menyiram tanaman di halaman rumah.
Nina tersenyum lembut melihat kedatangan Genna "Wa'alaikumsalam."
"Nana mana Tan?" Tanya Genna setelah mencium punggung tangan Nina.
KAMU SEDANG MEMBACA
GENNAIOS ✓
Teen Fiction(FOLLOW DULU SEBELUM BACA!) Hargai Author yuk! Gennaios Ippotis Xendrick, si Ksatria Pemberani sesuai dengan nama yang diambil dari bahasa Yunani. Skliros geng motor yang diketuai Genna. Kehidupan Genna yang penuh dengan teka-teki menarik Nadyne Sha...