Thirty Six

14.2K 808 3
                                    

Heyy!!Jangan lupa Vote, Comment okay?!?!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Heyy!!
Jangan lupa Vote, Comment okay?!?!

Happy reading!

Bau obat-obatan masuk kedalam indra penciuman, dinding warna putih menjadi sangat khas dan ruangan yang luas.

Gadis dengan seragam ini sedang mengaduk bubur untuk orang yang terbaring lemah. Kemudian dia menyuapkan sesendok bubur kepada orang itu.

"Badan gue kaku banget sumpah."

"Kaki gue gak lumpuh selamanya kan?"

"Tangan kanan gue serasa gak ada gunanya banget."

"Untung muka gue masih ganteng."

"Tapi sumpah deh gue pengen terus-terusan sakit aja kalau Lo perhatian sama gue."

Gadis itu mendengus mendengar ocehan di sela-sela makan orang sakit ini. Persetan dengan namanya sakit, itu mungkin hanya alibi orang ngeselin ini saja.

"Please dengerin gue! Gue serius."

"Fan." Rengeknya.

"Iya Arwan Singgih." Menekan nama yang ia sebut.

Sedari tadi Singgih terus saja mengoceh tidak jelas. Sampai Tiffany berpikir mending dia koma saja supaya tidak berisik.

"Gue mau tanya, waktu gue koma ada berita gak?" Wajahnya Singgih disetting supaya terlihat seserius mungkin.

"Gak ada." Jawab Tiffany cuek, dia terus saja menyuapi Singgih dengan telaten.

Singgih mengerucutkan bibirnya "Masa sih?"

Tiffany mendengus kesal "Emang kenapa sih?"

"Beneran gak ada?" Bukannya menjawab Singgih malah balik bertanya.

"Hm." Sudah cukup sedari tadi orang ini mengoceh, rasanya telinganya sakit lama-lama disini.

"Pabrik Cokelat bangkrut gitu." Ucapan Singgih membuat Tiffany menoleh dengan alis yang berkerut.

Masih dengan wajah bingungnya "Gue gak denger pabrik Cokelat bangkrut."

"Kayaknya iya deh."

"Iya kali, gue gak tau. Kenapa emangnya?"

"Manisnya kok disini." Baru saja bangun dari koma, ternyata jiwa playboy nya masih melekat.

Didenger dengan serius malah yang keluar adalah kata buaya darat. Tiffany mendengus kesal, dia ternyata hanya dipermainkan.

"Hallo calon ahli kubur, i'm coming Singgih love you." Teriakan itu disusul pintu yang terbuka lebar.

Disana ada Nishad yang pertama kali masuk, kemudian Genna, Rully dan Aileen.

GENNAIOS ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang