Suasana yang ramai dan sangat berisik di kantin pada jam istirahat memang sudah biasa, apalagi terdapat jajaran orang tampan dan menawan duduk di pojok kantin membuat siswi menahan pekikannya.
Sedangkan di pojokan sana mereka semuanya terdiam tanpa suara, menikmati makanannya dengan tenang. Biasanya mereka duduk berlima dan sekarang seperti ada yang kurang, karena memang kurang satu yaitu Singgih.
Tidak jauh dari mereka Tiffany sedang makan dengan tenang, wajahnya datar dan akhir-akhir ini sikap Tiffany sangat dingin jika berada di sekolah.
Nadyne yang mempersiapkan olimpiadenya, membuat Tiffany tidak memiliki teman. Dan Tiffany juga diperintahkan untuk tidak terlalu dekat dengan geng Skliros di sekolah karena akan membahayakan dirinya.
Karena jam istirahat tinggal beberapa menit lagi banyak orang yang berbondong-bondong keluar dari kantin untuk memasuki ruang kelas, berbeda dengan keempat cowok ini mereka sengaja berlama-lama di kantin walaupun bel sudah berbunyi.
"Anting baru nih, berani banget pake anting panjang gitu." Lelaki dengan bandana di kepalanya memegang anting lelaki di sampingnya.
"Bilang papi aja kalau gak boleh." Menepis tangan Aileen yang mengayunkan antingnya.
"Sombong sekali anda." Cibir Aileen.
"Suka-suka gue dong." Sahut Nishad.
"Gimana si Bianca-Bianca itu?" Tanya lelaki yang memakai bandana di kepalanya yang tak lain adalah sang wakil Aileen Adinata.
"Sabtu ke London." Jawab Genna mengaduk minuman lemon tea miliknya dengan sedotan.
"Dia pindah ke sekolah ini tahun ajaran baru." Lanjutnya.
Rully yang memakan batagor tersedak kemudian meneguk es jeruk miliknya hingga tersisa setengah. Sedikit pusing dengan hidup Genna, dia memijat pangkal hidungnya.
"Pelan-pelan Rul." Kasih tahu Aileen yang tidak digubris sedikit pun oleh Rully.
"Rabu ini Nadyne pergi ke Manado." Genna menoleh ke samping karena perkataan Rully, bahkan dirinya tidak tahu gadisnya akan pergi ke Manado minggu ini.
"Sama?" Tanya Genna menunggu jawaban Rully dengan serius.
"Kepsek."
"Pak Rama?" Tanya Genna menaikkan sebelah alisnya dibalas anggukan kepala oleh Rully.
"Mau kemana?" Tanya Aileen melihat Genna yang berdiri dari duduknya.
"Ruang kepsek." Jawab Genna kemudian berlari kecil menuju ruang kepala sekolah.
Mendorong pintu dengan tidak sabaran, tanpa permisi dan meminta izin dia masuk dengan seenaknya tanpa melihat bahwa ada seorang tamu di ruangan ini.
"Astaghfirullah anak teh assalamualaikum atuh gera, ketok pintu kek." Kata Pak Rama mengusap dada sabar melihat raut wajah datar Genna tanpa dosa.
KAMU SEDANG MEMBACA
GENNAIOS ✓
Teen Fiction(FOLLOW DULU SEBELUM BACA!) Hargai Author yuk! Gennaios Ippotis Xendrick, si Ksatria Pemberani sesuai dengan nama yang diambil dari bahasa Yunani. Skliros geng motor yang diketuai Genna. Kehidupan Genna yang penuh dengan teka-teki menarik Nadyne Sha...