Fourty Nine

14.7K 809 47
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

Dengan perlahan Genna melepaskan pelukannya, dia menatap lekat wajah cantik yang sudah beberapa hari ini tidak dia lihat. Genna merindukan wajah ini, wajah yang selalu memandangnya dengan lembut.

"Rambut kamu dipotong yah?" Tanyanya saat melihat rambut panjang kekasihnya sedikit dipotong.

"Cuman sedikit, kok kamu bisa tau sih? Kan gak keliatan harusnya." Bingung Nadyne.

"Ah aku lupa, kata papah kamu sarapan. Aku kan kesini buat bangunin kamu biar sarapan. Ayo." Tanpa seizin Genna, Nadyne menariknya supaya keluar dari kamar untuk sarapan.

Genna berhenti bergerak saat mereka selangkah lagi menuju pintu "Aku mau cuci muka sama sikat gigi dulu Na."

Nadyne memutar tubuhnya menghadap Genna, melihat penampilan Genna dari atas hingga bawah. Masih tetap tampan! Pikirnya.

"Yaudah, aku ke bawah duluan yah."

"Gak! Tunggu aku di sofa sana." Larangnya menunjuk sofa dekat jendela.

Nadyne tersenyum kemudian mengangguk patuh, dia hanya tidak ingin berdebat dengan kekasihnya dihari pertama mereka bertemu kembali.

Genna mengacak puncak kepala Nadyne gemas "Good girl."

Nadyne berjalan menuju sofa dengan mata yang berkeliling melihat sekitaran kamar yang bahkan tidak terhias khusus laki-laki. Sedangkan Genna sudah masuk kedalam kamar mandi.

Tidak ada apapun! Kamarnya masih kosong. Hanya terdapat lemari besar, satu set sofa dan kasur oversize dengan nakas disisi kanan dan kirinya yang terdapat lampu tidur.

Nadyne menoleh saat pintu kamar mandi terbuka dengan rambut Genna sedikit basah dibagian depan.

"Ayo!" Ajak Genna merentangkan tangan kanannya menunggu Nadyne menyambutnya.

Nadyne tersenyum manis, dia berlari layaknya anak kecil dan menyambut tangan Genna yang kemudian digenggam erat oleh Genna.

"Kamu sama siapa kesini?" Tanya Genna, mereka berjalan perlahan menuruni tangga.

"Sama ayah."

Genna mengangguk, hingga tidak terasa mereka sudah berada di ruang makan dengan desain mewah.

Tatapan dan senyuman hangat dari dua pria paruh baya yang melihat mereka bersama membuat Nadyne salah tingkah. Dia mencoba melepaskan genggaman Genna, tapi Genna malah mengeratkan pegangannya.

Genna bahkan menahan Nadyne disaat Nadyne akan duduk disebelah Reynald. Genna malah menuntun Nadyne untuk duduk disebelahnya, dia menarik kursi untuk Nadyne duduk.

Perlakuan Genna tidak luput dari penglihatan dua pria paruh baya itu. Begitu sayang Genna kepada Nadyne, memperlakukan Nadyne bagai seorang ratu.

Mereka makan dengan tenang, hingga suara bariton Zayn menghentikan aktivitas makan mereka.

GENNAIOS ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang