One

87.1K 3.9K 186
                                        

"Pagi ayah! pagi ibu!" Sapa Nadyne dengan senyum yang tak pernah luntur dari wajahnya.

Semoga saja tidak ada yang melunturkan senyumannya.

"Pagi sayang." Jawab Reynald dan Nina bersamaan membalas senyum putri satu-satunya.

Berjalan mendekat ke arah meja makan, kemudian mendudukkan bokongnya yang berhadapan dengan Nina- Ibu Nadyne.

"Ayah hari ini langsung kerja?" Tanya Nadyne melihat pakaian formal yang dikenakan Reynald.

"Iya Dyn. Ayah gak bisa kelamaan libur." Jawab Reynald yang langsung memasukkan nasi goreng ke mulutnya.

Mengisi piringnya dengan nasi goreng yang telah disiapkan Nina "Satria mana Bu?" Tanya Nadyne celingukan.

"Disini Satria Pamungkas, ada urusan apa gerangan menanyakan keberadaan saya?" Satria tiba-tiba muncul ke dalam ruang makan .

Reynald, Nina, dan Nadyne langsung melihat kearah Satria dengan kekehan geli.

"Udah pantes belum yah?" Tanya Satria mengguncang tangan Reynald yang memegangi sendok.

"Mmmm." Reynald mengetuk dagunya seakan tengah berpikir "udah kok sayang." Jawabnya.

Mereka pun tertawa bahagia, kemudian makan dengan damai, hanya suara dentingan yang terdengar. Selalu saja seperti ini setiap hari, terasa hangat.

Meneguk air putih yang ada dihadapannya "Kalian sekolah hari Senin depan kan?" Tanya Reynald kepada putra dan putrinya yang duduk bersebelahan dihadapan Reynald.

"Iya yah." Jawab Nadyne dan Satria bersamaan.

"Yaudah ayah berangkat dulu yah." Ucap Reynald yang bangkit dari duduknya.

Nina mencium punggung tangan suaminya, kemudian Reynald mencium puncak kepala Nina, hal yang sering dilakukan kedua pasang suami istri ini. Diikuti oleh putra dan putrinya mencium punggung tangannya, kemudian Reynald mengusap lembut rambut kedua anak kesayangannya.

        🐼🐼🐼

"Dek, keluar yuk?" Ajak Nadyne kepada Satria yang duduk bersebelahan dengannya menghadap televisi.

"Kemana?" Tanya Satria tanpa mengalihkan pandangannya dari televisi.

"Mmm ke Alun-alun." Kata Nadyne membuat Satria menatapnya dengan mata berbinar.

Satria mengalihkan pandangannya kembali kepada televisi "abis Upin Ipin selesai yah?" Kata Satria yang mendapat anggukan dari Nadyne.

Dulu sekali, mereka sekeluarga pernah menghabiskan waktu berlibur di Bandung untuk beberapa hari. Jadi, Nadyne sedikit tau mengenai kota ini.

"Ayok." Jawab Satria antusias setelah dua bocah botak itu selesai.

                        🐼🐼🐼

Berjalan-jalan, tangan Nadyne ditarik adiknya mengikuti kemanapun kakinya melangkah.

Adiknya sangat antusias untuk berjalan-jalan di Alun-alun Bandung yang ramai didatangi banyak orang. Bahkan kaki Nadyne pun sudah terasa pegal karena berjalan sudah hampir satu jam lamanya.

Terik matahari membuat keringat Nadyne mengalir di pelipisnya. Mencengkeram erat tangan adiknya supaya tidak menghilang dari pandangan matanya. Dia tidak mau kehilangan adik kesayangannya.

Segerombolan lelaki yang duduk diatas motor, memakai jaket berwarna hitam, di bagian belakang terdapat nama Skliros. Mereka melihat kearah Nadyne yang berjalan melewati mereka, melihat kecantikan Nadyne dengan tatapan kagum.

GENNAIOS ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang