Eighteen

29.3K 1.5K 5
                                    

Pagi ini Genna sudah duduk di motornya. Dia menunggu seorang gadis yang menghangatkan hatinya dan juga sikapnya.

Dengan riang Nadyne berlari menghampiri kekasihnya, memegang erat tali tasnya. Nadyne tersenyum gembira kepada Genna, yang hanya dibalas senyum tipis.

"Pagi!" Ucap Nadyne

Senyum Genna semakin lebar melihat tingkah Nadyne yang menurutnya seperti seorang anak kecil yang akan diantar sekolah oleh seorang ayah. Genna mengacak pelan puncak kepala Nadyne.

"Pagi sayang." Balasnya mendekatkan mulutnya ke telinga Nadyne

"Ih apaan sih pagi-pagi." Kata Nadyne yang mencubit pelan pinggang Genna

"Cieee salting." Kata Genna mencubit hidung Nadyne

"Tau ah. Ayo berangkat nanti kesiangan lagi." Kata Nadyne yang berkedut menahan senyumnya

🐼🐼🐼

Mereka berjalan di koridor sekolah bergandengan tangan, banyak orang yang menatap Nadyne iri berpasangan dengan Genna. Sejujurnya mereka mengakui bahwa Nadyne dan Genna adalah pasangan yang serasi. Tapi sedikit tidak rela saja karena Genna yang diinginkan oleh mereka kaum hawa dan Nadyne yang diinginkan kaum Adam.

Saat telah sampai di bangku miliknya, Nadyne langsung mendudukkan bokongnya. Nadyne mendongak karena merasa Genna masih berdiri di samping mejanya.

"Nad." Panggil Genna

Nadyne mengangkat sebelah alisnya "Apa?" Tanya Nadyne

"I Love you." Ucap Genna

Nadyne menggigit bibir bawahnya menahan senyumnya "Bosen."

"Kapan aku bilang I Love you?" Tanya Genna menatap Nadyne intens

"Tadi." Ucap Nadyne santai

"Istirahat kantin sama aku!" Perintah Genna mutlak tak ingin dibantah

Setelah kepergian Genna barulah jantung Nadyne berdetak dengan normal dan menghembuskan napasnya.

"Kenapa Dyn?" Tanya Tiffany yang langsung duduk disamping Nadyne

Tiffany yang baru saja datang mendapati Nadyne yang menghembuskan napasnya dan mengelus dadanya. Tiffany menelisik wajah Nadyne yang diam kemudian mengikuti arah pandang Nadyne yang menatap pintu.

"Dyn? Kenapa sih?" Kesal Tiffany

"Eng-Nggak papa kok Fan." Jawab Nadyne gelagapan

"Oh iya Fan! Kamu udah ngerjain PR Fisika?" Tanya Nadyne mengalihkan pembicaraan. Kalau tidak bisa manjang Tiffany mewawancarainya.

"Baru sebagian sih. Ada yang gak ngerti Dyn." Jawab Tiffany mengambil buku Fisika dari tasnya

Nadyne mulai menjelaskan sampai Tiffany mengerti dan bisa mengerjakan PR Fisika tersebut. Untungnya saat guru telah memasuki kelas, Tiffany sudah selesai dengan tugasnya menyelesaikan soal yang rumit.

Bukannya Nadyne pelit tidak menyontek kan miliknya, tapi Tiffany pun meminta untuk tidak dicontekkan selagi dia mampu mengerjakan.

🐼🐼🐼

Setelah belajar yang dimulai dari hitungan hingga mengenang kembali masa lalu atau disebut dengan pelajaran Sejarah, kini mereka akan mengisi perut yang sudah demo untuk meminta diisi.

Saat Nadyne dan Tiffany berada di ambang pintu, betapa terkejutnya mereka berdua karena di lantai depan kelasnya sudah duduk jajaran orang tampan di sekolahnya. Siapa lagi kalau bukan Genna, Aileen, Rully dan Singgih tanpa Nishad. Mereka duduk di lantai seperti gembel yang sedang meminta-minta.

GENNAIOS ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang