Fifty Two

13.7K 834 21
                                    

Holla update nih nemenin malam Minggu kalian para jomblo eh🤣

Holla update nih nemenin malam Minggu kalian para jomblo eh🤣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

Pagi ini terlihat sangat cerah, sebenarnya setiap pagi di Bandung selalu cerah jika tidak musim hujan, hanya saja ini pagi yang spesial karena masalah sedikit lagi akan tuntas.

Dia merasa masalah ini akan tuntas, padahal disetiap kehidupan dimana dirinya masih hidup pasti akan mendapatkan masalah, karena hidup senang atau bahagia saja tidak akan seru tanpa bumbu-bumbu masalah.

Dia melihat gadisnya yang cantik setiap harinya, dia tersenyum tipis melihatnya. Dia sudah menjatuhkan hatinya kepada gadis itu, gadis baik yang dia temui tepat di seberang rumah gadis itu, gadis yang tidak menaruh curiga terhadapnya, gadis yang bahkan menyembuhkan lukanya luar dan dalam dan gadis yang ternyata cinta pertamanya di masa kecil dan juga sampai sekarang.

"Yuk!" Ajak Nadyne turun dari tangga, dengan setelan sederhana tapi tampak cantik.

Nadyne memang jarang menggunakan rok, dia lebih sering memakai celana jeans panjang dengan kaos oversize ataupun Hoodie. Karena ini masih pagi, dia memakai Hoodie yang menenggelamkan tubuhnya.

Rambutnya tergerai indah, dia sengaja tidak mengikatnya karena Genna tidak menyukainya. Dia hanya memakai jepit rambut bergambar strawberry.

"Nad." Panggil Genna membuat Nadyne yang sedang memakai seatbelt menoleh dengan sebelah alis terangkat menunggu Genna melanjutkan apa yang akan dikatakannya.

"Rully sama Arkan juga ikut, mereka pake motor." Kata Genna.

Sebenarnya ini yang Nadyne suka dari Genna, kaku dan dingin dihadapan orang lain tapi tidak dengan orang yang lebih tua, anak kecil dan dirinya. Genna juga akan memberitahu semuanya sekarang, hingga hal terkecil pun dia akan bicara kepadanya.

"Yaudah ikut aja, Bianca juga pasti seneng kan? Sekarang mereka mana?" Girang Nadyne.

"Mereka langsung ke rumah Bianca."

"Yaudah yuk kita berangkat nanti telat!"

🐼🐼🐼

Baru saja Nadyne dan Genna sampai di rumah besar Bianca, ternyata Arkan dan Rully sudah terlebih dahulu sampai. Mereka berdua bahkan sudah menyimpan kedua koper Bianca di teras rumah.

Saat melihat mobil Genna yang berhenti di depan rumah, Rully maupun Arkan langsung membawa koper dan dimasukkan ke dalam bagasi mobil Genna.

"Kak Nadyne!" Teriak Bianca keluar dari dalam rumah dengan antusias berlari.

Bianca langsung menghambur ke pelukan Nadyne, dia merasakan kehangatan pelukan Nadyne. Dia tidak pernah mempunyai seorang kakak perempuan, waktu kecil pun yang mau berteman dengannya hanya Meira saja.

GENNAIOS ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang