Epilog

28.3K 879 67
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

Pagi ini yang ikut pergi ke pantai sudah berkumpul di depan rumah Genna lebih tepatnya rumah Zayn, mereka sedang sibuk dengan beberapa barang dan makanan yang akan dibawa. Genna pun sudah menjemput Nadyne pagi tadi.

"Udah selesai, semuanya udah masuk mobil!" Lapor Singgih sebagai orang terakhir yang membawa barang dari dalam rumah.

"Raka mana Fan?" Tanya Aileen.

"Raka tadi jemput ceweknya dulu." Jawab Tiffany.

"Kalian pada bawa cewek, gak kasian gitu sama gue, sama Aileen." Kata Nishad melow.

"Lo kan bawa mobil Nis, gak usah kek gitu deh jijik gue." Canda Singgih.

"Nis Nis lagi." Nishad malah semakin mengerucutkan bibirnya.

"Yaudah batu nisan." Goda Singgih.

"Arwah." Balas Nishad.

"Udahlah terima aja Shad kayak gue." Aileen melingkarkan tangannya di bahu Nishad.

"Alien bangsat." Umpat Nishad.

"Jangan lupa Lo juga sadboy yah." Lanjutnya mengejek dan menghempaskan tangan Aileen dari bahunya.

"Kemaren aja acara galau-galau gitu." Sindir Nishad.

"Tuh Raka dateng." Ucap Tiffany membuat perhatian mereka teralihkan.

Pacar Raka langsung turun dari motor, Raka yang telah berhasil membuka helmnya tersenyum canggung karena sudah terlambat.

"Sorry Bang telat." Ucapnya setelah berada di dekat mereka semua.

"Udah mau berangkat?" Tanya seorang pria paruh baya yang keluar dari dalam rumah megah ini.

"Iya dong Om, mau refreshing nih." Jawab cepat Nishad.

"Have fun yah kalian semua." Kata Zayn.

"Yoi Om." Sahut Nishad.

"Pasti dong Om." Tambah Singgih.

"Oh iya Singgih, makanan yang saya minta buat dibawa tadi sudah masuk mobil?" Tanyanya melihat ke arah Singgih, pasalnya Singgih yang tadi dia perintahkan.

"Aman Om." Jawab Singgih mengacungkan dua ibu jarinya.

"Nih Om beli ini buat Nana." Kata Zayn menyodorkan sebuah paper bag.

Nadyne melirik ke semua yang akan berangkat, mengambilnya perlahan "Apa ini Om?" Tanyanya.

Dengan gestur tubuhnya Zayn mempersilahkan Nadyne untuk membukanya. Nadyne dengan agak sedikit canggung membuka paper bag itu, dikeluarkannya sebuah syall berwarna cokelat muda.

"Warna kesukaan Nana." Ucap Zayn merentangkan kedua tangannya berniat mengusili Genna, dengan senang hati Nadyne memeluk Zayn.

"Kalo Genna macem-macem sama kamu langsung telpon Om yah." Pesan Zayn yang dibalas anggukan kepala Nadyne.

GENNAIOS ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang