(FOLLOW DULU SEBELUM BACA!)
Hargai Author yuk!
Gennaios Ippotis Xendrick, si Ksatria Pemberani sesuai dengan nama yang diambil dari bahasa Yunani.
Skliros geng motor yang diketuai Genna.
Kehidupan Genna yang penuh dengan teka-teki menarik Nadyne Sha...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy Reading
"Ssst, Lo jangan kayak gini." Kata Genna menenangkan.
Lama menenangkan Bianca yang tidak mau melepas pelukannya, Genna melirik Nadyne yang akan pergi dari sana. Sebenarnya Nadyne hanya ingin memberi ruang untuk Genna dan Bianca, mereka harus menyelesaikan masalah mereka hingga tuntas.
Genna dengan cepat melepaskan Bianca, dia mencegah Nadyne yang akan pergi, dengan menarik pergelangan tangannya.
"Nad! Mau kemana?" Tanya Genna lembut.
"Aku mau buatin makan buat Bianca sama kamu, dapurnya di bawah kan?"
Nadyne dengan lembut melepaskan genggaman tangan Genna, dia malah memegang tangan Genna dengan kedua tangannya.
"Kamu kan yang bilang Bianca itu adik kamu, berarti dia adik aku juga. Dia belum makan kan dari kemarin?"
Bianca mendengar itu semua, dia pernah berpikir bahwa Tiffany lah orang yang merebut Genna darinya, tetapi dia salah! Ternyata Genna memiliki perempuan yang baik, bahkan kepada orang yang pernah akan mengambil sesuatu yang sangat berharga baginya.
"Aku temenin yah." Dengan senang hati Genna menawarkan diri untuk menemani kekasihnya memasak.
"Gak usah." Tolak Nadyne lembut.
"Tadi dibawah ada bibi kan? Kamu temenin Bianca disini yah. Kalian perlu ngobrol."
Bianca rasa dia orang yang paling berdosa di dunia, bagaimana bisa dia akan menyakiti hati orang yang sangat baik kepadanya bahkan awal pertemuan mereka?
Dia sekarang percaya ternyata Genna sangat pandai memilih, lihatlah gadis yang sekarang menjadi kekasihnya. Nadyne. Dari wajahnya terlihat begitu lembut, sangat cantik, baik, dan sangat perhatian. Dia sempat iri karena Genna lebih mencintai Nadyne, tapi ternyata Nadyne memang pantas dicintai oleh seorang Genna. Atau mungkin Genna yang beruntung mendapatkan seorang gadis cantik yang bernama Nadyne.
"Kak Nadyne." Panggil Bianca.
"Makasih yah." Lanjutnya.
Nadyne tersenyum lebar, dia berjalan mendekati Bianca dan memeluknya.
Setelah selesai memasak, tugas Nadyne sekarang mengajak Genna dan Bianca untuk makan bersama.
Nadyne berjalan menaiki tangga dengan melepaskan ikat rambutnya, berjalan pelan untuk menuju kamar Bianca, pintunya masih terbuka lebar membuat Nadyne tersenyum tipis.
Dia melihat Genna dan Bianca yang sedang mengobrol, dia mendengar sedikit obrolan mereka. Lebih tepatnya Bianca yang banyak berbicara.
"Nanti aku boleh kan kesini lagi buat ketemu sama Kak Nadyne, aku suka deh sama Kak Nadyne."