Fourty One

13.2K 778 64
                                    

Jangan lupa Votment yah guysHappy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa Votment yah guys
Happy Reading

Tiga siswa yang masih memakai seragamnya, padahal ini sudah cukup sore, penampilan mereka urakan jauh dari kata siswa teladan.

Lihatlah Aileen dengan bandananya, rambut gondrong ala idol Korea milik Singgih dan yang paling parah adalah Nishad dengan anting di telinga sebelah kiri.

Nishad, Singgih dan Aileen baru saja keluar dari cafe Skliros setelah belajar, ini hari kelima mereka berdua belajar dengan Nadyne dan hari keempat bagi Singgih. Mereka bertiga belajar sungguh-sungguh walau sedikit dibarengi bercanda.

Singgih sudah berjalan dengan normal sekarang tanpa bantuan apapun, dia juga ikut serta dalam belajar di luar sekolah bersama Nadyne dan Tiffany.

Mereka tidak pulang ke rumah masing-masing, tetapi mereka mampir ke markas.

Saat tiba mereka saling melirik kemudian berlari masuk ke dalam dan saling berebut sofa panjang untuk tidur disana. Pemenangnya tentu saja Nishad, sedangkan Singgih dan Aileen menatap datar orang yang sudah menutup matanya dengan berbaring di atas sofa.

"Tumben markas sepi gini." Ucap Aileen, matanya berkeliling melihat sekitar. Kosong. Hanya ada mereka bertiga.

Prang!

Bruk!

Bugh!

Suara itu membuat Nishad membuka matanya lebar-lebar.

"Sampe kapan dia kayak gini terus." Kata Singgih menatap nanar tangga yang menghubungkan lantai satu dan dua.

"Udah hampir satu minggu setiap pulang sekolah Genna kayak gini." Ucap Nishad menatap sendu ke arah atas.

"Argh dia buat gue pusing aja." Frustasi Aileen menjambak rambutnya kuat.

"Pasti disana udah kayak kapal pecah sekarang." Ujar Singgih, matanya masih menatap tangga seperti sebelumnya.

"Dia suka pura-pura kuat pas bersikap dingin sama Bu Pres. Padahal kan kalau pulang sekolah dia tersiksa sendiri." Kata Nishad menghembuskan napasnya kasar.

"Ke atas berani gak?" Tantang Nishad, dia sedikit khawatir dan ingin melihat keadaan Genna, tapi dia takut bila sendirian.

Singgih menggeleng diikuti Aileen yang menggeleng juga.

Aileen berpikir sejenak "Tapi gue juga khawatir sih, takut terjadi sesuatu."

"Kita intip aja yuk!" Lanjutnya mengajak mereka untuk mengikuti langkahnya.

Nishad dengan cepat bangun dari posisi tidurnya dan mengikuti langkah Aileen dan Singgih.

Setelah sampai mereka membuka sedikit pintu yang ternyata tidak dikunci.

GENNAIOS ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang