07. Berita Terupdate (Yugo Kochi)

50 10 4
                                    

  Kamar sudah rapih seperti sedia kala, pemuda tersebut merapikan kamar sejak ia bangun tidur tadi. Ia mengumpulkan benda-benda yang sudah pecah atau tidak di pakai, masuk ke dalam kardus kosong. Bangkit berdiri melihat semua pekerjaannya pagi ini sudah selesai, di liriknya jam sudah pukul 06.54 am. Sudah waktunya membuang kardus di tempat sampah lalu sarapan pagi dan menuju ke sekolah.

  Seorang gadis cantik bersurai merah tengah menaruh sarapan pagi, ia melihat Yugo selesai membuang sampah dari luar,"selamat pagi Yugo."sapa nya tersenyum dan menarik kursi dan duduk.

  Yugo menarik kursi dan duduk, matanya melihat beberapa makanan sudah tersedia di atas meja makan. Ada sushi, oden, tuna dengan saus miso dan ayam goreng. Pemuda itu melihat kakak perempuannya sebentar lalu mengambil makanan-makanan tersebut. Mungkin suasana kakaknya sekarang ini moodnya baik, biasanya Yana selalu menyediakan roti dan selai buat sarapan pagi. Jarang banget membuat makanan beraneka ragam.

"Selamat makan!"ucap mereka berdua menyantap makanan masing-masing.

Di rumah yang cukup sederhana hanya ada tiga orang saja; ayah,kakak dan Yugo. Ayahnya selalu pergi pagi-pagi sekali buat bekerja menurut beliau waktu adalah uang walau hanya bekerja di restoran kecil siap saji. Ayah selalu bersemangat. Sedangkan kakak perempuan, Yana Kochi,ia mengajar anak-anak panti asuhan. Pekerjaan yang sangat mulia. 

Yugo selesai menghabiskan makanannya tidak lupa dengan meminum susu hangat di pagi hari. Bangkit berdiri pamit menuju ke sekolah. Yana mengangguk sembari berteriak,"hati-hati Kochi!"

   Langkah kaki pemuda itu berlari menuju jalan raya, ini sudah kebiasaan Kochi Yugo setiap pagi, berlari sembari menyapa para tetangga dengan senyuman, itung-itung olahraga pagi. Kendaraan berlalu lalang, pemuda tersebut berhenti di lampu merah-menunggu seperti pejalan kaki lainnya. Lampu lalu lintas berganti berwarna merah dengan segera Yugo menyebrang jalam cepat menuju halte yang tidak jauh dari nya. Pintu bus sudah tertutup dan Yugo berdiri sembari memegang pegangan bus menuju ke sekolah.

Jalanan yang begitu ramai kendaraan, pejalan kaki dan tenang damai. Yugo masih kepikiran dengan mimpi tadi pagi, ia seperti ada di sana sungguhan dan untungnya hanya mimpi belaka. Ia sama sekali tidak percaya dengan mimpi-mimpi itu, mungkin Yugo hanya merasa capek sebab kemarin di sekolah ada sedikit halangan dari bad boy sekolah yang selalu saja membuat Yugo tidak habis pikir lagi.

Bus berhenti tepat di depan sekolah megah dan besar, Yugo turun dari bus dan berjalan memasuki gerbang berukuran besar tersebut bersamaan murid lainnya. Mendongak melihat cuaca hari ini sangat cerah tidak seperti kemarin, maklum sekarang sudah memasuki musim hujan di Kota Wing. Yugo berjalan menelusuri koridor sekolah yang selalu penuh murid berlalu lalang.

Sekolah yang Yugo tempati adalah sekolah favorit di Kota Wing jadi tidak heran begitu banyak murid sering berlalu lalang serta masuk ke dalam sekolah ini penuh perjuangan. Tidak sembarangan anak bisa masuk ke sekolah favorit ini dan rata-rata teman Yugo adalah anak orang kaya dan sedikit nya orang di kelas sedang masuk melewati beasiswa seperti Kochi Yugo.

   Sebelum masuk ke dalam kelas,Yugo mengecek isi lokernya buat mengambil barang yang sengaja ia taruh dalam loker. Yugo menarik pintu loker itu tiba-tiba ada benda yang tiba-tiba mengagetkan Yugo membuat pemuda itu menjerit dan menutup kembali loker tersebut dengan membelalakkan mata, melangkah mundur. Beberapa murid di sana yang melihat itu tertawa kecil dan ada juga memandang aneh.

Tak lama kemudian terdengar lah suara tawa menggelegar yang khas di telinga pemuda kurus tersebut. Menoleh mendapati pemuda bertubuh tinggi melebihi tinggi Yugo jadi ia harus mendongak untuk melihat pemuda bernama Jesse Lewis yang sering membuat ulah atau bisa di sebut, bad boy sekolah.

"Hahaha!"

"Pagi-pagi sudah mendapatkan hiburan gratis dengan melihat wajah terkejut dari Kochi, hahaha!"ucap Jesse tertawa puas dengan rencana mulusnya. Ia sengaja memasang jebakan di loker Kochi untuk melihat wajah kaget dan ketakutan, siapa sangka rencananya berjalan mulus sesuai keinginannya.

The Story World Of The System {TAMAT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang