09. Surat Dari Kota Neon

32 10 8
                                    

  Bel pulang sudah berbunyi sepuluh menit yang lalu terlihat seorang pemuda tengah berdiri di belakang sekolah, sendirian. Ia sudah lama menunggu di sini dan keberadaan seseorang yang di maksud oleh Hokuto sama sekali belum datang. Apakah ia telah di bohongi? Jelas-jelas itu tidak mungkin.

Pemuda itu berdiri sembari bersandar di dinding mengangkat kaki di atas lutut, melipat kedua tangan sembari menatap langit biru cerah yang di penuhi kapas putih. Dahi Yugo masih saja memikirkan tentang 'sihir', artikel yang hilang dan mimpinya. Angin semilir menerpa wajah Yugo lembut, pemuda itu memejamkan mata menikmati angin.

  Pemuda tersebut tengah asik menikmati angin tiba-tiba saja ada air membasahi wajah Yugo membuat pemuda itu langsung menunduk dan mengusap wajah kasar. Lalu terdengar lah suara khas tawa membuat Yugo mengumpat dalam hati.

"Hahahaha!"

Pemuda itu mengusap wajah kasar dan sedikit nya air tidak sengaja masuk ke dalam lubang hidung Yugo. Jesse puas mengerjai Yugo entah mengapa ia sangat senang mengerjai Yugo. Pemuda bersurai merah itu tidak habisnya tertawa, Yugo menatap datar bad boy menyebalkan itu,"apa kau tidak ada habis-habisnya mengerjai ku!"katanya sedikit berteriak ke Jesse.

"Hahaha!"

Dalam hati Yugo berkata kalau Jesse sudah gila. Pemuda itu berhenti tertawa menatap Yugo memasang wajah tanpa ekspresi,"haha, habis kau lucu jadi aku akan terus mengerjai mu."ucap Jesse terlalu jujur.

"Jadi kau menyampaikan ke Hokuto menemui mu di belakang sekolah. Untuk membuat rencana mu, sukses lagi?"tebak Yugo bernada dingin menatap Jesse masih senyum-senyum menahan tawanya agar tidak pecah.

"Lupakan saja, kau boleh pergi Yugo. Sebelum aku berubah pikiran,"kata Jesse menyuruh Yugo pergi,tersenyum miring. Pemuda kurus tersebut hanya bisa menghela nafas kasar,kenapa dalam hidupnya bisa bertemu dengan makhluk seperti Jesse.

Yugo melangkahkan kaki kesal melewati Jesse tanpa di sadari oleh Yugo ternyata kaki Jesse sengaja ia majukan membuat kaki Yugo bertabrakan dan terjatuh tersungkur.

"Auh!"

"Ups, I'm sorry!"ucap Jesse diiringi tawa kecil.

Yugo berusaha bangkit berdiri melihat kelakuan Jesse yang selalu membuat nya kesal setiap hari. Pemuda itu menoleh ke Jesse sinis lalu melangkahkan kaki kesal membiarkan Jesse di sana.  Jesse menatap punggung Yugo yang nampak kesal mendapatkan jegalan dari nya.

Lagipula misi dari hologram sudah berhasil dengan lancar,ia hanya bersenang-senang dan sekarang ia bebas melakukan apapun dengan status siswa bad boy yang suka sekali menganggu Yugo. Secara tidak sadar Jesse mendapatkan hiburan gratis tepat di depan mata.

  Derap langkah kaki kesal terdengar sepanjang koridor dan ingin sekali ia mengasih pembelajaran buat Jesse atas perilakunya agar ia dan Jesse, setimpal. Tangan kanan mengepal kuat dan ada sedikit sinar berwarna kuning di genggaman tangan itu membuat botol kosong yang berada di sudut lemari loker yang tergeletak bergerak dan melayang ke kepala Yugo.

Akibat terkena botol kosong yang mengenai kepalanya dengan suasana tidak baik, pemuda itu berbalik badan ingin memprotes ke orang yang berani melemparkan botol ke arahnya,"siap--"ucapan itu langsung terhenti karena di sekolah ini sudah sepi, tidak ada murid sama sekali.

Ekor matanya melihat ke kanan-kiri memastikan kalau tidak ada seorang pun selain dirinya. Kakinya melangkah maju membuat botol yang tadi melayang ke arahnya penyet terinjak Yugo. Pandangan pemuda itu teralih ke bawah dan memungut botol yang ia yakini kalau botol di pegangannya adalah botol yang mengenai kepala.

  Yugo kembali berjalan dan memasukkan botol itu masuk ke dalam tong sampah. Hari ini adalah hari paling buruk dan aneh menurut Yugo Kochi. Kendaraan bus berhenti dan langkah kaki Yugo menaiki bus tersebut. Bus kembali berjalan menembus jalanan kota Wing yang ramai kendaraan dan pejalan kaki. Pemuda itu duduk di sebelah pemuda mengenakan jaket hitam dengan tudung jaket yang menutupi rambut dan juga kedua mata. Yugo duduk santai di tempat duduk sembari menunggu bus berhenti di halte nomor 43 D.

The Story World Of The System {TAMAT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang