25. Menjalankan Misi Di Mulai (Hokuto)

25 8 10
                                    

  Mentari pagi sudah datang, sinar-sinarnya perlahan masuk melewati ventilasi udara. Terlihat seorang pria muda masih terlelap tidur nan headseetnya masih terpasang di telinga. Raut wajah Hokuto saat tertidur terlihat damai, ia sangat kelelahan, seharian menjadi petugas keamanan. Namun, rasa lelahnya itu malah buat Hokuto merasa senang, senang melihat orang yang ia tolong bahagia.

Knock knock knock!

  Suara pintu terdengar jelas sekali. Berkali-kali orang tersebut mengetuk pintu dan kali ini sambil mengeluarkan lantang. "Permisi! Apa di dalam ada orang!"

  Samar-samar dahi Hokuto yang lebar itu berkerut dan kedua alisnya menyatu. Bahkan musiknya kalah dengan suara lantang tersebut. Merasa terusik akhirnya kedua matanya terbuka perlahan lalu bangkit dari tidur, duduk sementara waktu untuk mengisi nyawanya. Kepala berkali-kali terangkat nan menunduk sesekali menguap.

   Hokuto mengucek kedua matanya dan suara ketukan pintu masih terdengar jelas. Ia mencopot headseetnya dan bangkit berdiri, berjalan lamban sembari memegang benda-benda di sekitarnya. Memegang kenop pintu ingin membuka tetapi tidak bisa. Diam sejenak, ia lupa untuk memutar kunci pintu. Setelah itu, Hokuto membuka pintu sedikit dengan wajah masih mengantuk sekali.

"Tuan. Aku membawakanmu makanan." ucap wanita yang kemarin ia tolong dengan senyuman sumringah.

Hokuto membuka pintu sedikit lebar mencoba untuk tersenyum sumringah menunjukkan deretan gigi putih. "Ah, tidak perlu... Hoam... Repot-repot." kata Hokuto sesekali menguap.

"Tidak apa-apa, aku tidak repot kok. Aku sengaja membawa makanan ini atas ucapan terima kasih, kemarin malam." kata wanita itu ramah sekali, menyodorkan tepak makan berwarna pink lucu. Dengan senang hati Hokuto menerimanya.

"Terima kasih ny--"

"Minato." ucap Minato tersenyum.

"Ah iya, Minato. Makasih ya, makanannya." ucap Hokuto.

"Kalau gitu. Aku pamit dulu ya, dimakan makanannya." ucap Minato tersenyum lalu pergi.

  Hokuto menatap tepak makan di tangannya, lucu ada gambar hello kitty. Lalu ia menutup kembali pintu untuk bersiap-siap menjalankan tugas.

    Cuaca di Kota Z, hari ini sangat bagus sekali. Seperti biasanya Hokuto menjalankan hari-hari baru dengan menyapa ramah penghuni Mansion. Hari ini ia tidak bertemu dengan Shintaro di luar. Mungkin, pria itu sibuk akhir-akhir ini jadi Hokuto menitipkan salam ke pegawai mansion untuk Shintaro.

   Hokuto masih terbayang-terbayang dengan misi barunya kali ini yaitu melindungi anak perusahaan terkenal di kota ini. Ia tidak menyangka kalau anak perusahaan ternama adalah pembalap liar dan Juri Tanaka menunjuk dirinya untuk menjaga pemuda bernama Taiga. Kalau melihat fotonya di layar sistem, pemuda itu terlihat tidak pantas jadi ketua genk Black Panther.

  Hokuto segera menyingkirkan pemikiran buruk tentang anak perusahaan Z. Masalah penampilan tidak bisa dianggap remeh atau di pandang sebelah. Apakah kau tahu? Topeng seram dan topeng biasa saja, semua orang bakal memilih topeng biasa saja ketimbang topeng seram. Padahal mereka tidak tahu, kalau topeng biasa itu akan membawa mereka ke jalan sesat.
     
   Suara mesin kendaraan, semprot cat dan perkakas terdengar beradu. Hokuto berjalan santai memasuki garasi besar yang penuh pegawai membenahi mobil-mobil orang kaya. Yugo menoleh melihat Hokuto sudah datang.

"Selamat pagi, pak polisi!" sapanya tersenyum.

"Selamat pagi, pak montir!" balas Hokuto dingin, tersenyum tipis dibalas tawa kecil.

"Bagaimana dengan mobilku?" tanya Hokuto dan Yugo langsung mengajak ke tempat tatto body car.

  Hokuto sempat melongo melihat modifikasi serta tatto body yang bisa dikatakan bagus. Warna hitam dengan body warna api. Ia melihat seorang gadis tengah memberikan warna di badan mobil Hokuto.

The Story World Of The System {TAMAT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang