06. Penyihir dan Manusia Moderen

57 10 12
                                    

Sebuah ledakan hebat berada di sudut utara Kota Wing. Ledakan tersebut membuat guncangan hebat seperti gempa bumi karena ledakan dahsyat tersebut membuat bangunan di sekitar sana hancur lebur. Semua orang berhamburan menyelamatkan diri dan tidak sedikit dari mereka tewas di tempat. Bayangkan saja ledakan besar  seperti di lempar ribuan bom dari langit dan meledak sampai terdengar ke luar angkasa.

  Asap dari ledakan itu begitu banyak mengepul ke langit biru cerah kini berubah menjadi merah padam. Beberapa orang melihat apa yang sebenarnya terjadi di sana, kamera-kamera yang masih hidup tertuju ke ledakan dahsyat tersebut. Mereka tidak percaya apa yang di lihatnya itu, ya, ada dua orang berjubah warna berbeda bertarung menggunakan sihir.

Ya, sihir. Apakah itu masuk ke dalam pikiran orang-orang zaman moderen seperti tahun 20XX ini? Tentu saja tidak, mereka semua kaget dan mata mereka seperti menipu apa yang berlangsung di depan mereka. Kedua orang berjubah itu terus bertarung tanpa memperdulikan makhluk di sekitar mereka berdua.

Kedua jubah itu terus bertarung dengan sihir paling kuat. Mereka juga tidak sadar kalau mereka sudah memasuki portal dan dimensi berbeda sekaligus membuat kesalahan besar di kota Neon, tempat kedua orang berjubah tinggal.

"Aku akan menghabisi mu, Ito!"seru pemuda berjubah hitam mengeluarkan sihir dari tongkat nya ke pemuda berjubah hijau.

Berjubah hijau tersebut berhasil menangkis serangan musuh,"kau tidak akan pernah bisa menghabisi ku, Tama!" seru Ito dengan mata berapi-api mengeluarkan sihir terkuat nya. Tama mengeluarkan keempat batu permata dewa.

Ito melotot melihat batu permata dewa di tangan Tama. Batu tersebut memiliki energi sihir yang sangat kuat di dalam permata tersebut ada dua element sihir kuat dalam satu permata. Ada enam permata dewa dan 12 element sihir dasar sesuai bintang zodiak.

"Aku sudah melempar satu permata merah membuat ledakan dahsyat seperti tadi. Sayangnya,kau berhasil menyelamatkan diri dari permata merah itu,"ucap Tama tersenyum miring, mengejek.

Pemuda berjubah hijau masih membelalakkan mata tidak percaya melihat permata dewa berada di tangan Tama. Bukannya permata dewa berada di castel kerajaan dan di  penjagaan ketat oleh penyihir terkuat. Bagaimana bisa Tama mengambilnya?--itu lah yang Ito pikirkan.

Di tangan Tama ada empat permata sihir yang tersisa artinya ia sudah menggunakan dua permata dewa dan pastinya permata dewa tersebut Tama gunakan untuk menghabisi penjaga sihir bahkan peri yang bertugas.

"Kenapa? Apa kau takut? Ito Kyomoto?"ucap Tama meledek pemuda berjubah hijau remeh,"aku sudah mendapatkan enam permata dewa sihir di tanganku dan kau juga..."kata Tama menggantung menoleh ke kanan melihat bangunan tinggi yang hancur berantakan, puing-puing material berjatuhan membuat semua orang mati dan terluka.

"...wah aku tidak menyangka ya? Kalau keluarga Kyomoto akan mencetak sejarah jelek seperti ini atas sumpahnya ke ayah handa. Bahwa ia tidak akan melukai siapapun dengan sihir kuat nya, ia akan melindungi semuanya, dan tidak akan mengejar musuh melewati portal yang menghubungkan portal dimensi lain. Secara tidak sadar semua kata-katamu kau ingkari, Ito Kyomoto!"kata Tama tertawa lepas melihat Ito terdiam. Melihat semuanya hancur berantakan dan yang di lihat oleh mata indah Ito, ia sama sekali tidak mengenali dunia yang kini mereka pijak.

  Tama tersenyum miring dan mendapatkan kesempatan buat menyerang Ito yang sudah lalai, terlalu mendalami kesalahan besar di lakukan nya. Pemuda berjubah hitam melemparkan batu permata dewa berwarna hijau ke arah Ito. Tanpa di sadari olehnya, kekuatan permata hijau melilit tubuh kecil Ito semakin erat membuat Ito meringis kesakitan sebab lilitan ini sangat menyakitkan.

Beberapa ranting tumbuhan terangkat dan tertuju ke Ito Kyomoto sebagai benda tajam yang siap membunuh atas perintah Tama Tanaka,"apa tidak ada kalimat terakhir untuk ayahmu? Atau sama temanmu Daiki Kochi? Untuk perpisahan sebelum kau mati di tangan ku?"kata Tama menunjukkan deretan gigi ratanya, tidak sabar buat membunuh Ito Kyomoto.

The Story World Of The System {TAMAT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang