"Untuk melindungi anak perusahaan itu dari ancaman anak jalanan lainnya. Kau harus menyamar. Menyamar sebagai pembalap liar." kata Juri membuat mata Hokuto terbelalak mendengarnya.
Hokuto terdiam sejenak mencoba berpikir dua kali untuk mengambil keputusan misi ini. "Sebelumnya aku ha—"
"Tidak perlu dipikirkan lagi. Aku sudah bilang ke kepala perusahaan itu bahwa kau harus menjaga anaknya dengan melakukan penyamaran." kata Juri menatap Hokuto yang tidak senang mendengar keputusan sepihak darinya.
Juri tahu kalau salah satu anggota terbaik kepolisian di Kota Z, Hokuto tidak akan menerima misi ini. Namun, bagaimana lagi tidak ada pilihan lain. Sebenarnya Juri memiliki satu anggota terbaik selain Hokuto tetapi dia masih di luar negri, sama-sama bertugas menegakkan keadilan untuk menangkap segerombolan orang pengedar narkoba dan penyelundup senjata-senjata rakit ilegal.
Tidak mungkin, Juri menyuruhnya untuk datang kesini dan melindungi anak perusahaan dari anak jalanan. Pikiran Hokuto melayang-layang dan menghela nafas memutuskan bahwa ia akan mengambil misi ini dengan menyamar sebagai 'pembalap liar'. Bagaimana pun juga? Ini adalah tugas seorang kepolisian yang setiap waktu melindungi warga dari kejahatan kriminal. Karena negara dan kota ini bebas meski begitu masih ada peraturan yang harus ditegakkan agar tidak ada bentrok atau perilaku seenaknya, baik sosial dan individu.
"Aku mengambil tugas ini. Dan Tuan Tanaka bisa memberitahuku, apa yang harus aku lakukan?" ucap Hokuto membuat Juri tersenyum senang mendengarnya. Sorotan mata elang Hokuto menunjukkan rasa siapnya menjalankan misi ini.
Juri menjelaskan apa saja yang harus Hokuto lakukan dan apa saja yang tidak boleh dilakukan. Dunia luar sangat jahat dan orang-orang tidak akan pernah melihat bulu orang yang selama ini membantunya atau saling mengkhianati. Sedikit dari perkotaan dimana tempat jalanan sepi dan jauh dari pemukiman, sering terjadi 'pembalap liar', para gangster dan permasalahan utama adalah kekuasaan. Nyaris sama dengan mafia-mafia.
Hokuto mendengar semua permasalahan dan kekhawatiran seorang ayah dengan anak semata wayangnya jika dalam bahaya. Beliau juga tidak bisa mengawasi anaknya yang masuk sebagai anggota pembalap liar.
Dasar anak orang kaya! Batin Hokuto sedikit geram.
Malam sudah datang dan membuat suasana kota terlihat indah dengan lampu-lampu yang menyala warna-warni. Televisi besar di setiap gedung pun terkesan memanjakan mata, lampu iklan juga mulai menyala. Kendaraan saat di malam hari jumlahnya sedikit dan orang-orang jauh memilih jalan kaki atau naik kendaraan umum—menikmati suasana malam indah. Hokuto hari ini membawa mobil dinasnya menuju mansion tempat tinggalnya.
Sebelum itu, mobilnya yang jelek tidak memiliki ketertarikan sama sekali harus di modifikasi terlebih dahulu. Terdengar konyol mungkin? Mana mungkin dan mana ada mobil dinas kepolisian di modifikasi seperti mobil balap sungguhan. Ini gila! Benar-benar gila! Saat di ruangan Tanaka. Hokuto sempat tidak percaya dan hampir menolak untuk memodifikasi mobil petugas kepolisian.
"Apa!" pekik Hokuto berdiri dari kursi, matanya lagi-lagi membulat sempurna pengen copot. "Mobil dinas kepolisan di modifikasi seperti mobil balap sungguhan?!"
Pria di hadapannya berdiri menghela nafas menatap Hokuto yang terkejut mendengar ide gilanya. Benar-benar gila! Tidak habis pikir, polisi bakal bertugas dengan gaya anak-anak gangster. "Aku tahu itu gila! Tapi percayalah kalau sudah selesai dengan tugasmu. Tuh mobil bisa di modifikasi balik. Kau tidak perlu khawatir, Matsumura." kata Juri enteng. Berjalan menuju rak buku dan mengambil sesuatu dari dalam buku.
Juri meletakkan kartu nama di atas meja. Di sana tertera nama Yugo Kochi yang memiliki usaha bengkel ternama dan rata-rata pelanggannya sekelompok remaja yang memiliki mobil keren.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story World Of The System {TAMAT}
FanfictionDi tulis [18-12-2020] Di update[19-12-2020] Tamat: {27-06-2022} Genre: Fanfiction SixTones 💎 The Boys SixTones menemukan sebuah gelang misterius yang tiba-tiba muncul di tempat berbeda. Yugo menemukannya di ruang ganti, Taiga menemukan di tas bel...