Malam sudah tiba semua murid dari dimensi lain tengah makan di kantin yang memiliki ruangan luas. Masakan disini tidak jauh beda dengan di bumi. Yugo tengah memandang makanan di atas meja di sana ada ikan belut, sushi dan nasi lalu air minumnya adalah air lemon. Selama perjalanan tadi ia melihat begitu banyak keindahan di dunia ini, dunia para sihir.
Yugo pikir, berita-berita yang beredar adalah kebohongan besar dan nyatanya berita itu benar adanya. Ia sudah paham dan percaya bahwa penyihir ada. Ia melihat Jesse yang duduk di hadapannya melahap makanannya dengan kecepatan seperti tidak pernah makan setahun.
"Hmm enak sekali, mie nya. Sama seperti ramen,serius!"puji Jesse dan menyeruput kuah mie hingga habis. Yugo hanya bisa melongo.
Hokuto memakan mie sayur juga begitu, pemuda berambut curly itu juga melahap makanan begitu cepat. Padahal biasanya Hokuto kalau makan lambat seperti pangeran solo. Namun, beda dengan ini.
Yugo mencoba makanan dari dimensi berbeda apakah rasanya enak ngalahin di bumi. Satu sushi berhasil masuk ke dalam mulut Yugo, kedua matanya melotot tidak percaya, mulutnya mengunyah sushi tesebut hingga lembut lalu menelannya. Sushi ini sangat lezat sekali. Yugo menjadi ketagihan memakannya apalagi belutnya.
Ini enak sekali! --batin Yugo.
Masakan di sini sangat enak. Setelah selesai makan malam, semua murid yang berbeda kelompok di suruh untuk berkumpul di pembina masing-masing. Hari ini full dengan berkeliling sekolah Neon Light Academy. Sekolah ini di penuhi taman dan kolam yang indah serta tidak jauh dari pedesaan sihir.
Pembina dari Neon Light Academy membagikan kamar asrama sekolah yang letaknya tidak jauh dari bangunan utama. Sebelum mereka semua menuju ke asrama, pembina sihir itu mengatakan pada mereka, harus rukun dengan teman satu kamar terutama yang tidak terkena burung jail. Karena mereka murid penyihir sering memandang remeh walau tidak semua seperti itu.
Yugo menelan ludahnya susah payah karena ia hanya seorang saja yang berada di kelompok tanpa terkena burung sialan. Yang berarti ia harus beradaptasi dengan teman baru. Di lihatnya kedua telapak tangannya lamat-lamat sembari bermonolog dalam hati, apakah aku seorang penyihir?.
-
-
-
-
-
-
Pemuda berambut acak-acakkan itu sudah berdiri di depan pintu nomor 123 di ikuti oleh kedua temannya di sisi kanan kiri Yugo. Punggung tangan mengetuk pintu terbuat dari kayu, setelah itu menunggu orang dalam membuka pintu. Kenop berputar dan terbuka menampilkan sosok pemuda berambut curly cokelat dengan mata cokelat. Dahi pemuda itu berkerut melihat ada ketiga orang asing mengetuk kamarnya, malam-malam."Kalian siapa?"tanya pemuda itu.
"Kami pendatang baru di sini."jawab Hito sopan.
Pemuda berambut curly cokelat tersebut membulatkan o kecil,"oh kalian. Masuklah!"ucapnya membuka pintu lebar-lebar dan menyuruh mereka bertiga masuk.
Di dalam asrama sekolah, ruangan ini sangat sederhana dan memiliki ruangan luas. Terdapat tiga kamar besar berjajar, ada sofa dan meja, tidak lupa dengan kamar mandi di dalam. Di atas ranjang ada seorang pemuda yang menatap Yugo tidak suka.
"Zach! Siapa mereka bertiga ini?"tanya pemuda tersebut nada tidak suka.
Pemuda berambut curly cokelat bernama Zach Wesly menatap mereka bertiga lalu menatap Water Deon, tersenyum. "Mereka adalah murid baru dari dimensi lain. Pangeran Taiga sudah bilang minggu lalu kalau sekolah Neon Light Academy bakal kedatangan murid baru. Pasti kekuatan mereka bisa di katakan hebat!"jelas Zach bersemangat menatap ketiga pemuda tersebut.
Yugo tersenyum canggung sesekali menatap Water yang menatap nya membunuh. Pemuda tersebut tersenyum miring mendengar penjelasan Zach yang terkesan berlebihan. Ia menatap pemuda yang berdiri di tengah itu, tidak suka karena aura di dalamnya membuat Water iri.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story World Of The System {TAMAT}
FanfictionDi tulis [18-12-2020] Di update[19-12-2020] Tamat: {27-06-2022} Genre: Fanfiction SixTones 💎 The Boys SixTones menemukan sebuah gelang misterius yang tiba-tiba muncul di tempat berbeda. Yugo menemukannya di ruang ganti, Taiga menemukan di tas bel...