Di stasiun kereta seorang pemuda telah sampai di kota Tokyo, tulisan jadwal pemberangkatan kereta terpampang jelas di layar. Tas punggung yang besar sudah cukup untuk menghabiskan waktu di Kota Tokyo sekaligus menggapai cita-citanya sebagai orang yang berguna untuk negara. Pandangannya melihat sekitar stasiun begitu ramai dan banyak mesin minum di pinggiran, kebetulan sekali ia haus.
Satu koin masuk ke mesin tersebut, jarinya menekan tombol mesin memilih minuman yang ia beli. Satu botol kaleng jatuh ke bawah dengan segera pemuda berbadan berisi tersebut mengambil dan membukanya.
Ces!
Bunyi minuman bersoda ketika tutupnya terbuka dengan segera ia meneguknya setengah sembari melangkah santai keluar dari stasiun. Lorong-lorongnya penuh dengan gambar anime, setiap anime yang meledak maka gambar anime itu akan ganti dan para seniman begitu antusias menggambar di dinding.
Udara terasa sangat sejuk dan mendongak melihat cuaca begitu cerah. Pemuda bernama Shintaro Morimoto segera mencari kendaraan umum menuju ke apartemen yang sudah di pesan oleh ayahnya. Sambil menunggu bus menuju halte, ia tidak pernah bosan melihat keramaian Kota Tokyo dan berlalu lalangnya kendaraan.
Gedung-gedung tinggi yang menampilkan begitu banyak iklan sekaligus anime. Bus sudah sampai di halte dengan segera Shintaro naik ke bus tersebut duduk di dekat jendela. Selama perjalanan ia hanya diam begitu asik memandang luar jendela, ia tidak sabar melihat gedung sekolah barunya dan juga mencari pekerjaan paruh.
Layar hologram di tangannya muncul menampilkan seorang wanita imut. "Bagaimana perjalanan? Tuan Shintaro?" tanyanya perasaan riang.
Shintaro tersenyum melihat Senna mengabarinya hampir setiap hari jadi ia tidak merasa kesepian. Perjalanan baru akan tercipta setelah cerita sebelum-sebelumnya kacau balau. "Baik. Kau ini sering muncul saja." kata Shintaro.
"Hehehe. Kau bertugas mencari teman-temanmu di sekolah baru, ini perintah dari sistem. Dan aku ditugaskan harus setiap hari mengabari mu." kata Senna yang selalu menjabarkan misi Shintaro di dalam sistem.
Walau sistem telah mengubah peraturannya tidak ikut serta. Namun, semua yang di jalankan oleh Shintaro masih fiksi belaka. Shintaro masih tersadar kalau semua ini tipuan tapi ia tidak ingat kalau memiliki teman satu grup Boy Band terkenal SixTones, di dunia nyata.
Sistem kali ini menghapus ingatan para tokoh yang berkaitan di dunia nyata. Senna, wanita hologram akan membantu Shintaro menyelesaikan cerita misterius ini. Kenapa Senna mengklaim sistem seperti itu? Akibat ada cerita error dimana Tokoh Utama Yugo Kochi, alur ceritanya sangatlah hancur.
Sudah sampai di tempat tujuan, Shintaro berjalan santai masuk ke dalam sana dan mengambil kunci sesuai data di komputer itu.
"Terima kasih, silahkan taruh telapak tangan Tuan Shintaro ke layar untuk mendeteksi data anda." ucap pegawai itu ramah. Telapak tangan Shintaro berada di layar tersebut lalu ia melihat televisi di belakang pegawai, bagaimana teknologi canggih tersebut bekerja?
Di sana gambarnya sangat mendetail ada setiap satu jari ada tiga titik lalu gambar tangan tersebut berganti menjadi foto Shintaro Morimoto. Keluar tulisan berjalan "memuat data diri" tangan kirinya juga ada tulisan tersebut, hologram muncul tulisan.
Completed.
"Arigatou gozaimasu." setelah selesai ada data yang cocok, Shintaro segera menuju ke kamarnya untuk mengusir rasa lelah selama perjalanan tadi.
Ruangan apartemen yang lumayan luas dan bisa melihat pemandangan bagus dari gedung ini. Apartemen Shintaro berada di lantai delapan, pemuda tersebut membuka tirai gorden lebar-lebar. Angin menghembuskan kencang menerpa wajah Shintaro, pemuda itu menikmati angin dingin dengan memejamkan mata.
"Uh, sejuknya rasanya aku mau tidur di sini sambil memandang langit biru cerah." monolog Shintaro masih menikmati angin berhembus pelan lalu sedang.
Wanita hologram muncul di samping Shintaro, tingginya hanya 148 cm dan wajah Senna seperti anak kecil. Saat awal bertemu dengan Shintaro, pemuda itu menggoda Senna kalau ia anak kecil bukan wanita dewasa. Tentu saja, Senna protes dan bilang umurnya udah 25 tahun.
"Aku nggak sabar, nunggu besok. Kamu sekolah!" seru Senna seperti anak kecil.
-TSWOTS-
Shintaro duduk-duduk di sofa sembari minum teh hangat dan tidak lupa menonton acara televisi acara komedi. Ia sangat menyukai acara komedi itu sesekali tertawa. Senna duduk di sebelah Shintaro merasa bosan dari tadi ia berkeliling ke seluruh ruangan Shintaro tanpa bisa melakukan apapun karena ia hanya.
Wanita hologram.
Tidak bisa menyentuh apapun bahkan mencicipi makanan yang lezat. Makanan di dunia sistem sama-sama memiliki tingkat kelezatan yang sama seperti dunia aslinya. Ini untuk kedua kalinya ia hadir di cerita sistem tapi saat chapter Hokuto Matsumura dimana ia berada di mobil polisi Juri! Senna diciptakan benar-benar nyata oleh sistem, bukan hologram.
Dahi Senna berkerut sedih sembari menyangga dagu, bosan. "Bosan." ucapnya membuat Shintaro menoleh ke wanita berambut lurus dikepang dua serta memiliki poni menutupi kening.
"Jadi mau kemana? Sebenarnya aku juga bosan sih di apartemen. Tapi kalau keluar, Senna harus jadi seperti telfon video call. Tidak full badan seperti ini nanti orang-orang memandang aneh." kata Shintaro sembari membayangkan jika hal itu terjadi. Seorang pemuda berjalan berdua dengan anak kecil hologram.
Sebab mereka tidak tahu, umur sebenarnya si Senna wanita hologram. "Sudah ku bilang aku bukan anak kecil!" protesnya.
"Itu hanya perumpamaan bukan sungguhan." jawab Shintaro enteng.
Senna menatap tajam ke Shintaro lalu menghela nafas, menoleh ke belakang dan melipat kedua tangan di dada. "Cukup! Aku tidak mau dikatain kalau aku masih kecil. Nanti aku tidak bisa dapat pacar kalau begini terus!" ucapnya pura-pura menangis.
"Loh! Memangnya bisa kau cari pacar dengan posisi seperti itu?" tanyanya keheranan.
Senna mengangguk mengiyakan, tersenyum. "Kali ini aku bisa cari pacar! Maka dari itu aku tidak sabar untuk pergi ke sekolahmu, Shintaro senpai. Huaaa! Aku akan mendapatkan pacar di dunia sistem sebentar lagi." ucapnya kesenangan, berbalik badan membelakangi Shintaro yang masih kebingungan dengan pikirannya sendiri.
Wanita hologram sama anak SMA? Apakah itu hal yang wajar? - pikir Shintaro menoleh ke Senna.
Senna berbalik badan melihat Shintaro, ia mengangkat jari telunjuk ke atas dan berkata, "tapi aku cari pacar dengan sejenisku hologram."
"Memang ada hukum kayak gitu di sistem?" tanya Shintaro.
"Dulu sih, nggak ada tapi sekarang ada. Coba cek di The Story World of The System." kata Senna dengan segera Shintaro menekan gelangnya menekan pengaturan sistem.
Setelah mendapatkan apa yang ia cari kedua matanya terbelalak ada hukum pria/wanita hologram boleh berpacaran selama menemani tugas Tokoh Utama The Story World Of The System. Ada tulisan paling tebal di belakang "kalau dapat".
"Hahaha, rules seperti apa ini! Hahaha!" tawa Shintaro setelah membaca peraturan itu.
Senna segera mengecek apa yang tertera di sistem tentang wajibnya berpacaran. Ia mendelik dan memprotes ke sistem dengan peraturan yang tidak mengenakan di hati.
"NANI KORE!" teriaknya membuat burung yang hinggap di atas apartemen mengepakkan sayap, terbang tinggi. Menjauh dari teriakan Senna.
-TSWOTS-
Bersambung..
A/n
Halo aku kembali, aku tahu kalau tambah absurd nih sistem... Makasih yang vote dan comment dan juga makasih yang udah memberikan waktu untuk baca cerita absurd bersama SixTones wkwkw... See you next chapter.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story World Of The System {TAMAT}
FanfictionDi tulis [18-12-2020] Di update[19-12-2020] Tamat: {27-06-2022} Genre: Fanfiction SixTones 💎 The Boys SixTones menemukan sebuah gelang misterius yang tiba-tiba muncul di tempat berbeda. Yugo menemukannya di ruang ganti, Taiga menemukan di tas bel...